SUKABUMIUPDATE.com - Perjanjian Sunda Kelapa yang ditandatangani pada tahun 1522 adalah perjanjian antara Kerajaan Pajajaran dan Portugis.
Perjanjian Sunda Kelapa menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme asing. Aliansi ini dibentuk untuk menghadapi ancaman dari Kesultanan Demak yang semakin kuat.
Kerajaan Pajajaran berharap dengan bantuan Portugis, mereka dapat melindungi wilayah mereka dari serangan musuh.
Baca Juga: Berapa Gaji PNS Lulusan SMA? Cek Besarannya Menurut Aturan Resmi Pemerintah!
Perjanjian Sunda Kelapa menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme asing.
Sejarah Perjanjian Sunda Kelapa
Pada masa itu, Kerajaan Pajajaran berpusat di Pakuan (sekarang Bogor) dan merupakan salah satu kerajaan besar di Jawa Barat.
Portugis telah memasuki wilayah Nusantara sejak abad ke-16 dan berusaha memperluas pengaruhnya di kawasan ini.
Baca Juga: Rekrutmen Pegawai Tetap Lulusan S1, Syarat: IPK Minimal 3,00
Isi Perjanjian Sunda Kelapa 1522
Isi Perjanjian Sunda Kelapa mengizinkan Portugis untuk membangun benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan dari serangan musuh, terutama Kesultanan Demak yang beragama Islam.
Kerajaan Pajajaran harus membayar tribut berupa 1.000 karung merica kepada Portugis. Meskipun Perjanjian Sunda Kelapa diharapkan sebagai aliansi, Portugis justru berusaha memperluas pengaruhnya di pelabuhan tersebut.
Pada tahun 1526, Sultan Trenggana dari Demak mengirimkan pasukan perangnya di bawah pimpinan Fatahillah untuk menaklukkan Sunda Kelapa.
Kemudian pada tanggal 22 Juni 1527, Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa dan mengganti nama pelabuhan tersebut menjadi Jayakarta.
Sumber: Berbagai sumber.