Dari Diam Menjadi Suara: Menghadapi Epidemik Kekerasan Seksual

Selasa 10 Desember 2024, 11:20 WIB
Hana Muhamad (Ketua Umum Kohati Badko HMI Jabar) | Foto : Dok. Sukabumi Update

Hana Muhamad (Ketua Umum Kohati Badko HMI Jabar) | Foto : Dok. Sukabumi Update

Di tengah hiruk pikuk kemajuan zaman, ada satu isu yang masih tersembunyi di balik tembok keheningan masyarakat kita. Kekerasan seksual, layaknya gunung es, hanya menampakkan sebagian kecil dari realitas yang sebenarnya.

Data Kementrian PPA tahun 2024 mencatat lebih dari 25.000 kasus, dengan Jawa Barat menjadi peringkat pertama dengan jumlah kasus lebih dari 2.429, namun ini hanyalah puncak dari gunung es yang jauh lebih besar. Bayangkan, untuk setiap kasus yang dilaporkan, ada sepuluh kasus lain yang tetap tersembunyi dalam kesunyian, terbenam dalam rasa takut, malu, dan ketidakberdayaan.

Kekerasan seksual bukanlah fenomena yang muncul begitu saja. Ia tumbuh dari akar budaya patriarki yang telah berabad-abad tertanam dalam masyarakat kita. Seperti pohon beringin yang akarnya menembus jauh ke dalam tanah, begitu pula sistem patriarki telah mencengkeram berbagai aspek kehidupan sosial kita.

Survei mengejutkan dari Lentera Sintas Indonesia mengungkapkan bahwa 6 dari 10 perempuan pernah mengalami pelecehan seksual, namun yang lebih menyedihkan, hanya satu yang berani bersuara. Ini bukan sekadar angka, ini adalah kisah nyata tentang ketakutan, trauma, dan perjuangan yang tak terkatakan.

Baca Juga: AJI Imbau Media Massa Taat Kode Etik dalam Pemberitaan Kekerasan Seksual di Gorontalo

Baca Juga: Dewan Pers: Hampir Tidak Ada Pengaduan Masyarakat terkait Berita Kekerasan Seksual

Bayangkan sebuah batu yang dilemparkan ke kolam yang tenang, riak-riaknya akan menyebar jauh melampaui titik jatuhnya. Begitu pula dampak kekerasan seksual. Riset terkini menunjukkan bahwa 85% korban mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), sebuah kondisi yang mengubah cara otak memproses trauma dan ketakutan.

Depresi berat menjangkiti 75% korban, sementara 60% hidup dengan kecemasan kronis yang menggerogoti kualitas hidup mereka sehari-hari. Lebih menyedihkan lagi, 40% korban terpaksa meninggalkan pendidikan atau pekerjaan mereka, memutus rantai kesempatan dan potensi yang seharusnya bisa mereka raih.

Perubahan nyata membutuhkan lebih dari sekadar kebijakan tertulis, ia membutuhkan gerakan kolektif yang menggetarkan fondasi sosial kita. Program-program pencegahan telah menjangkau 2 juta remaja, menanamkan pemahaman tentang consent dan kesetaraan gender. Ini adalah investasi untuk masa depan, membangun generasi yang lebih sadar dan berani melawan ketidakadilan.

Kita berada di titik kritis dalam sejarah perjuangan melawan kekerasan seksual. Setiap suara yang berani bicara adalah retakan pada tembok keheningan yang selama ini membelenggu. Setiap tindakan, sekecil apapun, adalah langkah menuju perubahan yang lebih besar. Mari bersama-sama mengubah paradigma dari “mengapa korban diam” menjadi “mengapa kita tidak lebih keras bersuara.”

Karena pada akhirnya, perubahan tidak datang dari menunggu, ia datang dari keberanian untuk bersuara, bertindak, dan berjuang bersama. Inilah saatnya kita semua menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar pengamat dari epidemik yang telah terlalu lama merenggut martabat dan masa depan saudari-saudari kita.

Penulis : Hana Muhamad (Ketua Umum Kohati Badko HMI Jawa Barat)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).