SUKABUMIUPDATE.com - Isra Miraj adalah perjalanan istimewa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Peristiwa ini memiliki arti yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia.
Pada momen inilah Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan salat wajib lima waktu. Hingga kini, perintah tersebut menjadi kewajiban yang harus ditaati oleh setiap muslim.
Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriah. Pada tahun 2025, peristiwa ini akan jatuh pada tanggal 27 Februari.
Mengutip NU Online, berikut ini makna dan peristiwa Isra Miraj.
Makna dan Peristiwa Isra Miraj
Agar dapat memahami pentingnya Isra Miraj, mari kita simak dua rangkaian peristiwa berikut ini:
Peristiwa Isra
Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Ka'bah di Makkah menuju Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad mengendarai Buraq, seekor makhluk yang digambarkan memiliki tubuh seperti kuda putih dengan ekor dan sayap menyerupai burung merak.
Setibanya di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW memimpin sholat dua rakaat bersama para nabi yang telah wafat sebelumnya.
Peristiwa Mi’raj
Mi’raj adalah kelanjutan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al Aqsa menuju Sidratul Muntaha, langit ketujuh yang bersifat ghaib dan tidak dapat dijangkau oleh akal manusia.
Selama perjalanan ini, Rasulullah bertemu dengan para nabi terdahulu di setiap lapisan langit, yaitu:
- Langit pertama: Nabi Adam
- Langit kedua: Nabi Isa dan Nabi Yahya
- Langit ketiga: Nabi Yusuf
- Langit keempat: Nabi Idris
- Langit kelima: Nabi Harun
- Langit keenam: Nabi Musa
- Langit ketujuh: Nabi Ibrahim
Setelah sampai di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat dari Allah SWT. Awalnya, jumlah sholat yang diwajibkan adalah 50 kali sehari.
Namun, atas saran Nabi Musa bahwa umatnya tidak akan sanggup dengan jumlah tersebut, Nabi Muhammad SAW memohon keringanan kepada Allah SWT.
Setelah Nabi Muhammad SAW memohon keringanan, jumlah sholat yang awalnya diwajibkan sebanyak 50 kali sehari berkurang menjadi 10 kali.
Namun, jumlah tersebut masih dianggap terlalu berat bagi umatnya, sehingga Rasulullah kembali memohon kepada Allah SWT. Akhirnya, jumlah sholat ditetapkan menjadi lima kali sehari, yang kemudian menjadi dasar kewajiban sholat hingga saat ini.
Setelah menerima perintah tersebut, Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekkah dan menceritakan perjalanan Isra Mi'raj. Sayangnya, banyak yang meragukan kisah tersebut, meskipun ada berbagai bukti yang mendukung kebenarannya.
Dalam sejarah, Abu Bakar adalah orang pertama yang dengan yakin menerima kebenaran berita ini. Karena keyakinan dan kejujurannya, ia diberi gelar "Ash-Shiddiq," yang berarti seseorang yang teguh hati dan jujur.
Demikianlah ulasan tentang makna dan sejarah singkat Isra Mi'raj. Hingga kini, peristiwa agung ini sering diperingati dengan berbagai bentuk ibadah, seperti memperbanyak salat sunnah dan mengadakan pengajian.