Sejarah Kujang, Pusaka Tradisional Jawa Barat Simbol Kewibawaan Kerajaan Pajajaran

Jumat 10 Januari 2025, 17:30 WIB
Menara Kujang Tertinggi di Masjid Nurul Huda Kuningan. Sejarah Kujang, Pusaka Tradisional Jawa Barat Simbol Kewibawaan Kerajaan Pajajaran. Foto: IG/@kuninganmass

Menara Kujang Tertinggi di Masjid Nurul Huda Kuningan. Sejarah Kujang, Pusaka Tradisional Jawa Barat Simbol Kewibawaan Kerajaan Pajajaran. Foto: IG/@kuninganmass

SUKABUMIUPDATE.com - Kujang adalah senjata tradisional yang berasal dari Jawa Barat dan sangat penting dalam budaya Sunda. Kujang adalah bagian penting dari warisan budaya Jawa Barat dan terus dijunjung tinggi oleh masyarakat Sunda hingga saat ini.

Kujang memiliki nilai filosofis yang tinggi dalam sejarah masyarakat Sunda. Berdasarkan informasi dari Kemdikbud yang dilansir via indonesiakaya.com, kata "kujang" berasal dari gabungan kata "kudihyang", yaitu "kudi" dan "hyang".

"Kudi" dalam bahasa Sunda kuno merujuk pada senjata atau jimat yang diyakini memiliki kekuatan gaib, sedangkan "hyang" berarti dewa atau entitas yang dianggap sebagai Tuhan, yakni dewa/dewi. Oleh karena itu, secara harfiah Kujang bisa diartikan sebagai senjata pusaka yang memiliki kekuatan ilahi.

Baca Juga: Cek Fakta: Rekrutmen CPNS Badan Gizi Nasional untuk Dapur Umum Makan Bergizi Gratis

Asal Usul dan Sejarah Kujang

Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9. Senjata Tradisional Jawa Barat ini awalnya digunakan sebagai alat pertanian oleh masyarakat Sunda.

Merangkum berbagai sumber, selama Kerajaan Pajajaran (sekitar tahun 1170), Kujang mengalami perkembangan dan menjadi simbol kebesaran dan kewibawaan.

Desain Pusaka Sunda Kujang yang dikenal saat ini diyakini telah diubah oleh Prabu Kudo Lalean, yang mendapatkan ilham dari pertapaannya. Meski begitu, kebenaran sejarah ini masih perlu ditelusuri lebih dalam.

Fungsi dan Peran Kujang

Awalnya, Kujang digunakan sebagai alat pertanian. Namun seiring waktu, Kujang menjadi senjata yang digunakan dalam pertempuran dan simbol kekuatan serta keberanian.

Tak hanya itu, Kujang juga digunakan sebagai simbol oleh berbagai organisasi dan pemerintah daerah.

Bentuk dan Spesifikasi Kujang

Menara Kujang Tertinggi di Masjid Nurul Huda Kuningan. Sejarah Kujang, Pusaka Tradisional Jawa Barat Simbol Kewibawaan Kerajaan Pajajaran. Foto: IG/@kuninganmassMenara Kujang Tertinggi di Masjid Nurul Huda Kuningan. Foto: IG/@kuninganmass

Dari segi bentuk, Kujang memiliki bentuk seperti panah dengan lengkungan tajam dan bagian ujung yang menyerupai panah. Kujang terbuat dari bahan besi, baja, dan bahan pamor.

Sementara untuk ukuran Panjang dan Beratnya, Kujang diperkirakan memiliki panjang sekitar 20-25 cm dan berat sekitar 300 gram.

Baca Juga: [BENAR] BGN Confirmed! Rekrutmen ASN Badan Gizi Nasional SPPI Batch 3 Bukan Hoaks!

Kujang di Masa Kini

Sebagai simbol budaya, Kujang masih digunakan dalam berbagai upacara dan ritual tradisional di Jawa Barat. Sementara dalam hal penggunaan modern, Senjata Tradisional ini juga digunakan sebagai lambang atau logo oleh berbagai organisasi dan pemerintah daerah.

Sumber: Berbagai Sumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola10 Januari 2025, 20:53 WIB

Persikabumi Gagal Lolos ke Semifinal, Fans Tetap Beri Dukungan dan Doa!

