Keraton Surosowan: Istana Sultan dan Pusat Pemerintahan Kerajaan Banten

Selasa 14 Januari 2025, 20:00 WIB
Keraton Surosowan adalah saksi bisu kejayaan Kesultanan Banten di masa lalu. Bangunan megah ini pernah menjadi pusat pemerintahan dan pusat kebudayaan Islam di Pulau Jawa bagian barat. (Sumber : Instagram/@andhiseto/@mfgr_206).

Keraton Surosowan adalah saksi bisu kejayaan Kesultanan Banten di masa lalu. Bangunan megah ini pernah menjadi pusat pemerintahan dan pusat kebudayaan Islam di Pulau Jawa bagian barat. (Sumber : Instagram/@andhiseto/@mfgr_206).

SUKABUMIUPDATE.com - Keraton dalam sebuah kerajaan memiliki peran yang sangat penting karena menjadi bangunan inti yang memiliki fungsi ganda. Selain berfungsi sebagai pusat pemerintahan kerajaan, keraton juga menjadi pusat kota. 

Berdasarkan pandangan kosmologis dan religius-magis, keraton dianggap sebagai pusat kekuatan gaib yang memengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Salah satu keraton yang memiliki peranan penting dalam sejarah Indonesia adalah Keraton Surosowan. Keraton ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Banten dari abad ke-16 hingga awal abad ke-19. 

Sepanjang sejarahnya, Keraton Surosowan telah mengalami beberapa kali perubahan bentuk dan struktur. 

Menurut peta kuno, peta tertua dari tahun 1596 menunjukkan bahwa Keraton Surosowan pada awalnya merupakan bangunan sederhana berupa rumah tunggal yang dikelilingi pagar serta beberapa bangunan kecil di bagian selatan alun-alun.

Pada peta tahun 1624, Keraton Surosowan digambarkan sebagai bangunan bertingkat dengan desain berundak dan dikelilingi rumah-rumah. 

Desain serupa juga terlihat pada peta tahun 1726, di mana bangunan utama keraton memiliki bagian bawah yang berundak dan atap yang semakin mengecil ke atas, dengan ukuran keseluruhan keraton yang semakin besar.

Dalam perjalanan sejarahnya, Keraton Surosowan mengalami banyak perubahan. Keraton ini pertama kali dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada tahun 1552–1570. Namun, keraton ini sempat hancur dan dibangun kembali oleh Sultan Haji pada tahun 1680–1681.

Pada tahun 1808, Keraton Surosowan kembali dihancurkan oleh Belanda dibawah pimpinan Daendels. Sejak saat itu, keraton ini hanya menyisakan reruntuhan. 

Sisa-sisa puing-puing Keraton Surosowan di era Kesultanan Banten. | Instagram/@andhisetoSisa-sisa puing-puing Keraton Surosowan di era Kesultanan Banten. | Instagram/@andhiseto.

Sebagian besar puing-puing bangunan masih terkubur di dalam tanah, sementara sebagian kecil telah digali dan ditampilkan melalui beberapa ekskavasi arkeologis.

Penelitian arkeologis menunjukkan bahwa sisa-sisa bangunan yang menarik dan masih dapat diamati meliputi tembok keliling, struktur pondasi, lantai, saluran air, kolam pemandian, serta beberapa bagian bangunan lainnya yang menjadi saksi sejarah kejayaan Kerajaan Banten.

Terletak di Kota Serang, keraton ini dulunya merupakan tempat tinggal Sultan beserta keluarga dan pengikutnya. 

Di sinilah pusat pemerintahan Kerajaan Banten berlangsung. Jika Anda memiliki minat mendalam terhadap sejarah, terutama sejarah Banten, mengunjungi Keraton Surosowan menjadi pilihan yang sangat disarankan.

Keraton Surosowan memiliki dinding benteng setinggi 7,25 meter yang dulunya digunakan untuk mengawasi kondisi sekitar. Terdapat empat gerbang di masa lalu, namun kini hanya tersisa dua, yaitu di sisi timur dan utara. 

Di tengah keraton, terdapat kolam pemandian yang dahulu sering digunakan Sultan, termasuk kolam-kolam bernama Pancuran Mas dan Enok yang mendapatkan air dari Tasikardi, danau buatan di selatan keraton. 

Selain puing-puing bersejarah, pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam sekitar yang masih asri dan menawarkan suasana sejuk, terutama pada sore hari.

Cerita Mistis dan Kepercayaan Masyarakat

Keraton Surosowan tidak hanya dikenal karena sejarahnya, tetapi juga cerita mistis yang menyelimutinya. Salah satu kisah yang terkenal adalah tentang dua macan gaib bernama Si Kumbang (berwarna hitam) dan Si Kapuk (berwarna putih). 

Banyak masyarakat percaya bahwa kedua macan ini adalah peliharaan Sultan dan konon bisa terlihat pada tengah malam di area alun-alun keraton.

Aktivitas Menarik di Keraton Surosowan

Ketika mengunjungi Keraton Surosowan, pengunjung dapat menyusuri reruntuhan yang menyimpan cerita masa kejayaan Kerajaan Banten. Spot ini juga menawarkan peluang fotografi yang menarik dengan puing-puing bersejarahnya yang estetik dan instagramable. 

Keraton Surosowan menawarkan pengalaman wisata yang unik dan sarat akan sejarah, menjadikannya destinasi yang tidak boleh dilewatkan saat berada di Provinsi Banten, khususnya Kota Serang. 

Sumber: Kemendikbud dan Berbagai Sumber

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science22 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Februari 2025, Sedia Payung Saat Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025. | Foto: Pixabay
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)