Pangeran Sake: Ulama Keturunan Kesultanan Banten dan Pejuang Agama Islam di Tatar Sunda

Rabu 25 Desember 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi -  Pangeran Sake adalah ulama keturunan Banten yang berjasa memabwa agam Islam di Bogor. (Sumber : AI/Monica).

Ilustrasi - Pangeran Sake adalah ulama keturunan Banten yang berjasa memabwa agam Islam di Bogor. (Sumber : AI/Monica).

SUKABUMIUPDATE.com - Pangeran Sake, yang memiliki nama asli Syarifudin Shoheh, adalah tokoh berpengaruh dalam sejarah Islam di wilayah Bogor, Jawa Barat. Beliau dikenal sebagai seorang ulama dan juga keturunan bangsawan Banten yang memberikan dampak besar bagi masyarakat sekitarnya.

Pangeran Sake merupakan salah satu putra Sultan Ageng Tirtayasa, yang memiliki beberapa istri. Dari istri Ratu Adi Kasum lahir Abdul Kahar (Sultan Abdul Nasr Abdul Kahar). Sementara dari istri Rati Ayu Gede, Sultan dikaruniai tiga anak: Pangeran Abdul Alim, Pangeran Ingayajapura, dan Pangeran Arya Purbaya.

Selain itu, dari istri lainnya, Sultan Ageng Tirtayasa memiliki beberapa anak, termasuk Pangeran Sugiri, yang berdakwah di Jakarta (Jatinegara), Pangeran Sake di Citeureup, serta Tubagus Raja Suta, Tubagus Husen, dan Tubagus Kulon.

Dari semua anak Sultan Ageng Tirtayasa, hanya Sultan Haji dan Pangeran Purbaya yang melanjutkan kekuasaan di Banten. Sementara yang lainnya memilih meninggalkan Banten untuk berdakwah ke berbagai wilayah seperti Bogor, Lampung, dan daerah sekitarnya.

Pangeran Sake meninggalkan Banten dan menetap di wilayah timur, tepatnya di Citeureup, di mana ia membuka pemukiman baru dan menyebarkan ajaran Islam hingga ke wilayah Sukabumi dan Cianjur.

Nama "Pangeran Sake" berasal dari kebiasaan uniknya. Nama asli beliau, Syarifudin Shoheh, digantikan dengan julukan ini karena ia selalu membawa wadah minuman dari rotan yang disebut "sake" saat berdakwah, beraktivitas, atau melawan penjajahan Belanda. Kebiasaan ini membuat nama "Pangeran Sake" melekat sebagai identitasnya.

Pangeran Sake adalah sosok yang dihormati di wilayah Citeureup, Kabupaten Bogor. Namanya harum karena dedikasinya terhadap masyarakat. Ia berdakwah dengan cara berpindah-pindah tempat dan dikenal sebagai tokoh yang inspiratif serta memiliki banyak pengikut.

Semangat perlawanan Pangeran Sake terhadap VOC Belanda tetap berkobar, meski ia jauh dari tanah kelahirannya. Ia bahkan dianggap sebagai tokoh pemberontak yang berbahaya oleh Belanda, sehingga sering menjadi target pengejaran mereka.

Setelah wafat, makam Pangeran Sake menjadi tempat yang sering diziarahi, baik oleh warga Bogor maupun daerah lainnya seperti Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, dan Tasikmalaya. Orang-orang datang untuk mendoakannya sebagai penghormatan atas perjuangannya.

Makam Pangeran Sake di Citeureup Bogor. | Google/Foto Al Abbas FamilyMakam Pangeran Sake di Citeureup Bogor. | Google/Foto Al Abbas Family.

Semasa hidup, Pangeran Sake memiliki perkebunan di Tjitrap (kini dikenal sebagai Citeureup) dan aktif melawan Belanda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pandangan dengan kakaknya, Sultan Haji, dan Pangeran Purbaya, yang memilih berpihak pada Belanda.

Peninggalan Pangeran Sake dapat terlihat dari pengaruh bahasa Sunda di Citeureup, yang memiliki dialek relatif kasar dibandingkan daerah sekitar seperti Cibinong, Gunungputri, dan Cileungsi.

Salah satu warisan sejarahnya adalah Masjid Ash-Shoheh dan makamnya, yang diyakini berada di beberapa tempat, termasuk Kampung Nangka Karangasem Timur Citeureup, Cibinong, Cileungsi, dan Cibarusah. Lokasi makam yang tersebar ini bertujuan untuk mengelabui Belanda yang terus mengawasi gerakan keturunan Sultan Ageng Tirtayasa.

Namun, makam Pangeran Sake di Kampung Nangka Karangasem Timur Citeureup adalah yang paling sering diziarahi. Sedangkan tempat lainnya dianggap sebagai petilasan perjuangan dan penyebaran ajaran Islam oleh Pangeran Sake.

Kini, makam Raden Sake di Citeureup menjadi tujuan utama para peziarah, terutama pada malam Selasa dan malam Jumat. Ada mitos yang menyebutkan bahwa sosok gaib Pangeran Sake sering hadir di sekitar makam pada malam-malam tersebut.

