Penjajahan Jepang Berpusat di Jawa, Romusha Awalnya Sukarela Para Pengangguran

Rabu 30 Oktober 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi. Para Romusha Indonesia. Foto: IG/@lorongwaktu.id

Ilustrasi. Para Romusha Indonesia. Foto: IG/@lorongwaktu.id

SUKABUMIUPDATE.com - Romusha adalah istilah Jepang yang berarti "buruh" dan merujuk pada orang-orang yang dipaksa bekerja tanpa upah. Sistem ini mirip dengan sistem kerja paksa pada masa penjajahan Belanda.

Romusha adalah sistem kerja paksa di Indonesia selama pendudukan Jepang (1942-1945), di mana tenaga kerja Indonesia dipaksa melakukan pekerjaan berat, seperti membangun infrastruktur militer dan fasilitas pendukung perang.

Sistem Romusha diperkenalkan oleh Jepang untuk memenuhi kebutuhan perang, seperti pembangunan infrastruktur militer dan sipil.

Baca Juga: Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Sejarah Romusha adalah bagian penting dari sejarah Indonesia yang mengingatkan kita akan kerendahan hati dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Indonesia selama masa penjajahan. Berikut ulasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

Sejarah Romusha di Indonesia

Ilustrasi. Romusha di Masa Penjajahan Militer Jepang di IndonesiaIlustrasi. Romusha di Masa Penjajahan Militer Jepang di Indonesia

Melansir Ensiklopedia Kemdikbud, awalnya Romusha bersifat sukarela yang mayoritas merupakan para pengangguran pencari kerja. Akan tetapi seiring meningkatnya kebutuhan Jepang, pekerja direkrut secara paksa.

Romusha bekerja dalam kondisi buruk, sering kali tanpa upah dan mengalami penyiksaan fisik. Selama masa penjajahan, Romusha dipusatkan di Jawa oleh pemerintah militer Jepang. Alasannya tak lain karena kepadatan penduduk yang dipandang menyediakan sumber daya terpenting.

Ilustrasi. Para Romusha Indonesia yang bekerja sebagai petani. Foto: IG/@lorongwaktu.idPara Romusha Indonesia yang bekerja sebagai petani. Foto: IG/@lorongwaktu.id

Namun, tidak hanya di daerah-daerah di Jawa, Romusha tetapi juga dipekerjakan di luar Jawa dan luar Indonesia, seperti Sumatera, Sulawesi, Borneo, Papua Nugini, Birma, Muangthai, Vietnam, dan Malaysia.

Para Romusha bahkan dikirim ke Siam, Filipina, dan Kepulauan Solomon. Diperkirakan sekitar 160.000 hingga 200.000 orang Romusha Indonesia dikirim ke luar negeri selama masa perang.

Baca Juga: Jejak Sejarah Leluhur Sunda di Gunung Pulosari Pandeglang Banten

Kondisi Romusha Indonesia

Artikel Sejarah Tentang Kondisi Romusha Indonesia. Foto: IG/@_mlakumlakusejarahArtikel Sejarah Tentang Kondisi Romusha Indonesia. Foto: IG/@_mlakumlakusejarah

Romusha dipaksa bekerja dalam berbagai proyek, termasuk pembangunan jalan raya, jembatan, lapangan terbang, rel kereta api, dan pertanian.

Romusha Indonesia bekerja dalam kondisi yang sangat buruk, tanpa upah, makanan yang memadai, atau perlindungan medis. Banyak yang mengalami kekerasan dan kekejaman dari pekerjaan yang berat dan kondisi hidup yang sangat sulit.

Dampak Romusha di Masa Penjajahan Jepang

Romusha Indonesia di Stasiun Tanjung Priok. Foto: IG/@historiadotidRomusha Indonesia di Stasiun Tanjung Priok. Foto: IG/@historiadotid

Sejarah kelam masa penjajahan Jepang kala itu mengungkap bahwa banyak Romusha yang meninggal dunia akibat kondisi kerja yang ekstrem dan penyakit yang menyebar di antara mereka.

Dampak sosial pun kerap dirasakan masyarakat Pribumi. Keluarga Romusha sering kali mengalami kelaparan dan kemiskinan karena kehilangan anggota keluarga utama yang bekerja sebagai romusha.

Salah satu proyek besar yang melibatkan Romusha adalah pembangunan gua-gua pertahanan Jepang di berbagai daerah, termasuk di Jawa Barat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi