10 Tradisi Unik Tahun Baru Imlek: Barongsai, Angpao hingga Doa untuk Hujan

Selasa 28 Januari 2025, 16:15 WIB
Ilustrasi - Perayaan imlek memiliki makna yang sangat dalam dan sarat akan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. (Sumber : Pixabay.com/@Javaistan).

Ilustrasi - Perayaan imlek memiliki makna yang sangat dalam dan sarat akan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. (Sumber : Pixabay.com/@Javaistan).

SUKABUMIUPDATE.com - Tahun Baru Imlek merupakan perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa. Perayaan ini menandai awal tahun baru dalam kalender Tionghoa yang berdasarkan siklus bulan. Biasanya, Tahun Baru Imlek dirayakan pada bulan Januari atau Februari dan berlangsung selama dua minggu.

Tahun Baru Imlek menjadi momen penting untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Seperti hari besar lainnya, perayaan ini menekankan pentingnya ikatan kekeluargaan yang erat.

Selain itu, Tahun Baru Imlek juga menjadi waktu untuk berdoa agar diberkahi dengan rezeki, perlindungan, serta keberuntungan sepanjang tahun. Oleh karena itu, terdapat banyak tradisi yang dijalankan selama perayaan ini.

Berikut adalah beberapa tradisi unik dalam perayaan Tahun Baru Imlek yang dihimpun dari laman Indo Indians.

1. Berkumpul Bersama Keluarga

Seperti halnya perayaan Idul Fitri dalam Islam, Imlek juga berfokus pada nilai kekeluargaan. Oleh sebab itu, jutaan orang Tionghoa di berbagai belahan dunia akan kembali ke kampung halaman mereka (“Pai Nian [拜年]”) untuk merayakan bersama orang tua dan saudara.

Bagi mereka yang tinggal atau bekerja jauh dari keluarga, Imlek menjadi momen istimewa. Perayaan ini bukan hanya tentang berkumpul dan menikmati hidangan khas, tetapi juga kesempatan untuk memberikan penghormatan kepada leluhur.

2. Menyaksikan Pertunjukan Barongsai

Barongsai adalah salah satu atraksi yang paling sering dijumpai saat Imlek, baik dalam pertunjukan langsung maupun dalam film. Tarian tradisional ini menggunakan kostum berbentuk singa dengan warna mencolok, seperti merah atau kuning, yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.

Dalam pertunjukan Barongsai, dua orang penari bekerja sama untuk menghidupkan gerakan tubuh dan kepala. Barongsai sering kali tampil dalam pertunjukan yang bertujuan untuk mengusir roh jahat, yang dalam tradisi Tionghoa dikenal dengan nama Nian.

Menurut kepercayaan, suara tabuhan gendang dan simbal yang keras, serta gerakan Barongsai yang dinamis, dapat menghalau roh-roh jahat. Selain itu, banyak orang yang memberikan angpau atau sesaji kepada Barongsai sebagai bentuk harapan agar mendapat keberuntungan di tahun yang baru.

3. Doa Tahun Baru Imlek

Doa dalam perayaan Imlek merupakan ungkapan rasa syukur serta harapan agar seluruh anggota keluarga diberikan rezeki dan kesehatan di tahun mendatang. Selain itu, doa ini juga ditujukan untuk mengenang dan menghormati para leluhur.

Saat berdoa, berbagai makanan khas biasanya disajikan sebagai persembahan. Beberapa makanan yang sering dijadikan sesaji antara lain ikan bandeng, babi, jeruk, dan kue keranjang.

4. Menyantap Ikan Bandeng

Dalam tradisi masyarakat Tionghoa di Indonesia, ikan dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan. Konsumsi ikan bandeng dalam perayaan Imlek dikenal dengan istilah Nian-Nian Yu Yi, yang secara harfiah berarti keberlimpahan setiap tahun.

Secara fonetik, kata "ikan" (yu) terdengar mirip dengan kata "lebih", sehingga dipercaya bahwa makan ikan dapat membawa rezeki yang terus mengalir.

Ada aturan tertentu dalam menyantap ikan bandeng saat Imlek. Ikan yang dihidangkan tidak boleh dibalik, melainkan harus disantap dari satu sisi hingga habis sebelum mengambil daging dari sisi lainnya. Selain itu, ikan yang dimakan sebaiknya tidak dihabiskan dalam satu hari, melainkan disisakan untuk keesokan harinya sebagai simbol rezeki yang tidak pernah habis.