Pangeran Sake memainkan peran penting dalam mengubah keyakinan masyarakat Citeureup dari pengaruh Hindu-Budha menjadi Islam. Warisan agama Islam di Bogor dan Jakarta masih terasa hingga saat ini, dengan banyaknya yayasan Islam dan pesantren yang berkembang di wilayah tersebut.

Sumber: Berbagai Sumber

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi04 Februari 2025, 23:35 WIB

Kisah Pilu Penjual Bubur di Kota Sukabumi: Rumah Terbakar Habis, Kini Kehilangan Usaha

Kebakaran yang terjadi pada Minggu 2 Februari 2025 sekira pukul 14:00 WIB itu tidak hanya menghabiskan rumah Surahman, sekaligus juga menghanguskan prabotan yang dimilikinya untuk berjualan bubur.
Lokasi rumah Surahman penjual bubur yang habis dilalap api di Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi04 Februari 2025, 23:09 WIB

Ditertibkan dari TWA Sukawayana Sukabumi, Warung-warung Liar Muncul di Cagar Alam

Penertiban pedagang dari kawasan Taman Wisata Alama (TWA) Sukawayana – Karangnaya, yang berada di wilayah Kecamatan Cikakak dan Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, menimbulkan masalah baru.
Warung-warung baru bermunculan di area Cagar Alam (CA) Sukawayana Cikakak Sukabumi, meski kawasan tersebut terdapat plang peringatan | Foto : Ilyas Supendi
Produk04 Februari 2025, 21:50 WIB

Pengecer Boleh Jual Lagi LPG 3 Kg, Jabar Awasi Kelancaran Distribusi dan Kestabilan Harga

Jika masih ditemukan kendala dalam distribusi Gas Elpiji 3 Kg, Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk mencari solusi cepat.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin melaksanakan Rapim Gubernur di Gedung Sate,  Kota Bandung, Selasa (4/2/2025). (Sumber : Humas Jabar)
Sukabumi04 Februari 2025, 21:25 WIB

Bupati Marwan Raih Penghargaan sebagai Tokoh Penggerak ZIS di Sukabumi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, menerima penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) pada acara Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi Award Tahun 2024 Ke-4
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menerima penghargaan sebagai tokoh penggerak Zakat Infak Sodaqoh dari di Baznas Kabupaten Sukabumi Award ke 4 | Foto : Dokpim
Sukabumi04 Februari 2025, 20:52 WIB

Bimtek TIK Ditutup, Disdik Sukabumi Harap Para Guru SD Tindaklanjuti dalam Pembelajaran

Disdik Kabupaten Sukabumi sebut digitalisasi sekolah adalah sebuah keniscayaan sebagai arah kebijakan ke depan.
Bimtek Pengelolaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran di Era Digital yang digelar Disdik Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi04 Februari 2025, 20:52 WIB

DP2KBP3A Kota Sukabumi Beri Pendampingan Psikologi 2 Anak yang Viral Terlibat Perkelahian

DP2KBP3A Kota Sukabumi beri pendampingan psikologi terhadap anak serta mendalami latar belakang terjadinya perkelahian.
Tangkapan layar video dua anak perempuan di Kota Sukabumi yang viral terlibat perkelahian. | Foto: Istimewa
Sukabumi04 Februari 2025, 20:24 WIB

Warga Hadang Beko, Pembongkaran Warung di TWA Sukawayana Sukabumi Ricuh

Proses pembongkaran warung-warung di Kampung Taman Wisata Alam (TWA Sukawayana, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (4/2/2025), diwarnai aksi protes warga.
Warga menolak pembongkaran warung gunakan beko di TWA Sukawayana, Citepus, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional04 Februari 2025, 20:22 WIB

Dasco Sebut Larangan Pengecer Jual Gas Elpiji 3 Kg Bukan Kebijakan Prabowo

Bahkan kata Dasco, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar gas melon bersubsidi tersebut kembali bisa dijual secara eceran per Selasa 3 Februari 2025.
Presiden Prabowo Subianto. (Sumber Foto: Instagram Bahlil Lahadalia)
DPRD Kab. Sukabumi04 Februari 2025, 20:05 WIB

Ketua DPRD Sukabumi Tekankan Pentingnya Transparansi dan Inovasi Pengelolaan Zakat

Menurut Budi, dengan kinerja yang transparan dan laporan yang jelas, masyarakat akan lebih terdorong untuk menunaikan kewajiban zakat mereka.
Budi Azhar Mutawali saat berfoto bersama penerima penghargaan dalam Baznas Kabupaten Sukabumi Award. (Sumber : Dok. DPRD)
Nasional04 Februari 2025, 20:03 WIB

Tiket Kereta Api Mudik Lebaran 2025 Sudah Dibuka Hari Ini, Catat Jadwal dan Cara Pesannya!

Kabar gembira bagi para pemudik! PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah resmi membuka penjualan tiket mudik Lebaran untuk tahun ini.
Ilustrasi - Kereta Api (KA) Pangrango di Stasiun Sukabumi. (Sumber : Dok. PT KAI Daop 1 Jakarta)