Kereta Naga Paksi: Warisan Budaya Sumedang yang Sarat Makna Filosofis

Rabu 11 Desember 2024, 19:00 WIB
Kereta Naga Paksi adalah salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Sumedang, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@karatonsumedanglarang_official).

Kereta Naga Paksi adalah salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Sumedang, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@karatonsumedanglarang_official).

SUKABUMIUPDATE.com - Pada berbagai acara kerajaan, raja sering hadir dengan menggunakan kereta kencana sebagai kendaraan resmi. 

Kereta ini tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga memiliki nilai simbolis yang meliputi aspek sosial, budaya, dan keagamaan.

Kereta kencana disimpan dengan penuh perawatan di keraton. Jika Anda pernah mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun di Sumedang, salah satu gedung museum, yakni Gedung Kereta, didedikasikan untuk menyimpan Kereta Naga Paksi.

Kereta Naga Paksi, yang juga dikenal sebagai Kereta Kencana Naga Paksi, merupakan salah satu harta warisan kerajaan Sumedang Larang. Koleksi ini menjadi bagian berharga dari Museum Prabu Geusan Ulun. 

Peninggalan dari Pangeran Suria Kusumah Adinata atau Pangeran Sugih, kereta ini telah mengalami restorasi tanpa mengubah struktur aslinya.

Kereta ini memiliki lebar 2,5 meter, tinggi 3,1 meter, dan berat sekitar 2 ton. Awalnya, kereta ini dibuat dari kayu jati, tetapi replika untuk acara budaya dibuat dari rangka besi.

Kereta ini mulai digunakan pada masa pemerintahan Pangeran Kusumadinata sekitar tahun 1791-1828 dan tetap digunakan pada era Pangeran Sugih (1836-1886). 

Kereta Kencana Naga Paksi. | sumedangkab.go.idKereta Kencana Naga Paksi. | sumedangkab.go.id.

Fungsi utamanya adalah untuk menghadiri acara seremonial dalam kota dan mengangkut putra-putri bupati pada acara pernikahan.

Kereta ini menjadi lambang supremasi para bupati di masa kolonial. Pada tahun 1998, kereta ini direstorasi di Cirebon. Ukiran indah di tempat duduk dan badan kereta menjadi daya tarik utamanya.

Kereta ini dihias dengan perpaduan tiga hewan dalam satu tubuh. Kepala gajah bermahkota menyerupai mahkota Binokasih, leher berkalung ukiran, badan berbentuk ular bersisik, dan ekor yang memakai gelang dengan sayap burung Garuda menutupi sebagian badan kereta. 

Terdapat kesamaan filosofi bentuk-bentuk hewan maupun dilihat dari bentuk silsilah tersebut, sebab leluhur bupati Sumedang pada masa itu yaitu Pangeran Santri dari cirebon. 

Ornamen ini mengandung makna mendalam: kepala gajah melambangkan ilmu pengetahuan dan kekuasaan, sayap Garuda melambangkan kesetiaan dan persamaan timbal balik, sedangkan naga melambangkan perkataan yang bertuah. 

Filosofi ini mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan bupati Sumedang di masa lalu.

Sumber: Disparbudpora Kabupaten Sumedang

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi11 Desember 2024, 21:55 WIB

Tinjau Lokasi Bencana, Bupati Sukabumi Pastikan Pengungsi Terlayani dengan Baik

Bupati Sukabumi Marwan Hamami sebut para pengungsi telah terkondisikan dengan baik. Semua telah terlayani dengan berbagai fasilitas kedaruratan.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat meninjau lokasi bencana banjir di Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Inspirasi11 Desember 2024, 21:06 WIB

Perkuat Gerakan Wakaf, YRST Dompet Dhuafa Gandeng Wali Kota Sukabumi Terpilih

Yayasan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa gandeng Wali Kota Sukabumi terpilih Ayep Zaki menuju Sukabumi sebagai Kota Wakaf.
RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa mengajak Wali Kota terpilih Sukabumi, Ayep Zaki, untuk sama-sama memperkuat dan mengembangkan wakaf. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi11 Desember 2024, 20:41 WIB

