Si Jagur, Meriam dengan Simbol Jempol Kejepit yang Konon Memiliki Kekuatan Mistis

Selasa 07 Januari 2025, 20:00 WIB
Meriam Si Jagur adalah salah satu artefak bersejarah yang sangat terkenal dan menjadi ikon Kota Tua Jakarta. (Sumber : Kemendikbud).

Meriam Si Jagur adalah salah satu artefak bersejarah yang sangat terkenal dan menjadi ikon Kota Tua Jakarta. (Sumber : Kemendikbud).

SUKABUMIUPDATE.com - Si Jagur merupakan sebuah meriam ikonik yang dapat ditemukan di Museum Fatahilah, Kota Tua, Jakarta. Meriam ini dikenal juga dengan sebutan Kiai Setomo dan merupakan salah satu dari tiga "meriam suci," bersama Ki Amuk di Banten dan Nyai Setomi di Solo.

Mengutip laman kemendikbud, menurut Crucq (1937, 1939), meriam ini diperkirakan dibuat antara tahun 1625 hingga 1634 oleh Manoel Tavares Bocarro, di Macau, Cina.

Dengan kaliber 24 cm, meriam ini memiliki berat total 3,5 ton dapat menembakkan bola batu seberat 36 pon atau bola besi 100 pon. Pada permukaan meriam terukir tulisan Latin Ex me ipsa renata sum, yang berarti "dari diriku sendiri aku terlahir kembali," menandakan bahwa meriam ini kemungkinan dibuat dari bahan meriam bekas.

Lalu yang hal unik dari meriam Si Jago ini adalah simbol kejepit berbentuk kepalan tangan wanita dengan ibu jari yang menjulur di antara telunjuk dan jari tengah. Bangsa Portugis menyebut lambang tersebut dengan “mano in figa”, maksudnya, lambang tersebut bermakna kepercayaan dan kesuburan.

Berdasarkan berbagai literatur yang dihimpun, meriam Si Jagur diproduksi di pabrik St Jago de Barra di Makau oleh Manuel Tavares Bocarro dan awalnya, meriam ini digunakan Portugis untuk melindungi benteng mereka di Malaka.

Sepanjang sejarahnya, Si Jagur berpindah tangan dan lokasi berkali-kali. Setelah dibawa ke Batavia oleh Belanda di bawah bendera VOC, meriam ini sempat dipindahkan ke Museum Wayang pada tahun 1968, sebelum akhirnya ditempatkan di Museum Fatahilah pada tahun 1974.

Menurut hikayat yang dicatat dalam buku Meriam Si Jagur karya Thomas, meriam ini memiliki pasangan tempur bernama Ki Amuk yang kini disimpan di Museum Banten. Konon, jika kedua meriam ini disatukan, kekuatannya dapat mengusir penjajah Belanda. Selain itu, pasangan lainnya, meriam Nyai Setomi, saat ini berada di Solo.

Legenda Kiai Setomo dan Nyai Setomi

Dalam Ensiklopedi Jakarta, diceritakan bahwa kekuatan mistis Si Jagur bermula dari mimpi buruk Raja Pajajaran. Dalam mimpinya, ia mendengar suara gemuruh dari sebuah senjata luar biasa yang tak dikenal oleh pasukannya.

Setelah mimpi tersebut, Sang Raja memerintahkan patihnya, Kiai Setomo, untuk mencari senjata ampuh tersebut. Namun, ia memberi ancaman: jika gagal, Kiai Setomo akan dijatuhi hukuman mati. Dalam upaya memenuhi perintah tersebut, Kiai Setomo bersama istrinya, Nyai Setomi, bersemedi di dalam rumah mereka.

Lama tak muncul, Sang Raja mengutus prajurit untuk menggeledah rumah Kiai Setomo. Anehnya, mereka tidak menemukan siapa pun di dalam rumah itu, kecuali dua buah pipa besar yang tampak aneh.

Ternyata, Kiai Setomo dan Nyai Setomi telah berubah wujud menjadi dua buah meriam seperti yang dilihat Sang Raja dalam mimpinya. Kabar perubahan wujud pasangan ini menyebar luas hingga sampai ke telinga Sultan Agung dari Mataram.

Sultan Agung memerintahkan agar kedua meriam tersebut dibawa ke Mataram. Namun, meriam jantan, Kiai Setomo, tidak dapat dipindahkan. Warga Batavia yang menyaksikan kejadian ini menganggap meriam tersebut suci. Untuk melindunginya dari matahari dan hujan, mereka menutupi meriam itu dengan payung dan memberinya nama Kiai Jagur, yang berarti "Sang Perkasa."

Ada pula sumber lain yang menjelaskan bahwa nama Si Jagur berasal dari bunyinya, yaitu “jegar-jegur,” saat meriam tersebut ditembakkan. Meski banyak versi berbeda tentang asal-usulnya, semua sepakat bahwa Si Jagur adalah meriam yang sarat mitos dan sejarah. Sepanjang waktu, ia digunakan oleh berbagai penguasa, baik untuk menyerang, membunuh, maupun sekadar dijadikan koleksi museum sebagai benda antik.

