Gunung Karang: Legenda, Mitos, dan Jejak Sejarah Islam di Banten

Rabu 18 Desember 2024, 19:00 WIB
Gunung Karang adalah destinasi wisata yang dibalut keindahan alam dan religi. (Sumber : Instagram/@@denimaulana95).

Gunung Karang adalah destinasi wisata yang dibalut keindahan alam dan religi. (Sumber : Instagram/@@denimaulana95).

SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Karang, yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, memiliki kisah legenda, mitos, dan sejarah yang menarik. 

Gunung ini tidak hanya dikenal sebagai tempat wisata religi tetapi juga sebagai lokasi yang penuh misteri. Berikut adalah penjelasan mengenai asal-usul, mitos, dan sejarah Gunung Karang.

Gunung Karang adalah sebuah gunung berapi kerucut yang saat ini dalam kondisi sedang istirahat. Gunung ini termasuk dalam kelompok stratovolcano dan memiliki potensi untuk meletus. 

Dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut, puncaknya dikenal sebagai Sumur Tujuh. Gunung Karang adalah gunung tertinggi di Provinsi Banten dan menjadi tujuan favorit wisata religi bagi masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah.

Selain itu, Gunung Karang dianggap sebagai tempat yang sakral. Konon, gunung ini menjadi tempat berkumpulnya para wali sedunia di bagian putihnya, sementara bagian hitamnya dipercaya sebagai tempat perkumpulan para jin sedunia. 

Karena nilai spiritualnya, para pendaki biasanya memerlukan arahan dari penjaga gunung atau kuncen sebelum melakukan perjalanan menuju puncak.

Puncak Sumur Tujuh

Puncak Sumur Tujuh Gunung Karang. | Instagram/@equatorindonesiaPuncak Sumur Tujuh Gunung Karang. | Instagram/@equatorindonesia.

Situs keramat Sumur Tujuh, yang terletak di puncak Gunung Karang, menjadi tujuan utama para pendaki. Legenda menyebutkan bahwa situs ini terkait dengan pertarungan antara Sultan Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun. 

Setelah berhasil menaklukkan Prabu Pucuk Umun, Sultan Hasanuddin merasa kehausan dan memohon kepada Allah SWT. Dengan menancapkan tongkatnya ke tanah, atas izin Allah, keluarlah tujuh mata air yang kini dikenal sebagai Sumur Tujuh.

Selain Sumur Tujuh, terdapat beberapa situs keramat lain di Gunung Karang, seperti Batu Menhir, Petilasan Sultan Maulana Hasanuddin, dan makam Syeikh. Kisah-kisah spiritual di tempat ini semakin menambah daya tarik Gunung Karang sebagai lokasi wisata religi.

Peran Sunan Gunung Jati dalam Sejarah Banten

Legenda Gunung Karang dan Penyebaran Islam di Banten. | Screenshot YouTube/Borin VlogLegenda Gunung Karang dan Penyebaran Islam di Banten. | Screenshot YouTube/Borin Vlog.

Gunung Karang memiliki kaitan erat dengan sejarah penyebaran Islam di Banten. Pada abad ke-16, Banten masih dikuasai oleh kerajaan Hindu yang dipimpin oleh empat raja sakti: Raja Sima, Raja Darga, Raja Brahma, dan Raja Ganesha. 

Keadaan ini berubah ketika Kerajaan Demak mengutus Sunan Gunung Jati dan putranya, Maulana Hasanuddin, untuk menyebarkan Islam di Banten.

Sunan Gunung Jati, setelah menerima petunjuk Allah, menuju Gunung Karang. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seorang petapa sakti bernama Brata Guru Sampang. 

Setelah pertarungan batin dan spiritual selama tujuh hari, Brata Guru Sampang akhirnya menerima Islam. Dengan bimbingan Sunan Gunung Jati, Brata Guru Sampang melepaskan kekuasaannya atas Gunung Karang dan memilih hijrah.

Watu Gilang dan Pertapaan Maulana Hasanuddin

Sunan Gunung Jati kemudian memerintahkan Maulana Hasanuddin untuk bertapa di atas sebuah batu hitam bernama Watugilang. Batu ini diyakini sebagai sumber kekuatan spiritual Banten. 

Maulana Hasanuddin berhasil lulus dari pertapaannya ketika batu tersebut terangkat dan berubah menjadi Batu Pancawarna. Dengan kekuatan dari Watugilang, Maulana Hasanuddin berhasil menaklukkan raja-raja Banten dan menyebarkan Islam di wilayah tersebut.

Kejayaan Islam di Banten

Pada tahun 1552, Maulana Hasanuddin resmi menjadi Sultan Banten pertama, memimpin hingga tahun 1570. Kepemimpinannya menandai awal kejayaan Islam di tanah Banten. Watugilang, yang menjadi simbol kekuatan Banten, konon hingga kini berada di tangan keturunan Sultan Maulana Hasanuddin.

Gunung Karang sebagai Saksi Sejarah

Gunung Karang menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di Banten. Masyarakat Banten percaya bahwa jika suatu saat terjadi kekacauan di wilayah ini, pasukan spiritual dari Gunung Karang akan turun untuk memperbaiki keadaan. Gunung ini terus menjadi bagian penting dari identitas religius dan budaya masyarakat Banten.

Demikian kisah legenda, mitos, dan sejarah Gunung Karang. Kisah ini tidak hanya menambah wawasan tentang Banten, tetapi juga menunjukkan bagaimana Gunung Karang menjadi bagian penting dari perkembangan Islam di wilayah tersebut. Terima kasih telah menyimak, dan sampai jumpa di cerita legenda lainnya!

Sumber: Channel YouTube Borin Vlog

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)