Soft Living Lifestyle: Hidup Lebih Tenang di Tengah Dunia yang Sibuk

Senin 27 Januari 2025, 14:36 WIB
Jalani hidup dengan ketenangan, nikmati setiap momen tanpa tekanan. Soft living mengajarkan kita keseimbangan, dari kesehatan mental hingga produktivitas yang lebih bermakna. (Sumber : freepik)

Jalani hidup dengan ketenangan, nikmati setiap momen tanpa tekanan. Soft living mengajarkan kita keseimbangan, dari kesehatan mental hingga produktivitas yang lebih bermakna. (Sumber : freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Di dunia modern yang penuh tekanan, konsep gaya hidup "soft living" menjadi alternatif menarik bagi mereka yang ingin menjalani hidup lebih santai. Soft living menawarkan pendekatan untuk fokus pada kenyamanan, kesederhanaan, dan keseimbangan hidup. Gaya hidup ini telah terbukti membawa dampak positif pada kesehatan mental, fisik, dan kepuasan hidup secara keseluruhan. Bagi Gen-Z “Soft Life” bukan berarti tidak produktif, melainkan ini adalah cara hidup yang lebih bijak dimana mereka mencari kebahagiaan tanpa terburu-buru memenuhi ekspektasi yang membani. Tetapi mereka akan tetap melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara mereka sendiri yaitu dengan santai.

Apa Itu Soft Living Lifestyle?

Soft living adalah gaya hidup yang mengutamakan harmoni, mindfulness, dan keseimbangan. Berbeda dengan hustle culture yang menekankan kerja tanpa henti, soft living mengajak kita untuk menikmati momen sederhana tanpa tekanan sosial untuk terus "berlari." Menurut laporan Harvard, praktik seperti mindfulness dan meditasi membantu menurunkan tingkat kecemasan hingga 30% pada individu yang menerapkannya.

Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Menjalani Gaya Hidup Slow Living, Kamu Termasuk?

Mengapa Soft Living Penting?

1. Mengurangi Burnout dan Stres
Burnout telah menjadi masalah global, terutama dalam lingkungan kerja modern. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), burnout dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik. Dengan menjalani gaya hidup soft living, Anda dapat mengurangi risiko ini melalui pola kerja yang lebih fleksibel dan berorientasi pada kesejahteraan pribadi.

2. Keseimbangan Antara Kerja dan Kehidupan Pribadi
Studi Stanford menemukan bahwa pekerja jarak jauh memiliki produktivitas yang lebih tinggi karena waktu istirahat yang cukup dan fleksibilitas dalam mengelola tugas. Hal ini mencerminkan bagaimana soft living menggabungkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

3. Meningkatkan Kepuasan Hidup
Menurut jurnal Psychology Today, menjalani kehidupan sederhana dan melibatkan diri dalam aktivitas santai seperti membaca, berkebun, atau berjalan-jalan di alam dapat meningkatkan kebahagiaan. Orang yang memprioritaskan hubungan bermakna dan waktu untuk diri sendiri merasa lebih puas dengan hidup mereka.

Baca Juga: 10 Prinsip Hidup Slow Living Lifestyle, Suka Menikmati Momen Kecil

Bagaimana Menerapkan Soft Living?

1. Fokus pada Hal Penting
Hindari kebiasaan multitasking yang dapat menambah stres. Prioritaskan hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup Anda.

2. Kurangi Penggunaan Media Sosial
Tekanan untuk "tampil sempurna" di media sosial sering menjadi sumber kecemasan. Studi menunjukkan bahwa membatasi waktu di media sosial dapat meningkatkan kesejahteraan emosional.

3. Luangkan Waktu untuk Hobi
Kegiatan seperti seni, olahraga ringan, atau sekadar menikmati kopi pagi bisa memberikan rasa bahagia. Menurut Harvard, kegiatan ini membantu menciptakan rasa damai dan menurunkan stres.

4. Hidup dengan Sederhana
Berfokus pada pengalaman dibandingkan materi dapat mengurangi tekanan finansial dan meningkatkan kepuasan hidup.

Baca Juga: Gaya Hidup Lulu Tobing Santai Meski Suami Tajir, Apa Itu Slow Living?

Manfaat Soft Living

Dengan menjalani soft living, Anda akan merasakan berbagai manfaat, termasuk:
- Kesehatan Mental Lebih Baik: Kurangnya tekanan membawa ketenangan pikiran.
- Hubungan Sosial yang Kuat: Fokus pada hubungan bermakna meningkatkan rasa kebahagiaan.
- Kehidupan yang Berkualitas: Hidup menjadi lebih bermakna karena berfokus pada hal-hal yang membawa kebahagiaan sejati.

