SUKABUMIUPDATE.com - Berenang adalah kegiatan yang memiliki banyak manfaat untuk anak-anak, menjadikannya salah satu aktivitas penting dalam perkembangan mereka.
Selain menyenangkan, aktivitas air juga memberikan manfaat olahraga dan menyegarkan tubuh, terutama saat cuaca panas. Namun, kegiatan ini dapat berisiko besar, terutama bagi anak-anak, jika keselamatan tidak diperhatikan.
Menurut data dari Rockstar Academy, tenggelam merupakan penyebab utama kematian karena cedera pada anak usia 1-4 tahun dan penyebab kedua pada anak usia 5-14 tahun.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, seorang siswi SD berinisial HA (12 tahun) dari SDN Lembursitu, Sukabumi, dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam di kolam renang sedalam 2 meter di ISTC Water Park Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa, 17 Desember 2024.
Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB saat rombongan siswa SDN Lembursitu mengikuti kegiatan belajar di luar kelas berupa praktik renang.
“Namun tanpa ada arahan terlebih dahulu dari para guru, siswi (korban) langsung berenang ke kolam renang yang mempunyai kedalaman 2 meter,” ujar Kasubsi Pengelola Informasi dan Dokumentasi Multimedia (PIDM) Humas Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli kepada sukabumiupdate.com.
Untuk mencegah insiden serupa, penting bagi orang tua, guru, dan pengelola kolam renang untuk memastikan keselamatan anak-anak di sekitar air. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamatan anak-anak saat berenang:
1. Pengawasan Aktif oleh Orang Dewasa
Anak-anak harus selalu diawasi secara langsung oleh orang dewasa saat berada di dekat air, termasuk kolam renang, bak mandi, kolam ikan, atau ember berisi air. Pengawasan aktif berarti menjaga perhatian penuh pada anak tanpa gangguan, seperti menggunakan ponsel, membaca, atau berbicara dengan orang lain.
2. Pengawas Kolam Renang atau Lifeguard
Tunjuk orang dewasa sebagai "penjaga air" yang bertugas khusus untuk mengawasi anak-anak di sekitar air. Tugas ini bisa dilakukan bergantian untuk menjaga konsistensi pengawasan. Tanda fisik seperti tali atau lencana dapat digunakan untuk mengidentifikasi siapa yang sedang bertanggung jawab mengawasi.
3. Pemasangan Pagar di Sekitar Kolam Renang
Pengelola kolam renang harus memasang pagar pengaman empat sisi untuk memisahkan kolam dewasa dan kolam anak-anak. Pagar harus memiliki pintu dengan mekanisme penguncian otomatis yang sulit diakses oleh anak-anak, seperti ketinggian minimal 140 cm dari tanah.
4. Pelajaran Renang untuk Anak-Anak
Ajarkan anak-anak berenang sejak dini dengan mendaftarkan mereka ke kelas renang. Latihan rutin sangat penting agar keterampilan berenang terus terasah dan anak merasa percaya diri di dalam air.
5. Pelatihan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)
Kemampuan melakukan CPR sangat penting dalam situasi darurat seperti tenggelam. Orang tua dan pengasuh anak dianjurkan mengikuti kursus CPR bersertifikat agar dapat memberikan pertolongan pertama dengan benar.
6. Persiapan Rencana Darurat
Miliki rencana darurat yang jelas, termasuk langkah-langkah untuk menghubungi layanan darurat, memberikan CPR, dan menggunakan peralatan penyelamatan. Letakkan alat seperti pelampung, tiang penjangkau, dan telepon di dekat area kolam renang, serta pastikan semua orang di rumah tahu cara menggunakannya.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, risiko kecelakaan seperti tenggelam dapat diminimalkan, sehingga anak-anak dapat menikmati aktivitas air dengan aman.