Persikabumi gagal melaju ke semifinal setelah hanya mampu meraih 3 poin dari 3 pertandingan yang dijalani.
Persikabumi gagal melaju ke semifinal setelah hanya mampu meraih 3 poin dari 3 pertandingan yang dijalani. (Sumber : Instagram/@persikabumi_1919).
Keuangan10 Januari 2025, 20:02 WIB

Pemprov Jabar Siap Tindaklanjuti Rekomendasi LHP BPK Semester II 2024

Pj Gubernur Jabar menyebut penyerahan LHP oleh BPK merupakan momen penting untuk mengevaluasi sejauh mana tata kelola pemerintahan yang telah dilakukan.
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menerima LHP Semester II Tahun 2024 dari BPK. (Sumber : Humas Jabar)
Film10 Januari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Namib, Kisah Mantan Produser dan Trainee Idol Meraih Impian

Namib merupakan drama korea terbaru dari ENA yang mengusung genre slice of life dan telah tayang sejak pada Senin, 23 Desember 2024 lalu.
Sinopsis Drama Korea Namib, Kisah Mantan Produser dan Trainee Idol Meraih Impian (Sumber : Instagram/@channel.ena.d)
Keuangan10 Januari 2025, 19:37 WIB

BPR Sukabumi Cabang Cibadak Fokus Tingkatkan Pelayanan dan Raih Target di 2025

Selain fokus pada pelayanan, Perumda BPR Sukabumi Cabang Cibadak juga menetapkan target bisnis yang ingin dicapai pada tahun 2025.
Customer service Perumda BPR Sukabumi cabang Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Jawa Barat10 Januari 2025, 19:25 WIB

42 Karya Budaya Ditetapkan Jadi WBTB 2025 Jabar, 6 di Antaranya dari Sukabumi

Berikut daftar 42 karya budaya yang ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda atau WBTB Jabar 2025. Enam di antaranya dari Sukabumi!
Ritual adat budaya sunda 'Babakti lemah cai' di Sungai Cimandiri, Cikundul Kota Sukabumi (Sumber Foto: Facebook Muhammad Hera Haqiqi Jmq)
Food & Travel10 Januari 2025, 19:00 WIB

Curug Cijalu dengan Sederet Mitos: Sembuhkan Penyakit, Lancarkan Usaha Hingga Enteng Jodoh

Curug Cijalu, yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, adalah salah satu destinasi wisata alam yang populer.
Curug Cijalu, yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, adalah salah satu destinasi wisata alam yang populer. (Sumber : Instagram/@luvtheryy_/@aris.dwicahyanto).
DPRD Kab. Sukabumi10 Januari 2025, 18:57 WIB

DPRD Sukabumi Dorong Eks HGU PT Citimu Jadi Objek Reforma Agraria

Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi menggelar rapat koordinasi bersama mitra kerja bertempat di Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, pada Kamis (9/1/2025). Rapat tersebut membahas status lahan eks HGU PT. Citimu
Rakor Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi bersama mitra kerja terkait status lahan eks HGU PT Citimu bertempat di Desa Limusnunggal, Bantargadung, Kamis (9/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi10 Januari 2025, 18:09 WIB

Heboh Lutung Berkeliaran di Cisaat Sukabumi, BKSDA Imbau Warga Tak Beri Makan

Respons BKSDA soal seekor lutung yang berkeliaran di Cisaat Sukabumi. Imbau warga untuk tidak menganggu bahkan memberikan makanan kepada satwa tersebut.
Penampakan Lutung saat berkeliaran di genting sekolah di Cisaat Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)
Life10 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalan Ketika Tidak Ada Solusi dan Jalan Keluar dalam Masalah Kehidupan

Saat terjadi masalah kehidupan dan terasa tidak ada jalan keluar juga solusinya, Ustad Adi Hidayat bagikan amalan untuk menghadapinya.
Ilustrasi - Amalan untuk jawaban dari setiap masalah kehidupan. (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi10 Januari 2025, 17:42 WIB

Dua Jembatan Putus, Warga Desa Sirnamekar Sukabumi Kesulitan Angkut Hasil Pertanian

Warga Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, menghadapi kesulitan besar setelah dua jembatan gantung di wilayah mereka putus akibat banjir bandang yang terjadi pada 4 Desember 2024 lalu.
Lokasi bekas jembatan yang hanyut terbawa luapan sungai Cikaso pada 4 Desember 2024 | Foto : Ragil Gilang