Mengusir Roh Jahat dan Tradisi Tahun Baru, Membaca Sejarah Kembang Api dari Setiap Zaman

Senin 30 Desember 2024, 12:04 WIB
Ilustrasi kembang api. | Foto: Freepik

Ilustrasi kembang api. | Foto: Freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Berbicara perayaan malam tahun baru, salah satu tradisi yang tak pernah terlewatkan adalah pertunjukan kembang api. Cukup menarik untuk membahas bagaimana sejarah petasan yang menyemburkan pijar-pijar api di udara ini bermula.

Sejarah Kembang Api Berawal di Cina

Berdasarkan catatan sukabumiupdate.com, banyak sejarawan percaya hiburan paling eksplosif dari perayaan tahun baru itu berasal dari Cina. Negara ini memproduksi lebih banyak kembang api ketimbang negara lain. (Ada pula yang mencari sejarah ini ke Timur Tengah atau India).

Kembang Api Era Sebelum Masehi

Diperkirakan pada awal 200 tahun sebelum masehi, orang Cina telah menemukan semacam kembang api alami. Mereka memanggang bambu yang kemudian meledak keras ketika dipanaskan sebab kantong udara yang berlubang. Ini dilakukan untuk mengusir roh jahat.

Kembang Api Era Masehi

Pada masa antara tahun 600-900 masehi, ahli kimia Cina berharap dapat menemukan ramuan untuk keabadian dengan cara mencampur sejumlah unsur seperti kalium nitrat, rempah-rempah dapur umum, arang, belerang, dan unsur lainnya. Mereka tidak menyadari campuran unsur itu menjadi bentuk awal bubuk mesiu.

Orang Cina ini mulai memasukkan unsur yang mudah menguap ke dalam tunas bambu kemudian melemparkannya ke dalam api dan menimbulkan ledakan keras. Inilah kembang api yang pertama lahir.

Selanjutnya, orang Cina mengganti tunas bambu tersebut dengan tabung kertas untuk menjadi tempat penyimpanan sejumlah unsur kimia tadi. Tidak hanya untuk menakuti roh jahat, mereka juga mulai menggunakan tongkat api itu untuk merayakan acara-acara khusus.

Baca Juga: Tinjau Pospam Nataru, Ini Pesan Sekda untuk Pengunjung Wisata Sukabumi

Kembang Api Era Abad ke-10

Sejarah terus berkembang, pada abad ke-10 orang Cina telah mengembangkan bom mentah dan menempelkan petasan ke ujung busur panah untuk menghujani musuh selama mereka bertempur dalam peperangan.

Dua ratus tahun kemudian, mereka belajar cara menembakkan bahan peledak ke udara dan mengarahkannya menuju target musuh, di mana itu menjadi dasar pembuatan roket yang pertama. Namun di luar medan perang, metode ini menjadi tampilan kembang api pertama di udara.

Kembang Api Era Abad ke-13

Pada abad ke-13, sampel dan formula bubuk ini mulai mengalir ke Eropa dan Arab, dikirim oleh diplomat, penjelajah, dan misionaris Franciscan. Ilmuwan Barat, para ahli metalurgi, dan pemimpin militer, memobilisasi diri untuk menjadikan zat-zat ini lebih kuat dan membuat senjata seperti meriam dan rifles.

Di sisi lain, bubuk mesiu atau kembang api ini semakin populer untuk memperingati kemenangan militer serta perayaan publik dan upacara keagamaan.

Sejarah Kembang Api di Eropa

Pada abad pertengahan di Inggris, kembang api dikenal sebagai penyebab kebakaran. Selama renaissance, para seniman di benua biru, terutama di Italia, menggunakan kembang api sebagai alat pertunjukan dan membuat mereka terkenal dengan tampilan yang rumit dan penuh warna.

Orang Italia yang pada 1830-an adalah yang pertama menemukan unsur logam dan zat aditif lainnya, kemudian menciptakan percikan dan ledakan cahaya cerah dan penuh warna yang terlihat pada kembang api kontemporer.

Sebab pada periode sebelumnya, kembang api hanya menampilkan suara ledakan, kilatan cahaya oranye, dan jejak cahaya keemasan yang samar.

