SUKABUMIUPDATE.com - Sunda Buhun adalah nama lain untuk Old Sundanese, yaitu bahasa Sunda yang digunakan pada masa lampau. Sunda Buhun mengacu pada tradisi, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat Sunda kuno sebelum datangnya pengaruh agama-agama besar seperti Islam, Hindu, dan Buddha di Nusantara.
Dalam bahasa Sunda, "buhun" berarti "kuno" atau "lama," sehingga dikenal sebagai ajaran kuno para leluhur Sunda pra-Hindu, sebelum agama masuk ke kepulauan Nusantara. Istilah Sunda Buhun mewakili budaya serta nilai-nilai leluhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Sunda Buhun merangkum cara pandang hidup, filosofi, ritual, serta hubungan masyarakat Sunda dengan alam dan leluhur yang dianggap sakral.
Baca Juga: Keliling Dunia di Mini Mania Puncak Bogor, Bisa Foto Depan Menara Eiffel!
Karakteristik Sunda Buhun
Sunda Buhun termasuk dalam keluarga bahasa Austronesian. Bahasa Sunda Buhun ditulis menggunakan aksara Buda, yang merupakan perkembangan dari aksara Pallava.
Bahasa Sunda Buhun banyak digunakan dalam teks-teks Hindu dan Buddha, serta mengandung banyak kata-kata yang diambil dari bahasa Sanskerta.
Bahasa Sunda Buhun digunakan di wilayah barat Jawa, Indonesia, dan tercatat dalam berbagai inskripsi batu dan manuskrip daun talis yang berasal dari abad ke-12 hingga ke-17.
Penggunaan Sunda Buhun
Sunda Buhun digunakan dalam berbagai inskripsi seperti Inskripsi Kawali di Ciamis dan Inskripsi Batutulis di Bogor. Manuskrip-manuskrip yang ditulis dalam bahasa Sunda Buhun juga dapat ditemukan di berbagai institusi seperti Museum Sri Baduga di Bandung dan Perpustakaan Nasional di Jakarta.
Sunda Buhun mengajarkan nilai-nilai harmoni dengan alam dan kehidupan sosial yang sederhana. Prinsip seperti silih asih (saling mengasihi), silih asah (saling mendidik), dan silih asuh (saling melindungi) merupakan landasan etika dalam pergaulan masyarakat Sunda kuno.
Budaya Sunda Buhun mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Sunda yang sangat menghormati alam dan leluhur. Walaupun mengalami perubahan dengan datangnya agama dan modernisasi, unsur-unsur Sunda Buhun masih dipertahankan di beberapa daerah dan tetap menjadi identitas budaya yang kuat bagi masyarakat Sunda.
Baca Juga: 7 Tips Agar Morning Person Bisa Kerja Produktif di Siang Hari
Contoh Pepatah Sunda Baheula
1. Ulah agul ku payung butut, sagala nu dipiboga kadar titipan tinu Maha Kawasa.
Artinya: Jangan sombong dengan apa yang kita miliki, karena semuanya hanya titipan Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Kudu seubeuh mèmèh dahar, kudu nepi mèmèh indit.
Artinya: Harus melihat ke depan (berpikir) sebelum bertindak, pikirkan dampak atau risikonya sebelum bertindak.
3. Di dunya mah darma wawayangan baé, anging Allah nu ngusik malikeun.
Artinya: Di dunia manusia nggak ounya daya dan upaya, semuanya atas kehendak Allah.
Sumber: Berbagai Sumber.