SUKABUMIUPDATE.com - Pernahkah memohon kepada Allah SWT dalam keadaan sakit? Terkadang, Allah SWT menguji kita melalui keadaan yang sulit hingga manusia merasa tidak mampu mengatasinya.
Namun, rahasia di balik ujian ini adalah agar kita menyadari bahwa kita hanyalah hamba Allah SWT. Ketika kita masih angkuh atau merasa mampu mengatasi segalanya sendiri, Allah SWT sering kali memberikan ujian yang lebih berat seperti sakit itu sendiri.
Tujuannya adalah untuk mengingatkan kita akan sifat kehambaan dan ketergantungan kita kepada-Nya. Dalam Al-Qur'an Surah Al-An'am ayat 40-42, Allah SWT menyebutkan:
وَلَقَدۡ اَرۡسَلۡنَاۤ اِلٰٓى اُمَمٍ مِّنۡ قَبۡلِكَ فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِالۡبَاۡسَآءِ وَالضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمۡ يَتَضَرَّعُوۡنَ٤٢
"Dan sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul kepada umat-umat sebelum engkau. Kemudian Kami uji mereka dengan kesulitan dan penderitaan agar mereka memohon kepada Allah SWT dengan penuh rendah hati."
Ujian seperti kelaparan, kesulitan fisik, atau penyakit adalah cara Allah SWT mendidik manusia agar kembali kepada-Nya.
Contohnya, Nabi Ayyub alaihissalam, ketika diuji dengan penyakit yang berat, beliau memohon kepada Allah SWT seperti disebutkan dalam Surah Al-Anbiya ayat 83:
"Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia menyeru Tuhannya, ‘Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara penyayang.’”
Doa ini menunjukkan bagaimana Nabi Ayyub dengan rendah hati mengakui kelemahannya dan meminta pertolongan Allah SWT. Dalam ayat tersebut, Allah SWT langsung menjawab doa Ayyub:
"Maka Kami mengabulkan doanya, lalu Kami hilangkan penyakit yang ada padanya."
Hikmah Ujian dan Kembali kepada Allah SWT
Ujian yang menimpa banyak orang seperti wabah, juga merupakan pengingat dari Allah SWT agar kita kembali kepada-Nya. Allah SWT ingin kita menyadari bahwa dunia hanyalah sementara, dan kita semua adalah hamba-Nya yang akan kembali kepada-Nya.
Dalam Surah Al-An’am ayat 42, Allah SWT menegaskan bahwa ujian-ujian ini diberikan agar manusia mau menghamba dan bertobat.
Jika kita ingin mengatasi kesulitan seperti penyakit, ekonomi, atau masalah keluarga, solusinya adalah dengan kembali kepada Allah SWT. Tingkatkan ibadah, perbanyak membaca Al-Qur'an, berdoa, dan memohon ampunan.
Namun, penting untuk diingat bahwa kita harus menjauhi perbuatan yang tidak Allah SWT sukai. Bagaimana mungkin kita berharap solusi dari Allah SWT jika kita tetap melakukan hal-hal yang dilarang-Nya?
Doa dan Upaya dalam Menghadapi Ujian
Bagi yang sedang diuji, misalnya dengan penyakit, ada baiknya mengikuti contoh Nabi Ayyub. Berdoalah dengan penuh kerendahan hati:
رَبِّ إِنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِين
Robbi innii massaniyadh-dhurru wa anta arhamur-roohimiin
Artinya: "Ya Allah SWT, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan yang maha Penyayang di antara semua penyayang
Lakukan shalat malam, bersujud dengan khusyuk, dan memohon pertolongan Allah SWT. Allah SWT telah berjanji dalam Al-Qur’an, Surah Al-Anbiya ayat 84, bahwa Dia akan menjawab doa hamba-Nya dan mengangkat segala penderitaan:
"Maka Kami mengabulkan doanya, lalu Kami hilangkan penyakit yang ada padanya. Dan Kami anugerahkan kepadanya keluarganya serta yang semisal dengan mereka sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang beribadah."
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari setiap ujian yang Allah SWT berikan. Dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, insya Allah SWT, kita akan diberikan solusi terbaik, baik untuk tubuh, hati, maupun jiwa kita.