Dalam mitos lainnya, meriam Si Jagur dianggap memiliki kekuatan magis yang mampu memberikan keturunan. Hal ini berkaitan dengan bentuk ujung kepala meriam yang menyerupai kepalan tangan kanan, dengan ibu jari keluar di antara jari tengah dan telunjuk.

Sumber: Indonesia.go.id

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi08 Januari 2025, 19:34 WIB

Banyak Rumah Rusak, Cek Rencana Percepatan Pembangunan Huntap Korban Bencana Sukabumi

Rakor ini membahas tentang percepatan pembangunan Huntap bersumber dana siap pakai stimulan perbaikan/pembangunan kembali rumah masyarakat rusak akibat bencana.
Rakor percepatan pembangunan hunian tetap untuk bencana Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Musik08 Januari 2025, 19:30 WIB

Taeyeon Girls’ Generation Bakal Sapa Penggemar Indonesia di Konser The TENSE

Taeyeon Girls’ Generation akan kembali menyapa penggemar Indonesia lewat konser solo The TENSE yang bakal digelar pada Sabtu, 12 April 2025 di Indonesia Arena, Jakarta.
Taeyeon Girls’ Generation Bakal Sapa Penggemar Indonesia di Konser The TENSE (Sumber : Instagram/@taeyeon_ss)
Gadget08 Januari 2025, 19:26 WIB

Korban Penyiraman Air Keras di Nagrak Sukabumi, Kini Tiga Orang Jalani Operasi

Korban penyiraman air keras yang sempat menemani ibunya, Dedeh, dan adiknya, Angga, dari mulai di RSUD Sekarwangi hingga dirujuk ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, kini harus turut menjalani operasi akibat infeksi pada kakinya.
Tiga orang korban penyiraman air keras harus jalani operasi di RSHS Bandung | Foto : Istimewa
Internasional08 Januari 2025, 19:07 WIB

Banjir Bandang Terjang Mekah dan Madinah, Hanyutkan Banyak Kendaraan

Mekah dan Madinah diterjang banjir bandang yang rendam fasilitas publik.
Mekah dan Madinah diterjang banjir bandang yang rendam fasilitas publik. (Sumber : Screenshot Video X/@WIONews).
Sukabumi08 Januari 2025, 19:03 WIB

Huntap Riksa untuk Korban Bencana Sukabumi, Wabup Pastikan Pembangunan Berjalan Cepat

Wabup Iyos pun menilai, rumah yang dibangun sebagai percontohan sangat bagus dan akan bermanfaat bagi warga terdampak bencana.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri saat mendampingi Kepala BNPB tinjau hunian prototype untuk korban bencana di Cisolok. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sehat08 Januari 2025, 19:00 WIB

Alpukat untuk BB Booster, Buah Tinggi Kalori yang Bisa Bantu Tambah Berat Badan

Selain alpukat, beberapa makanan lain yang bisa membantu meningkatkan berat badan yaitu ikan salmon, kentang, labu, roti gandum, dan kacang-kacangan.
Ilustrasi. Ada beberapa alasan mengapa alpukat cocok sebagai booster berat badan atau BB Booster (Sumber : Freepik/@stockking)
Sukabumi08 Januari 2025, 18:41 WIB

Bangkai Paus 9,5 Meter di Pantai Cibiuk Sukabumi, Coba Dipindahkan Warga Tapi Terlalu Berat

Bangkai seekor paus macan yang terdampar di Pantai Cibiuk, Pulau Kunti, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, hingga kini belum berhasil dikubur.
Paus Macan panjang 9,5 meter, berat 3 ton, di pantai Cibiuk, Mandrajaya, Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Nasional08 Januari 2025, 18:32 WIB

Diklaim Tahan Gempa: BNPB Serahkan Riksa, Huntap Korban Bencana Sukabumi

Satu unit rumah selesai dibangun dan diserahkan oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, kepada warga Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (8/1/2025).
rumah contoh huntap penyintas bencana sukabumi, di Cisolok (Sumber : dok bnpb)
Film08 Januari 2025, 18:30 WIB

Dari Romantis hingga Medis, Berikut Drama Korea Terbaru di Januari 2025

Tahun 2025 para pecinta drakor sudah disuguhkan dengan beberapa drama korea baru yang bakal tayang pada Januari ini dengan berbagai macam genre dan cerita menarik.
Dari Romantis hingga Medis, Berikut Drama Korea Terbaru di Januari 2025 (Sumber : Istimewa)
Sukabumi08 Januari 2025, 18:11 WIB

Berikan Kemudahan Pengurusan PBG, Disperkim Sukabumi Buka Layanan Online Lewat SIMBG

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Sukabumi kini memudahkan masyarakat dalam mengurus Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), yang sebelumnya dikenal dengan istilah IMB.
Lukman Sudrajat, Kepala Disperkim Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi