SUKABUMIUPDATE.com - Setiap orang ingin melihat anak tumbuh cerdas dan berprestasi. Oleh karena itu, banyak yang rela memberikan fasilitas terbaik seperti sekolah favorit, gadget terbaru, hingga kursus tambahan. Namun, kecerdasan anak sebenarnya dapat ditingkatkan melalui kebiasaan sederhana yang dilakukan secara konsisten.
Kebiasaan-kebiasaan ini tidak hanya mudah diterapkan, tetapi juga memiliki dampak besar pada perkembangan kognitif, emosional, dan fisik anak. Dilansir dari laman halodoc , berikut adalah empat kebiasaan penting yang bisa orang tua tanamkan sejak dini agar anak tumbuh menjadi cerdas, kreatif, dan sehat, antara lain :
1. Berikan Anak Sarapan Sehat Setiap Hari
Sarapan adalah pondasi awal untuk memulai hari yang penuh energi. Tidak hanya memberikan tenaga untuk beraktivitas, sarapan yang sehat juga penting untuk perkembangan otak anak. Nutrisi dari sarapan dapat membantu konsentrasi menjadi lebih baik, meningkatkan kemampuan belajar, serta mendukung daya ingat dan kreativitas.
Baca Juga: Rp 10 Ribu Tanpa Susu, Intip Menu Makan Gizi Gratis untuk Pelajar di Sukabumi
Menurut penelitian, sarapan menghabiskan 10-15% dari sekitar kebutuhan gizi harian anak. Oleh karena itu, pastikan menu sarapan Si Kecil mengandung gizi seimbang, seperti:
- Karbohidrat kompleks: gandum, oat, atau roti gandum.
- Protein berkualitas: telur, susu, kacang-kacangan, atau yogurt.
- Vitamin dan mineral: buah-buahan segar seperti apel, pisang, atau stroberi.
- Lemak sehat: selai kacang atau alpukat.
- Sarapan tidak hanya membantu kinerja akademik anak, tetapi juga mencegah kelelahan dan rasa lapar yang dapat mengganggu fokus belajar. Jadi, pastikan anak tidak melewatkan sarapan setiap pagi.
2. Dorong Anak untuk Aktif Berkegiatan
Anak yang aktif bergerak cenderung memiliki otak yang lebih sehat dan kreatif. Aktivitas fisik seperti olahraga, tidak hanya meningkatkan kesehatan tubuh tetapi juga mendukung perkembangan kognitif. Hal ini karena aktivitas fisik memperlancar aliran darah ke otak, sehingga oksigen dan nutrisi yang diperlukan dapat terserap lebih baik.
Berikut adalah beberapa kegiatan yang bisa Anda ajarkan kepada anak:
Olahraga: Ajak anak berenang, bersepeda, atau bermain sepak bola. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga menguasai koordinasi motorik.
Baca Juga: Icon Wisata Sukabumi: Operasi Satpol PP Tertibkan Alun-Alun Gadobangkong Palabuhanratu
- Permainan luar ruang:Biarkan anak bermain petak umpet atau lompat tali untuk melatih kreativitas dan interaksi sosialnya.
- Kegiatan seni: Menggambar, melukis, atau bermain alat musik juga merupakan bentuk aktivitas yang dapat menstimulasi otak anak
- Hindari membiarkan anak terlalu lama berada di depan layar, baik itu televisi, tablet, atau gadget lainnya. Aktivitas berlebihan di layar dapat mengurangi kesempatan anak untuk belajar melalui pengalaman langsung dan gerakan.
3. Ajak Anak Membaca Sejak Dini
Membaca adalah salah satu kebiasaan paling efektif untuk meningkatkan kecerdasan anak. Aktivitas ini tidak hanya memperkaya wawasan anak tetapi juga mengembangkan daya imajinasi, kemampuan verbal, serta keterampilan berpikir kritis.
Jika anak masih kecil, Anda bisa memulainya dengan membacakan dongeng sebelum tidur. Seiring bertambahnya usia, ajak anak untuk membaca bersama.
Membaca juga dapat menjadi momen berkualitas antara orang tua dan anak, sehingga hubungan emosional pun semakin erat.
4. Pastikan Waktu Tidur Anak Terpenuhi
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Saat tidur, tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan yang membantu perkembangan otak, otot, dan jaringan tubuh lainnya. Selain itu, tidur juga memperbaiki memori dan kemampuan konsentrasi anak.
Berikut kebutuhan tidur anak berdasarkan usianya:
- Bayi (0-3 bulan): 15-18 jam per hari.
- Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam per hari.
- Balita (1-2 tahun): 11-14 jam per hari.
- Anak usia dini (3-5 tahun): 10-13 jam per hari.
- Anak sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam per hari.
- Remaja (14-17 tahun): 8-10 jam per hari.
Untuk memastikan anak tidur cukup, ciptakan rutinitas tidur yang konsisten, seperti membaca buku cerita sebelum tidur atau mendengarkan musik dengan lembut. Hindari paparan gadget satu jam sebelum tidur agar anak bisa tidur lebih nyenyak.
Sumber : halodoc