Eyang Jaya Perkasa dan Misteri Sumpah Larangan Memakai Batik Saat Berziarah

Selasa 24 Desember 2024, 19:00 WIB
Embah Jaya Perkasa adalah sosok legendaris dalam sejarah Sunda, khususnya di wilayah Sumedang. (Sumber : kemenparekraf).

Embah Jaya Perkasa adalah sosok legendaris dalam sejarah Sunda, khususnya di wilayah Sumedang. (Sumber : kemenparekraf).

SUKABUMIUPDATE.com - Petilasan Eyang Jaya Perkasa, yang dikenal juga sebagai Sanghyang Hawu, adalah makam seorang patih besar Kerajaan Sumedang Larang pada masa pemerintahan Raden Angka Wijaya, atau yang lebih dikenal sebagai Prabu Geusan Ulun.

Makam keramat Eyang atau Embah Jaya Perkasa terletak di Desa Dayeuh Luhur, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang.

Beliau adalah seorang tokoh penting yang dikenal sebagai patih besar pada masa kepemimpinan Prabu Geusan Ulun.

Peziarah yang ingin mengunjungi makam ini biasanya dipandu oleh seorang juru kunci, yang bertugas menjaga dan memimpin kegiatan di tempat keramat.

Juru kunci tersebut akan membantu pengunjung dalam proses ziarah dan eksplorasi kawasan makam.

Menurut cerita, Embah Jaya Perkasa dikisahkan menghilang atau ngahiang di Gunung Rengganis setelah menghadap Prabu Geusan Ulun.

Sebelum menghilang, ia membawa Mahkota Binokasih. Hilangnya beliau tanpa jejak diyakini terjadi setelah konflik dengan Kerajaan Cirebon.

Sebagai tanda bahwa Embah Jaya Perkasa menghilang di lokasi tersebut, ia meninggalkan tongkat yang mengapung di Gunung Rengganis.

Selain itu, keberadaan pohon hanjuang di lokasi ini menjadi simbol bahwa beliau masih ada secara spiritual.

Embah Jaya Perkasa juga meninggalkan pesan kepada keturunannya, yakni larangan memakai pakaian batik saat berziarah ke makamnya.

Larangan ini diabadikan dalam bentuk tulisan di kawasan petilasan yang berbunyi, "PAKAIAN BATIK HANYA SAMPAI DI SINI."

Mengenal Filosofi 8 Motif Batik Khas Nusantara di Hari Batik NasionalIlustrasi Batik. | Pixabay/MahmurMarganti

Larangan ini diyakini berkaitan erat dengan konflik masa lalu antara Kerajaan Sumedang Larang dan Cirebon.

Kini, larangan tersebut telah menjadi semacam kepercayaan masyarakat setempat bahwa melanggar pantangan ini dapat membawa malapetaka. Warga di sekitar lereng Gunung Rengganis sangat memahami aturan ini dan menghormatinya.

Embah Jaya Perkasa dikenal sebagai patih yang sakti dan berasal dari Kerajaan Pakuan Pajajaran. Beliau membawa Mahkota Pajajaran ke Sumedang sebagai simbol penerus kerajaan tersebut.

Setelah menjadi patih Sumedang Larang, muncul petilasan di Dayeuh Luhur yang semakin memperkuat legenda tentang dirinya.

Menurut berbagai versi cerita, larangan memakai batik saat berziarah mencerminkan niat tulus dan hati yang bersih. Niat dalam hati apabila ingin berziarah ke makam Eyang Jaya Perkasa harus dengan hati yang tulus dan bersih dan jangan membatik atau bercabang seperti warna batik.

Selain itu, ada cerita mitos tentang batu peninggalan Embah Jaya Perkasa. Konon, siapa pun yang mampu mengangkat batu tersebut hingga setinggi dada akan mencapai cita-citanya.

Namun, hal ini tetap harus dilandasi keyakinan bahwa segala sesuatu hanya terjadi atas izin Allah SWT, dan niat harus senantiasa lurus.

Legenda dan kepercayaan seputar petilasan ini mengingatkan bahwa nilai sejarah dan spiritualitas memiliki tempat penting dalam kehidupan masyarakat.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)