Semakin besar ukuran ikan yang disajikan, semakin besar pula keberuntungan yang diharapkan.

5. Menyiapkan Makanan Khas

Beberapa makanan wajib dalam perayaan Imlek adalah kue keranjang dan jeruk. Ketika dijadikan persembahan, jumlah makanan yang disajikan biasanya berkisar lima, delapan, atau sembilan buah, dan tidak boleh berjumlah tiga atau empat.

Angka tiga dianggap terlalu sedikit, sedangkan angka empat dalam bahasa Mandarin memiliki pengucapan yang mirip dengan kata "kematian", sehingga dihindari. Sementara itu, angka lima melambangkan kesempurnaan lima elemen alam, angka delapan melambangkan rezeki yang tak terputus, dan angka sembilan melambangkan kesempurnaan.

Selain itu, masyarakat Tionghoa juga menyajikan 12 jenis makanan sebagai perlambang dari 12 zodiak dalam kepercayaan mereka. Beberapa makanan keberuntungan lainnya adalah mie panjang yang belum dipotong serta telur abad, yang diyakini membawa umur panjang.

6. Makan Bersama Keluarga

Makan malam bersama atau Tuan Yuan Fan [团圆 饭] merupakan tradisi yang penting dalam perayaan Imlek. Biasanya, makan malam ini berlangsung pada malam sebelum Tahun Baru Imlek.

Hidangan biasanya disajikan di meja bundar dengan piring berputar, dan anggota keluarga tertua mendapat kesempatan pertama untuk mengambil makanan.

Di pagi hari saat Imlek, keluarga juga kembali berkumpul untuk makan bersama. Namun, pada momen ini, biasanya hidangan yang disajikan tidak mengandung daging, sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa.

7. Tradisi Angpao

Salah satu tradisi yang paling ditunggu oleh anak-anak dan mereka yang belum menikah adalah pembagian angpao. Orang tua dan kerabat yang telah menikah biasanya memberikan angpao kepada anak-anak atau anggota keluarga yang masih lajang.

Angpao berasal dari kata Hong Pao, yang berarti kantong merah. Uang yang diberikan di dalam angpao tidak harus dalam jumlah besar, tetapi sebaiknya berupa uang kertas baru, bukan koin.

Menurut kepercayaan, memberikan angpao dapat memperlancar rezeki di masa depan. Warna merah pada angpao melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.

Bagi yang ingin menerima angpao, biasanya harus mengucapkan selamat tahun baru dengan cara mengepalkan tangan kanan ke dalam tangan kiri sebagai simbol penghormatan.

8. Mengenakan Pakaian Berwarna Merah

Dalam kepercayaan Tionghoa, Nian adalah makhluk mitologis yang muncul pada awal musim semi dan kerap menakuti manusia, terutama anak-anak. Warna merah dipercaya dapat mengusir makhluk ini.

Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa akan mengenakan pakaian berwarna merah, mendekorasi rumah dengan pernak-pernik merah, serta mengenakan aksesori berwarna merah sebagai simbol perlindungan, keberuntungan, dan kemakmuran.

9. Menyalakan Petasan dan Kembang Api

Petasan dan kembang api selalu menjadi bagian dari perayaan besar, termasuk Tahun Baru Imlek. Selain sebagai simbol perayaan, suara keras dari petasan dan kembang api dipercaya dapat mengusir nasib buruk dari tahun sebelumnya serta membawa keberuntungan di tahun yang baru.

10. Berdoa untuk Turunnya Hujan

Selain warna merah, hujan juga menjadi elemen penting dalam perayaan Imlek. Masyarakat Tionghoa sering kali berharap hujan turun saat Imlek, karena dipercaya sebagai tanda datangnya rezeki dan berkah.

Dengan berbagai tradisi ini, perayaan Tahun Baru Imlek menjadi lebih meriah dan penuh makna, baik dalam aspek spiritual, budaya, maupun kebersamaan keluarga.



Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)
Musik30 Januari 2025, 19:30 WIB

Lewat Lagu Bung Hatta, Iwan Fals Gambarkan Sosok Wapres yang Sederhana

Sosok Wapres yang Sederhana dalam Untaian Lirik Lagu Iwan Fals bertajuk "Bung Hatta".
Moh. Hatta Perwakilan Indonesia di Konferensi Meja Bundar 1949. IG/@geo.rof