SUKABUMIUPDATE.com - Setiap petani tentu mendambakan keberhasilan panen setelah berhari-hari mengolah lahan. Selain upaya fisik seperti menanam, memupuk, dan menyemprot hama, penting juga untuk memanjatkan doa agar terhindar dari gagal panen.
Berbagai cara telah dilakukan untuk menjaga hasil tani, mulai dari pemberian pupuk hingga perlindungan tanaman dari hama. Namun, doa juga menjadi salah satu ikhtiar yang tak boleh dilupakan demi memohon keberkahan dari Allah SWT.
Berikut adalah doa yang diajarkan Rasulullah SAW ketika beliau melihat buah kurma pertama yang matang dari sebuah ladang:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ ثَمَرِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ صَاعِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مُدِّنَا
Latin: Allâhumma bârik lanâ fî tsamarinâ, wa bârik lanâ fi madînatinâ, wa bârik lanâ fî shâ‘ina, wa bârik lanâ fî muddinâ.
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami pada buah-buahan kami, kota kami, takaran gantang kami, dan alat takar kami."
Dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW juga memohon keberkahan tambahan atas hasil panen dengan membaca doa berikut:
بَرَكَةً مَعَ بَرَكَةٍ
Latin: Barakatan ma‘a barakatin
Artinya: "Semoga Allah menambah keberkahan yang berlipat ganda."
Doa ini mencerminkan permohonan agar Allah SWT melindungi hasil panen dari awal hingga akhir agar terhindar dari segala gangguan yang dapat menyebabkan kerugian. Berikut doa lainnya yang diajarkan Rasulullah SAW:
اَللَّهُمَّ كَمَا أَرَيْتَنَا أَوَّلَهُ فَأَرِنَا آخِرَهُ
Latin: Allâhumma kamâ araitanâ awwalahû, fa arinâ âkhirahû
Artinya: "Ya Allah, sebagaimana Engkau perlihatkan hasil awal panen kami, perlihatkan juga kepada kami hasil akhirnya."
Doa ini diucapkan Rasulullah SAW kepada seorang petani yang datang membawa hasil panen pertama dari ladangnya. Rasulullah bahkan memberikan buah hasil panen tersebut kepada seorang anak kecil yang ada di dekatnya, sebagai wujud syukur dan berbagi keberkahan.
Semua doa ini dicatat oleh Imam An-Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar sebagai amalan yang penuh manfaat, khususnya bagi mereka yang mengandalkan hasil bumi.
Sumber: NU Online