SUKABUMIUPDATE.com - KH. Ahmad Sanusi adalah seorang ulama dan pejuang asal Sukabumi, Jawa Barat, yang terkenal dalam pergerakan nasional. Lahir di Cantayan, Cikembar, pada tahun 1888, ia dikenal sebagai Ajengan yang kharismatik dan aktif dalam bidang dakwah serta pendidikan.
Melansir laman Persatuan Ummat Islam, Ahmad Sanusi mendirikan Pesantren Syamsul Ulum di Gunung Puyuh pada tahun 1934 dan terlibat dalam organisasi pergerakan, meski pandangannya berbeda dengan Sarekat Islam yang ia nilai terlalu sentralistik.
Kiprah Ahmad Sanusi di Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI, sangat penting dalam proses perumusan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Ahmad Sanusi berperan sebagai penengah dalam perdebatan antara kelompok nasionalis dan Islam terkait dasar negara.
Ketika terjadi kebuntuan, ia mengusulkan jeda rapat agar suasana lebih tenang, yang memungkinkan Soekarno melakukan pendekatan pada kedua pihak. Peran Ahmad Sanusi mencairkan situasi, meski sering terlupakan dalam catatan sejarah. Setelah kemerdekaan, ia menjadi anggota KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) dan berpulang pada tahun 1950 di Sukabumi.
Baca Juga: Cerita Legenda Ciung Wanara, Kisah Urban Lokal yang Populer di Jawa Barat
K.H. Ahmad Sanusi adalah tokoh sekaligus Pahlawan Sukabumi yang sangat berpengaruh dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia, terutama di Jawa Barat. Berikut beberapa poin penting mengenai Kiprah Pahlawan Sukabumi Ahmad Sanusi di BPUPKI:
Kiprah Pahlawan Sukabumi Ahmad Sanusi di BPUPKI
1. Anggota BPUPKI
Ahmad Sanusi terpilih menjadi anggota BPUPKI pada tahun 1945. Pahlawan Sukabumi ini turut berperan dalam sidang perumusan Pancasila sebagai dasar negara.
2. Penengah Konflik
Ahmad Sanusi berperan sebagai penengah ketika muncul konflik di Sidang BPUPKI mengenai bunyi sila pertama rumusan dasar negara.
3. Pemikiran dan Gagasan
Ahmad Sanusi menyumbangkan gagasan dan pemikiran yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis dalam sidang BPUPKI.
4. Pengaruh Pemikiran Islam
Ahmad Sanusi dikenal sebagai pemikir Islam modern dan konsep Indonesia merdeka dalam Sidang BPUPKI.
Baca Juga: Situs Karangkamulyan, Peninggalan Kerajaan Galuh di Ciamis Jawa Barat
Sejarah BPUPKI
Dalam situasi perang yang semakin meruncing, Pemerintah Jepang merasa perlu untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 29 April 1945, mereka membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk memberikan janji akan membantu dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia, dalam upaya meraih dukungan dan kerjasama dari rakyat Indonesia.
BPUPKI memiliki 70 anggota, terdiri dari 62 orang Indonesia dan 8 orang Jepang yang hanya berfungsi sebagai pengamat. Meskipun demikian, keberadaan BPUPKI menjadi tonggak penting dalam upaya merumuskan dasar-dasar untuk negara Indonesia yang merdeka.
Pahlawan Nasional dari Sukabumi: KH Ahmad Sanusi
Sebagai informasi, Presiden RI Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional tahun 2022 kepada KH Ahmad Sanusi. Penghargaan ini diterima langsung perwakilan keluarga dari Sukabumi yakni cucu KH Ahmad Sanusi, Dra Hj Neni Fauziah di Istana Negara, Jakarta, Senin, 7 November 2022 lalu.