SUKABUMIUPDATE.com - Jejak Nazi di Jawa Barat menarik untuk diingat dalam catatan panjang Sejarah Indonesia. Salah satu bukti sejarah yang menunjukkan hubungan antara Indonesia dan Nazi Jerman adalah keberadaan pemakaman militer Jerman di Cikopo, Jawa Barat.
Kompleks taman makam tentara Nazi Jerman ini tepatnya berada di daerah Arca Domas, Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Makam Arca Domas terletak di ketinggian sekitar 1000 meter dekat Bogor, di desa Cikopo, sekitar 70 km selatan Jakarta. Jalan menuju lokasi hampir seluruhnya beraspal, kecuali beberapa meter terakhir.
Baca Juga: SPPI Batch 3: Info Rekrutmen ASN BGN untuk Dapur Umum Makan Bergizi Gratis
Merujuk Kedutaan Besar Republik Federal Jerman Jakarta yang dilansir di laman jakarta.diplo.de, di pemakaman Arca Domas, ada sepuluh makam tentara Jerman. Namun dua di antara makam itu tidak dikenal, karena meninggal pada akhir Perang Dunia II, baik gugur akibat sakit hingga mengalami tindak kekerasan.
Kala itu, mereka tiba di Indonesia dengan kapal selam yang membawa bahan baku penting bagi Angkatan Laut Jerman -dari Indonesia- yang saat itu dijajah Jepang, melalui perairan yang diblokir sekutu. Banyak pelaut yang gugur karena rencana Angkatan Laut Jerman yang tidak bertanggung jawab.
Setiap tahun, pada peringatan Hari Berkabung Nasional, Duta Besar Jerman dan Atase Militer Jerman meletakkan karangan bunga di makam Militer Arca Domas Cikopo sebagai penghormatan bagi para korban perang dan kekerasan. Diadakan juga kebaktian oikumene atau misa arwah oleh komunitas Katolik dan Protestan yang berbahasa Jerman.
Nama Arca Domas, dalam Bahasa Sansekerta berarti "delapan ratus patung". Nama ini diyakini berkaitan dengan tempat ziarah umat Hindu.
Pada awal abad ke-20, daerah pemakaman militer Jerman di Cikopo Jawa Barat adalah bagian dari perkebunan teh besar milik dua bersaudara asal Jerman, Emil dan Theodor Helfferich. Menurut Sejarah, kakak tertua dua bersaudara itu, yakni Karl Helfferich, pada masa Perang Dunia I menjabat sebagai Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Wakil Kanselir Jerman.
Baca Juga: Angkatan Perang Ratu Adil, Sejarah Pemberontakan APRA di Bandung Januari 1950
Pada tahun 1926, mereka mendirikan tugu peringatan untuk mengenang Skuadron Kekaisaran Jerman di Asia Timur. Monumen ini masih berdiri dan merupakan bagian dari makam tentara Nazi Jerman.
Diketahui, ada dua buku yang terbit terkait makam Militer Arca Domas Cikopo Jawa Barat. Hal ini tidak terlepas dari dana bantuan Kedutaan Besar Jerman.
1. Buku The Pepper Trader (2006)
Pertama, buku berjudul "The Pepper Trader" karya Geoff Bennett yang terbit tahun 2006. Buku ini mengisahkan tentang makam Militer Arca Domas Cikopo, sejarah tempat yang dulunya merupakan tempat suci umat Hindu dan perkebunan teh.
Buku The Pepper Trader juga menggambarkan kehidupan dan peran seorang pendatang asal Jerman, Emil Helfferich, yang juga seorang pedagang.
2. Buku The Sunda Kingdoms of West Java (2007)
Setahun pasca penerbitan buku pertama, yakni 2007, buku kedua terbit dengan judul "The Sunda Kingdoms of West Java". Buku ini adalah buah karya von Herwig Zahorka, yang mana dalam Bab II/8, mengulas sisi arkeologi Arca Domas di Cikopo.
Sumber: Kedubes Republik Federal Jerman Jakarta