Kembang api mendapatkan perhatian di kalangan penguasa Eropa, di mana mereka menggunakannya untuk memikat masyarakat dan menerangi istana kerajaan pada sejumlah acara penting.

Di Inggris, pertunjukan kembang api yang paling awal dilakukan di hari pernikahan Henry VII tahun 1486. Pada 1685, James II sang royal firemaster mendapatkan gelar ksatria karena sukses menyajikan pertunjukan yang luar biasa.

Kemudian Raja Prancis secara teratur memamerkan pertunjukan kembang api spektakuler di Versailles dan istananya yang lain.

Sementara Kaisar Peter Agung dari Rusia mempersembahkan pertunjukan kembang api selama lima jam untuk menandai kelahiran putranya.

Sejarah Kembang Api di Amerika Serikat

Orang Eropa membawa pengetahuan tentang kembang api ini ke dunia baru.

Menurut legenda, Kapten John Smith (tentara, pengelana, dan pengarang Inggris), memulai pertunjukan kembang api pertamanya di Jamestown, Virginia, Amerika Serikat, pada 1608.

Sejumlah koloni Amerika menjadikan kembang api sebagai bahan lelucon. Kebiasaan ini memuncak ketika terjadi peristiwa ledakan petasan yang memicu amarah publik sehingga pemerintah setempat melarang penggunaan kembang api pada 1731.

Pada 3 Juli 1776, Presiden Amerika Serikat yang kedua, John Adams, menulis surat kepada istrinya. Dia mengatakan pada 4 Juli 1776 akan ada pertunjukan kembang api. Tanggal 4 Juli di Amerika Serikat diperingati sebagai deklarasi kemerdekaan oleh Kongres Kontinental Kedua.

"Akan menjadi hal yang berkesan bagi kita. Saya percaya ini akan dirayakan oleh generasi penerus sebagai festival ulang tahun yang hebat. Itu harus dimeriahkan dengan kemegahan dan parade, api unggun dan iluminasi (penunjukkan untuk kembang api), dari satu benua ini ke ujung yang lain, mulai sekarang dan seterusnya selamanya," tulis John Adams.

Sebelumnya, kembang api juga ditampilkan para peringatan negara baru, termasuk pada peristiwa penting nasional lainnya seperti pelantikan Presiden Amerika Serikat pertama George Washington dan hari libur seperti malam tahun baru.

Pada 1890-an kembang api banyak digunakan oleh para bandit untuk menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Akibatnya, sebagian besar negara mulai mengatur bagaimana kembang api dapat digunakan dan menentukan jenis bahan peledak yang bisa dibeli masyarakat.

Meski penggunaan kembang api telah diatur oleh pemerintah, hampir 9.000 orang terluka pada tahun 2009 akibat insiden ledakan kembang api di North Carolina, Amerika Serikat.

Para ahli lalu merekomendasikan tindakan pencegahan agar insiden serupa tidak terulang, seperti peraturan meledakan kembang api hanya di luar rumah, mematuhi peraturan daerah, memastikan ketersediaan air untuk memadamkan api ketika terjadi kebakaran, mencegah anak-anak dari jangkauan bahan peledak, dan yang paling penting, menyadari situasi sekitar saat akan menyalakan kembang api.

Kesimpulan

Kembang api pertama kali ditemukan di Cina secara tidak sengaja untuk mengusir roh jahat. Lalu berkembang hingga ke sejumlah aktivitas masyarakat, mulai dari pertempuran hingga kegiatan seremonial kenegaraan dan tahun baru.

