Rumah Manusia Purba Zaman Prasejarah, Sejarah Tanah Parahyangan Jawa Barat

Selasa 28 Januari 2025, 15:30 WIB
Ilustrasi. Rumah Manusia Purba Zaman Prasejarah, Sejarah Tanah Parahyangan Jawa Barat (Sumber : AI)

Ilustrasi. Rumah Manusia Purba Zaman Prasejarah, Sejarah Tanah Parahyangan Jawa Barat (Sumber : AI)

SUKABUMIUPDATE.com - Tanah Parahyangan adalah wilayah yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, yang dikenal sebagai daerah pegunungan dan budaya Sunda. Berikut adalah ringkasan sejarahnya:

Sejarah Tanah Parahyangan di Jawa Barat

Nama "Parahyangan" berasal dari bahasa Sunda yang berarti "tempat tinggal para hyang (dewa)". Wilayah ini dianggap sebagai tempat suci dalam kepercayaan Sunda Wiwitan.

Secara geografi, Parahyangan berada di sekitar pegunungan di selatan Jawa Barat, dengan Gunung Tangkuban Parahu sebagai salah satu puncak terkenal.

Oleh karena itu, istilah Parahyangan secara khusus mengacu pada wilayah pegunungan di selatan Jawa Barat, di mana orang Sunda dahulu percaya bahwa gunung-gunung tersebut adalah tempat tinggal para dewa.

Baca Juga: Lampu Kuning Toxic, Kenali 10 Ciri Orang Yellow Flag dari Sikapnya!

Di masa prasejarah, wilayah Parahyangan telah menjadi rumah bagi manusia purba sejak zaman itu, setidaknya sejak 9500 SM. Ada beberapa temuan arkeologi prasejarah pemukiman manusia purba di gua Pawon di kawasan karst Padalarang, Bandung Barat, dan di sekitar danau Bandung purba.

Reruntuhan Candi Bojongmenje yang ditemukan di daerah Rancaekek, sebelah timur Kota Bandung, menunjukkan bahwa candi ini dibangun dari awal abad ke-7 Masehi, sekitar periode yang sama atau bahkan lebih awal dari candi Dieng di Jawa Tengah.

Jejak Kerajaan dalam Sejarah Parahyangan Jawa Barat

Parahyangan adalah bagian dari Kerajaan Sunda dan Galuh yang lampau, dimana kedua kerajaan tersebut dibatasi oleh Sungai Citarum.

Cerita Kerajaan Sunda dan Galuh ini tertuang dalam Naskah Kuno Carita Parahyangan yang dibuat pada akhir abad ke-16. Naskah Kuno tersebut adalah bagian dari koleksi Museum Nasional Indonesia di Jakarta dengan nomor register Kropak 406.

Rujukan sejarah tertua yang tertulis di wilayah Parahyangan berasal dari sekitar abad ke-14, ditemukan dalam Prasasti Cikapundung, di mana wilayah tersebut pernah menjadi salah satu pemukiman dalam wilayah Kerajaan Sunda.

Melansir Gramedia, kalimat yang dituliskan pada Prasasti Cikapundung berbunyi “unggal jagat jalmah hendap”. Artinya adalah "semua manusia di dunia akan mengalami sesuatu".

Pada saat ditemukan, Batu Prasasti Cikapundung mempunyai panjang 178 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 55 cm.

Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Pekan ke-21, Ada Laga Persib Bandung, Arema Hingga Persija!

Masa Kerajaan Hindu-Buddha dalam Sejarah Parahyangan Jawa Barat

Melansir Stekom, di masa kerajaan Hindu-Buddha, wilayah pegunungan di pedalaman Parahyangan dianggap sebagai tempat suci dalam kepercayaan Sunda Wiwitan. Terdapat beberapa kabuyutan (pusat keagamaan) atau mandala (pusat suci) yang disebutkan dalam teks Sunda kuno.

Masa Kolonial dalam Sejarah Parahyangan Jawa Barat

Setelah jatuhnya Kerajaan Sunda di abad ke-16, sebagian besar Parahyangan masuk dalam wilayah Kerajaan Sumedang Larang, dengan pengecualian daerah sebelah barat Sungai Cisadane yang dikuasai Kesultanan Banten serta daerah Galuh dan Talaga yang dikuasai Kesultanan Cirebon.

Kesultanan Banten dan Cirebon dalam Sejarah Parahyangan Jawa Barat

Kesultanan Banten dan Cirebon dahulu sepakat untuk membagi pengaruh di Parahyangan dengan Sungai Citarum sebagai batasnya.

Tanah Parahyangan adalah daerah yang kaya akan sejarah dan budaya, menjadi rumah bagi berbagai kerajaan dan kepercayaan yang telah berdiri sejak zaman prasejarah.

Sumber: Berbagai Sumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)
Musik30 Januari 2025, 19:30 WIB

Lewat Lagu Bung Hatta, Iwan Fals Gambarkan Sosok Wapres yang Sederhana

Sosok Wapres yang Sederhana dalam Untaian Lirik Lagu Iwan Fals bertajuk "Bung Hatta".
Moh. Hatta Perwakilan Indonesia di Konferensi Meja Bundar 1949. IG/@geo.rof