Bendungan Pamarayan Banten: Dibangun Masa Kolonial dan Kisah Sosok Gaib Jahat Nyai Mujibah

Kamis 30 Januari 2025, 17:30 WIB
Bendungan Lama Pamarayan adalah salah satu peninggalan sejarah yang menarik untuk dikunjungi di Banten. (Sumber : Instagram/@rudiwarsel21).

Bendungan Lama Pamarayan adalah salah satu peninggalan sejarah yang menarik untuk dikunjungi di Banten. (Sumber : Instagram/@rudiwarsel21).

SUKABUMIUPDATE.com - Bendungan Pamarayan merupakan bendungan terbesar pertama yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia dalam rentang waktu 1905 hingga 1925. Namun, sejak tahun 1997, bendungan ini tidak lagi difungsikan.

Hal ini terutama disebabkan oleh berbagai faktor teknis, seperti kerusakan struktural dan material bangunan yang mengalami pelapukan akibat usia. Selain itu, pendangkalan sungai serta penurunan tekanan debit air turut berkontribusi terhadap penghentian operasional bendungan ini.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada periode 1994 hingga 1997, pemerintah membangun Bendungan Baru Pamarayan sekitar 1 kilometer di barat daya bendungan lama dengan sistem aliran sudetan.

Saat ini, Bendungan Lama Pamarayan telah ditetapkan sebagai situs bersejarah dan resmi menjadi salah satu cagar budaya yang berlokasi di Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Sejarah dan Misteri Bendungan Lama Pamarayan

Kisah pembangunan Bendungan Pamarayan bermula dari serangkaian pemberontakan petani Banten yang dipimpin oleh para jawara. Mereka memberontak karena kebijakan kolonial yang menyengsarakan rakyat hingga menyebabkan kelaparan. 

Untuk meredam perlawanan, pemerintah kolonial menerapkan politik balas budi dengan membangun bendungan besar guna meningkatkan kesejahteraan petani.

Meski proyek ini bertujuan meningkatkan produksi pertanian, banyak pekerja pribumi yang mengalami kesulitan. Upah mereka sering dikorupsi, dan tidak sedikit yang meninggal akibat kelaparan dan kelelahan selama pembangunan bendungan yang memakan waktu 20 tahun.

Mengutip laman kemendikbud, Bendungan Lama Pamarayan berdiri megah sepanjang hampir 191,65 meter dan terdiri dari bangunan utama, ruang kontrol, bendungan sekunder, ruang lori, serta jembatan dengan 10 pintu air. Arsitekturnya menyerupai kuil Athena di Yunani, dengan bagian atap yang membentuk salib melintang.

Sejak tahun 1925, bendungan ini berhasil mengubah lahan tandus menjadi area persawahan produktif yang mencukupi kebutuhan beras wilayah Banten. Namun, seiring berjalannya waktu, fungsinya tergantikan oleh bendungan baru yang dibangun tidak jauh dari lokasi aslinya.

Mengapa disebut Pamarayan, sebab dulunya di sebuah menara kembar kanan kiri di bagian bawahnya terdapat tempat pembayaran (pamayaran) upah bagi warga pribumi yang mayoritas berbahasa Sunda.

Dua menara kanan dan kiri di Bendungan Pamarayan Banten. | Instagram/@bantenexoticDua menara kanan dan kiri di Bendungan Pamarayan Banten. | Instagram/@bantenexotic.

Kisah Mistis Bendungan Pamarayan Nyai Mujibah

Sejak berhenti beroperasi, Bendungan Pamarayan dikenal sebagai tempat yang penuh misteri. Warga sekitar sering melaporkan kejadian mistis, seperti munculnya bayangan merah, suara langkah kaki di malam hari, dan penampakan makhluk halus. 

Salah satu legenda yang paling terkenal adalah sosok siluman wanita yang disebut Nyai Mujibah, yang konon memiliki dua putra berwujud siluman buaya. Kemunculannya diyakini sebagai pertanda akan terjadinya musibah.

Selain itu, ada mitos mengenai pengantin baru yang hilang secara misterius di sekitar bendungan. Menurut penuturan warga, saat azan magrib, beberapa saksi melihat sosok wanita berbaju merah yang diduga sebagai arwah penghuni bendungan.

Bendungan ini juga memiliki ruang bawah tanah yang dahulu digunakan sebagai penjara bagi pekerja pribumi serta tempat penyimpanan logistik dan suku cadang. Banyak yang percaya bahwa ruangan ini menjadi sarang makhluk tak kasat mata. 

Juru pelihara bendungan bahkan menyebutkan bahwa tidak banyak orang yang berani memasuki area ini karena aura angkernya yang begitu kuat.

Meskipun kini tidak lagi berfungsi sebagai bendungan utama, bangunan bersejarah ini sedang dibenahi oleh warga lokal untuk dijadikan destinasi wisata sejarah. 

Dengan nilai arsitektur kolonial yang megah serta kisah-kisah mistis yang melingkupinya, Bendungan Lama Pamarayan menjadi salah satu situs yang menarik bagi para pencinta sejarah dan wisata horor.

Bagi siapapun yang berkunjung, menjaga sikap dan menghormati adat setempat adalah hal yang penting agar tidak mengalami kejadian yang tidak diinginkan.

Sumber: Berbagai Sumber

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)