Efek Banjir di Cieurih Datarnangka Sagaranten Sukabumi: 35 Rumah Rusak-8 Motor Hilang

Kampung Cieurih Datarnangka Sagaranten Sukabumi berada di daerah dataran rendah, lokasinya berjarak sekitar 200 meter dari aliran Sungai Cikaso.
Kondisi di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi yang terdampak bencana banjir bandang luapan sungai Cikaso. (Sumber Foto: SU/Ragil Gilang)
Entertainment11 Desember 2024, 20:00 WIB

Seriuskan Hubungan, 10 Artis Indonesia yang Lamar Kekasihnya Sepanjang Tahun 2024

Sepanjang tahun 2024 menjadi momen membahagiakan serta mencetak kenangan manis bagi sejumlah artis Indonesia yang melakukan lamaran atau dilamar begitu romantis oleh kekasihnya.
Seriuskan Hubungan, 10 Artis Indonesia yang Lamar Kekasihnya Sepanjang Tahun 2024 (Sumber : Istimewa)
Sukabumi11 Desember 2024, 19:04 WIB

Perumdam TJM Sukabumi Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam

Penyerahan bantuan ini dilakukan bersama Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan diterima langsung oleh masyarakat yang terkena dampak bencana.
Direktur Utama Perumdam TJM, Mohammad Kamaludin Zen saat menyerahkan bantuan untuk korban bencana Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life11 Desember 2024, 19:00 WIB

Kereta Naga Paksi: Warisan Budaya Sumedang yang Sarat Makna Filosofis

Kereta Naga Paksi adalah salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Sumedang, Jawa Barat.
Kereta Naga Paksi adalah salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Sumedang, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@karatonsumedanglarang_official).
Fashion11 Desember 2024, 18:38 WIB

8 Gaya Fashion Untuk Inspirasi OOTD ala Azizah Salsha: Dari Kasual hingga Glamour!

Temukan inspirasi gaya OOTD dari Azizah Salsha, selebgram yang selalu tampil memukau dengan berbagai pilihan outfit. Mulai dari kasual hingga glamour penuh pesona. Siap untuk memadukan outfit favorit kamu dengan gaya ala Azizah?
8 Gaya Fashion Untuk Inspirasi OOTD ala Azizah Salsha: Dari Kasual hingga Glamour! (Sumber : IG/@azizahsalsha_)
Inspirasi11 Desember 2024, 18:32 WIB

DPMPTSP Sukabumi Sosialisasi Perizinan Usaha Berbasis Risiko Sektor Peternakan

Dengan sosialisasi ini, DPMPTSP Kabupaten Sukabumi berharap pelaku usaha sektor peternakan dapat berkembang lebih efisien dan kompetitif.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi Ali Iskandar saat membuka kegiatan Sosialisasi Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Peternakan, Selasa 10 Desember 2024. (Sumber Foto: Istimewa)
Inspirasi11 Desember 2024, 18:04 WIB

Di Kabupaten Sukabumi Ada 5.591 Perusahaan, Belasan Ribu Jiwa Korban Bencana Butuh Bantuan

Sekda: "Setidaknya ada 5.591 perusahaan yang berdiri di Kabupaten Sukabumi. Kami minta kepada perusahaan untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah sesuai kewajibannya."
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dalam Kegiatan Sosialisasi Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kemitraan dan Bina Lingkungan (TJSPKBL) serta Pemberian TJSPKBL Award 2024 (Sumber: dokpim Kabupaten Sukabumi)
Sukabumi11 Desember 2024, 18:01 WIB

55 Rumah di Cikadu Sukabumi Rusak Akibat Pergerakan Tanah, Ratusan Jiwa Mengungsi

Warga terdampak pergerakan tanah di Cikadu Palabuhanratu Sukabumi berharap ada relokasi karena rumahnya sudah tak layak huni.
Kondisi rumah yang terdampak pergerakan tanah di Kampung Gempol, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (11/12/2024). (Sumber Foto: SU/Ilyas)