Sumber: American Chemical Society | American Pyrotechnics Safety And Education Foundation | History.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life07 Januari 2025, 20:30 WIB

Bunda, Simak 5 Cara Efektif Membantu Anak Tumbuh Cerdas Sejak Kecil

Dengan usaha yang konsisten dan penuh kasih sayang, Anda dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang cerdas, percaya diri, dan siap menghadapi masa depan. Mari mulai dari langkah kecil untuk membangun masa depan yang cerah bagi si kecil.
Ilustrasi cara efektif membantu anak tumbuh cerdas ( Sumber : Freepik/@jcomp )
Life07 Januari 2025, 20:00 WIB

Si Jagur, Meriam dengan Simbol Jempol Kejepit yang Konon Memiliki Kekuatan Mistis

Meriam Si Jagur adalah salah satu artefak bersejarah yang sangat terkenal dan menjadi ikon Kota Tua Jakarta.
Meriam Si Jagur adalah salah satu artefak bersejarah yang sangat terkenal dan menjadi ikon Kota Tua Jakarta. (Sumber : Kemendikbud).
Life07 Januari 2025, 19:30 WIB

7 Tanda Anak Memiliki Kecerdasan di Atas Rata-Rata Menurut Psikolog

Dengan bimbingan dan lingkungan yang positif, setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh menjadi individu yang luar biasa sesuai dengan bakat dan kecerdasannya.
Ilustrasi anak cerdas ( Sumber : pexels.com/@Amina Filkins )
Entertainment07 Januari 2025, 19:30 WIB

Sukses dengan lagu POWER, G-Dragon Bakal Rilis Full Album Februari 2025

Sukses dengan lagu POWER, G-Dragon BIGBANG dikabarkan tengah mempersiapkan full album baru yang bakal dirilis pada bulan Februari 2025.
Sukses dengan lagu POWER, G-Dragon Bakal Rilis Full Album Februari 2025 (Sumber : X/@soompi)
Sukabumi07 Januari 2025, 19:26 WIB

UPTD Pertanian Cicurug Sukabumi Dorong Petani Menuju Swasembada Pangan 2025

Kepala UPTD Pertanian Wilayah III Cicurug, Hasari, menyatakan mendukung penuh keputusan pemerintah untuk tidak mengimpor beras, jagung, gula, dan garam pada tahun 2025.
Hasari, Kepala UPTD Pertanian Wilayah III Cicurug Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan07 Januari 2025, 19:11 WIB

Warga Sukabumi Wajib Tahu, Aturan Baru Pemilik Kendaraan Kini Dikenakan Opsen Pajak

Warga Sukabumi harus mempersiapkan diri dengan kebijakan baru terkait opsen pajak kendaraan yang mulai berlaku pada Minggu, 5 Januari 2024. Kebijakan ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
Warga Sukabumi harus mempersiapkan diri dengan kebijakan baru terkait opsen pajak kendaraan yang mulai berlaku pada Minggu, 5 Januari 2024. | Foto: Istimewa
Sehat07 Januari 2025, 19:00 WIB

Mengenal Cleft Lip, Kondisi Cacat Lahir Saat Janin Berkembang di Rahim

Penyebab Cleft Lip bisa berupa faktor genetik, faktor lingkungan
Cleft lip bisa berupa celah kecil atau celah besar yang mencapai hidung. (Sumber : IG/@sentiments4d.ultrasoundstudio)
Jawa Barat07 Januari 2025, 18:11 WIB

Jabar Komitmen Terapkan Pendekatan Belajar Deep Learning

Pemprov Jabar akan terus memantau penerapan Deep Learning ke semua sekolah.
Sekda Jabar Herman Suryatman saat monitoring penerapan pendekatan belajar Deep Learning di SMA Negeri Situraja, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, Senin (6/1/2025). (Sumber Foto: Humas Jabar)
Life07 Januari 2025, 18:00 WIB

Ustadz Adi Hidayat Bocorkan Amalan Spesial Percepat Terkabulnya Doa

Ustadz Adi Hidayat bagikan tips amalan-amalan khusus agar doa cepat dikabulkan Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat bagikan tips amalan-amalan khusus agar doa cepat dikabulkan Allah SWT.(Sumber : Youtube/@Adi_Hidayat_Official)
Sukabumi07 Januari 2025, 17:56 WIB

Pelatihan Mendongeng, Upaya UPP Cicurug Sukabumi Tumbuhkan Budaya Literasi

Administrasi Umum UPP Cicurug, Syukur Rahayu mengungkapkan, bahwa pelatihan ini diikuti oleh 35 peserta yang berasal dari berbagai kalangan.
Pelatihan mendongeng di Kantor UPP Cicurug, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: UPP Cicurug)