SUKABUMIUPDATE.com - Kesehatan mental adalah kondisi yang kompleks dan memerlukan penanganan yang komprehensif. Berbicara dengan seorang profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater adalah langkah yang sangat penting.
Selain dukungan dari profesional, doa juga memiliki peran yang signifikan dalam proses penyembuhan. Dalam Islam, doa merupakan bentuk komunikasi dengan Allah SWT. Dengan berdoa, seorang muslim memohon pertolongan, kekuatan, dan kesembuhan kepada Allah.
Berbicara tentang kesehatan mental, pada masa dahulu, Rasulullah SAW pernah mengajarkan putrinya, Siti Fatimah RA, sebuah doa untuk menjaga kesehatan mental dan ketenangan batinnya. Rasulullah SAW menganjurkan Fatimah agar membaca doa ini setiap pagi dan sore.
Inti dari doa ini adalah memohon rahmat serta bantuan Allah SWT untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah hidup.
Mengutip NU Online, doa ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi.
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ashlih lī sya’nī kullahū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin.
Artinya: “Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap.” (HR An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, Al-Baihaqi).
Ahmad bin Amr bin Dhahak lalu meriwayatkan doa yang kurang lebih sama dari Rasulullah SAW. Ia meriwayatkan jika doa ini adalah permohonan yang paling sering dibaca Rasulullah SAW ketika hendak menghadapi musuh-musuhnya di bukit Uhud.
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ ، اكْفِنِي كُلَّ شَيْءٍ وَلا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ikfinī kulla syay’in, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin.
Artinya, “Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Cukupilah aku dalam mengatasi segala urusan. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap.” (HR Ahmad bin Amr bin Dhahak).
Imam Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad meriwayatkan doa yang serupa juga, yakni doa untuk kesehatan mental, sebuah doa yang diamalkan ketika menghadapi kebuntuan dan masalah hingga memerlukan jalan keluar.
اللهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ
Allāhumma, rahmataka arjū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin, ashlih lī sya’nī kullahū, lā ilāha illā anta.
Artinya, “Ya Allah, kepada rahmat-Mu kuberharap. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau.” (HR Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad).
Itulah sejumlah doa dari Rasulullah saw yang dapat diamalkan ketika sedang menghadapi masalah.
Sumber: NU Online