SUKABUMIUPDATE.com - Mendoakan orang yang sedang sakit adalah salah satu wujud kepedulian dan perhatian terhadap sesama. Melalui doa, kita menunjukkan dukungan dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan semangat dan kekuatan.
Selain menjadi dukungan moral, doa juga memiliki kekuatan spiritual yang dapat memberikan ketenangan hati dan harapan bagi orang yang sedang menghadapi ujian berupa penyakit. Kehadiran doa menjadi pelengkap usaha pengobatan medis maupun herbal yang dijalani.
Dalam Islam, doa untuk kesembuhan adalah amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW sendiri mencontohkan bagaimana beliau mendoakan kesembuhan sahabat-sahabatnya ketika menjenguk mereka yang sakit. Hal ini menegaskan pentingnya doa dalam mendampingi usaha penyembuhan.
Kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi mencatat bahwa Rasulullah SAW sering membaca doa kesembuhan untuk para sahabatnya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, Rasulullah SAW juga membacakan doa khusus untuk anggota keluarganya yang sakit, menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang mendalam.
Salah satu doa kesembuhan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dapat menjadi pedoman umat Muslim dalam memohon pertolongan Allah untuk kesembuhan orang yang sedang sakit.
Doa ini dapat dibacakan sebagai wujud usaha spiritual dalam membantu mereka melewati masa sulit.
Mengutip dari NU Online, berikut adalah salah satu doa yang dibacakan oleh Rasulullah SAW untuk anggota keluarganya yang sakit.
Doa Pertama
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Latin:
Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.
Artinya:
“Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).
Doa Kedua
امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ
Latin: Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.
Artinya:
“Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).
Doa Ketiga
Abu Dawud dan At-Tirmidzi meriwayatkan, Rasulullah SAW menganjurkan membaca doa berikut ini sebanyak 7 kali di hadapan orang yang sakit.
أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
Latin: As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.
Artinya:
“Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 114).
Doa Keempat
Doa ini dibacakan Rasulullah SAW saat menjenguk Sa‘ad bin Abi Waqqash sebagaimana riwayat Imam Muslim.
اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا
Latin: Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan.
Artinya:
“Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 114).
Doa Kelima
Doa berikut ini dibaca Rasulullah SAW saat menjenguk seorang warga arab badui yang menderita demam sebagai riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA.
لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
Latin: Lā ba’sa thahūrun insyā’allāhu.
Artinya:
“(Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 115).
Doa Keenam
Doa ini dibaca oleh Rasulullah SAW ketika menjenguk sahabat Salman Al-Farisi RA sebagaimana riwayat Ibnu Sunni berikut ini.
شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ
Latin: Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.
Artinya:
“Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 115).
Sumber: NU Online