SUKABUMIUPDATE.com - Sering merasa lelah, bahkan ketika tidak melakukan aktivitas fisik yang berat, adalah pengalaman yang cukup umum dialami banyak orang. Anda mungkin merasa kelelahan meskipun hanya duduk di rumah atau melakukan kegiatan sehari-hari yang ringan. Namun, tahukah Anda bahwa perasaan lelah yang terus-menerus ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor psikologis?
Berikut adalah beberapa penjelasan dari sudut pandang psikologi yang bisa menjelaskan mengapa Anda merasa capek padahal tidak melakukan aktivitas yang menguras tenaga.
1. Burnout (Kelelahan Emosional)
Burnout atau kelelahan emosional adalah salah satu faktor psikologis yang bisa menyebabkan perasaan lelah meskipun kita tidak melakukan banyak aktivitas fisik. Burnout sering terjadi akibat stres kronis yang berasal dari pekerjaan atau tuntutan emosional yang berlarut-larut. WHO bahkan mengklasifikasikan burnout sebagai kondisi medis yang disebabkan oleh stres kerja yang tidak terkelola dengan baik.
Menurut laporan WHO (2019), burnout ditandai dengan perasaan kelelahan fisik dan mental, penurunan pencapaian profesional, serta peningkatan perasaan negatif atau kecemasan terkait pekerjaan. Bahkan jika kita merasa tidak sibuk secara fisik, tekanan emosional yang terus-menerus dapat menguras energi mental kita, yang akhirnya menyebabkan kelelahan.
2. Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan yang berkepanjangan dapat menjadi penyebab kelelahan yang sering kali tidak disadari. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan merespons dengan melepaskan hormon kortisol, yang dalam jangka panjang dapat mempengaruhi energi tubuh. Meskipun aktivitas fisik yang dilakukan minimal, tubuh akan merasa terus-menerus waspada dan lelah akibat ketegangan mental ini.
WHO (2019) menyebutkan bahwa stres dapat menyebabkan gangguan tidur, meningkatkan kecemasan, dan memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat merusak keseimbangan tubuh, yang akhirnya menyebabkan perasaan kelelahan meski tidak ada aktivitas fisik yang signifikan.
Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Brain Rot dan Kelelahan Mental, Yuk Simak Langkahnya
3. Depresi
Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang sering kali diabaikan, meskipun gejalanya sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Salah satu gejala utama depresi adalah perasaan lelah yang luar biasa, bahkan ketika seseorang tidak melakukan banyak hal. Hal ini dapat terjadi karena depresi memengaruhi keseimbangan kimia dalam otak, yang pada gilirannya mengganggu energi fisik dan mental.
Menurut WHO (2019), lebih dari 264 juta orang di seluruh dunia menderita depresi, dan salah satu gejala yang paling umum adalah kelelahan yang berkelanjutan. Perasaan lelah ini muncul bukan karena tubuh tidak cukup istirahat, tetapi karena gangguan pada mekanisme tubuh yang mengatur energi dan motivasi.
4. Gangguan Tidur
Tidur yang tidak berkualitas bisa menjadi alasan utama mengapa seseorang merasa lelah meskipun tidak beraktivitas banyak. Gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, atau tidur yang terputus-putus dapat menyebabkan tubuh tidak mendapatkan waktu pemulihan yang cukup. Akibatnya, meskipun kita tidur cukup lama, kita tetap merasa lelah dan tidak segar saat bangun tidur.
WHO (2019) menyoroti bahwa gangguan tidur adalah masalah kesehatan global yang mempengaruhi banyak orang. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental yang berkepanjangan, bahkan tanpa adanya pekerjaan fisik yang berat.
5. Isolasi Sosial dan Kurangnya Dukungan Emosional
Kurangnya interaksi sosial atau isolasi juga dapat berkontribusi pada perasaan lelah yang terus-menerus. Koneksi sosial yang baik sangat penting untuk kesehatan mental, dan ketika seseorang merasa terisolasi atau tidak mendapatkan dukungan emosional, ini dapat menyebabkan perasaan kelelahan yang mendalam.
WHO (2019) mencatat bahwa isolasi sosial dapat menyebabkan peningkatan perasaan cemas, stres, dan depresi. Hal ini mengarah pada penurunan energi dan motivasi untuk beraktivitas, meskipun secara fisik kita tidak melakukan pekerjaan berat. Dukungan sosial yang baik bisa membantu memulihkan keseimbangan emosional, mengurangi stres, dan memberikan energi lebih.
6. Overthinking (Berpikir Berlebihan)
Berpikir berlebihan atau overthinking juga merupakan penyebab utama kelelahan mental. Ketika seseorang terjebak dalam pola pikir yang terus-menerus, seperti khawatir tentang masa depan atau menganalisis setiap kejadian kecil, otak akan terus bekerja keras. Proses berpikir ini dapat menguras energi mental yang sangat besar dan menyebabkan rasa lelah yang terus-menerus.
WHO (2019) menekankan bahwa kecemasan yang berlebihan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari. Proses berpikir yang tidak terkontrol dapat menyebabkan stres mental yang berkepanjangan dan menyebabkan perasaan kelelahan meskipun aktivitas fisik tidak dilakukan.
Sering merasa lelah padahal tidak melakukan banyak aktivitas fisik adalah masalah yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis. Berdasarkan laporan dari WHO (2019), stres, burnout, depresi, gangguan tidur, isolasi sosial, dan overthinking adalah beberapa penyebab utama yang dapat menyebabkan perasaan lelah yang mendalam. Jika Anda merasa sering kelelahan meskipun tidak beraktivitas berat, mungkin sudah saatnya untuk memeriksa kesejahteraan mental Anda dan mencari cara untuk mengelola stres dan emosi dengan lebih baik.
Jika perasaan lelah ini berlangsung lama atau semakin memburuk, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental agar mendapatkan dukungan yang tepat. Ingat, kesehatan mental yang baik berpengaruh besar terhadap energi fisik dan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.
Baca Juga: Kaitan antara Kesehatan Mental, Stres dan Kesehatan Jantung Menurut Para Peneliti
Sumber: World Health Organization (WHO), 2019. Burnout and Mental Health