Soft living lifestyle bukan hanya sekadar tren, tetapi pendekatan hidup yang mendorong keseimbangan, kedamaian, dan kebahagiaan. Dengan menerapkan prinsip-prinsipnya, Anda dapat menemukan hidup yang lebih sehat dan memuaskan di tengah dunia yang sibuk. Saatnya untuk memilih soft living dan menikmati perjalanan hidup dengan cara yang lebih bermakna.

Sumber : WHO] Harvard University

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Produk28 Januari 2025, 09:16 WIB

Masyarakat Jawa Barat Manfaatkan Promo Tarif Listrik 50% dari PLN

Manfaat nyata program ini telah dirasakan oleh pelanggan seperti Angga.
Masyarakat merasakan manfaat program diskon tarif listrik 50% dari PLN. | Foto: PLN
Inspirasi28 Januari 2025, 09:08 WIB

Dukung Transformasi Pertanian Modern, Electrifying Agriculture PLN Raih 53.539 Pelanggan Baru Pada 2024

Program EA dirancang untuk mendorong modernisasi agrikultur di Indonesia dengan adopsi teknologi pertanian modern berbasis listrik.
Salah satu petani di Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, mendengarkan penjelasan dari Petugas PLN terkait penggunaan kWh meter untuk mengontrol penggunaan listrik pompa air persawahan. | Foto: PLN
Aplikasi28 Januari 2025, 09:00 WIB

50 Link Twibbon Imlek 2025, Keren dan Gratis Tinggal Langsung Download

Twibbon Imlek 2025 tersedia dalam berbagai desain menarik, seperti gambar lentera merah, simbol shio, dan ornamen khas Imlek lainnya.
Tidak hanya berfungsi sebagai hiasan untuk foto profil, twibbon imlek 2025 juga memiliki makna lebih dalam sebagai bentuk perayaan dan simbol kebersamaan. (Sumber : twibbonize.com).
Life28 Januari 2025, 08:30 WIB

Lampu Kuning Toxic, Kenali 10 Ciri Orang Yellow Flag dari Sikapnya!

Yellow Flag juga merujuk pada sikap yang membawa masalah dalam hubungan, baik itu pertemanan, kerja, atau romantis.
Ilustrasi. Lampu Kuning Toxic, Kenali 10 Ciri Orang Yellow Flag dari Sikapnya! (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Bola28 Januari 2025, 08:00 WIB

Jadwal BRI Liga 1 Pekan ke-21, Ada Laga Persib Bandung, Arema Hingga Persija!

Berikut Jadwal BRI Liga 1 Pekan ke-21 lengkap mulai Jumat, 31 Januari 2025 hingga Senin, 3 Februari 2025.
Persita Tangerang vs Bali United di BRI Liga 1 (Sumber : Ist)
Food & Travel28 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Spring Roll Buah, Camilan Simpel yang Menyehatkan untuk Diet

Isi Spring Roll Buah juga bisa beragam, misalnya potongan buah-buahan segar seperti mangga, nanas, dan mint, ditambah potongan kecil alpukat atau strawberry.
Resep Spring Roll Buah, Camilan Simpel yang Menyehatkan untuk Diet (Sumber : Freepik/@freepik)
Science28 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 28 Januari 2025, Sukabumi Pagi Berawan dan Siang Waspada Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 28 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 28 Januari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@Kanenori)
Sukabumi Memilih27 Januari 2025, 22:52 WIB

Survei Indikator: Wapres Gibran, Anies hingga AHY Masuk Tokoh Potensial Calon Presiden

Elektabilitas Prabowo Subianto jauh meninggalkan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Gibran Rakabuming Raka. Hal ini merupakan hasil temuan survei Indikator Politik Indonesia, yang dirilis, hari ini, Senin (27/1/2025).
Hasil survei elektabilitas calon presiden | Foto : Capture youtube
Seleb27 Januari 2025, 22:06 WIB

Kabar Duka! Penyanyi Senior - Senator Indonesia Emilia Contessa Meninggal Dunia

Penyanyi senior dan mantan senator Indonesia, Emilia Contessa, meninggal dunia, Senin (27/1/2025). Kabar Emilia Contessa meninggal dunia, dikonfirmasi Risna Ories selaku manager Denada yang merupakan anak dari almarhumah.
Emilia Contessa, meninggal dunia 27 Januari 2025 dalam usia 67 tahun | Foto : Istimewa
Sukabumi27 Januari 2025, 21:30 WIB

Terseret Ombak di Pantai Citepus Sukabumi, Wisatawan Asal Jakarta Berhasil Diselamatkan

Riswan (28 tahun ) wisatawan asal Tebet, Jakarta Utara, nyaris menjadi korban terseret ombak laut di Pantai Istana Presiden, Desa Citepus, Kabupaten Sukabumi, Senin (27/01/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Wisatawan asal Jakarta Utara nyaris tenggelam di pantai Citepus Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi