SUKABUMIUPDATE.com - Jalur Gentong Tasikmalaya memang dikenal sebagai salah satu jalur rawan kecelakaan. Kondisi geografis yang berliku-liku, tanjakan dan turunan yang cukup ekstrem, serta volume kendaraan yang tinggi menjadi faktor utama penyebab tingginya angka kecelakaan di jalur ini.
Namun, kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, tidak hanya disebabkan oleh faktor teknis kendaraan saja.
Kecelakaan di area ini seringkali dikaitkan dengan kisah misterius tentang seorang sinden bernama Neng Syarifah, yang telah menjadi cerita turun-temurun di masyarakat Gentong.
Sosok Neng Syarifah terkenal pada era 1940-an, dengan bakat menyanyi dan menari yang memukau, membuatnya menjadi pesinden yang populer.
Namun, keindahan cerita tentang Neng Syarifah berubah menjadi legenda menyeramkan. Konon pada masa itu masyarakat Tasikmalaya digemparkan dengan ditemukannya sesosok mayat wanita mengenakan kebaya lengkap, seperti seorang sinden di Jembatan Sarongge.
Menurut cerita warga setempat, Neng Syarifah diduga dibunuh sebagai tumbal untuk pembangunan Jembatan Sarongge pada masa penjajahan kolonial Belanda.
Karena kematiannya yang tragis, warga percaya bahwa arwah Neng Syarifah masih sering muncul di sekitar Tanjakan Gentong dan mengganggu pengguna jalan dengan kemunculannya.
Bahkan, ada cerita bahwa arwah tersebut kadang meminta tumpangan kepada pengendara dan meminta diturunkan di area jembatan atau tempat-tempat yang sepi.
Beberapa pengendara yang mengaku pernah melihat atau ditumpangi oleh sosok ini mengatakan bahwa kendaraan mereka terasa lebih berat saat menanjak.
Mitos setempat menyebutkan, jika pengendara tidak memenuhi permintaan sosok ini, maka bisa terjadi sesuatu yang buruk pada kendaraan, termasuk kecelakaan.
Oleh karenanya, warga sekitar mengatakan para pengendara yang tahu cerita ini akan melemparkan uang receh saat melintasi jembatan di Gentong Bawah.
Penduduk sekitar juga percaya bahwa pengendara yang tidak sopan, seperti tertawa-tawa berlebihan di jalan, bisa berisiko mengalami kecelakaan.
Bukan hanya sosok Neng Syarifah yang dipercayai menghuni area ini, tetapi juga seekor siluman harimau yang menurut legenda pernah menikahi Nyai Sinden Syarifah secara gaib.
Sementara itu, jalan Gentong sendiri dikenal sebagai jalur rawan kecelakaan, atau "jalur tengkorak." Medannya yang terdiri dari tikungan tajam, turunan, dan tanjakan curam membuat jalur ini sangat berisiko bagi pengendara.
Rute Gentong yang penuh tikungan, tanjakan, dan turunan curam membuat kecelakaan sering terjadi akibat berbagai faktor alam dan kesalahan manusia.
Faktor penyebab kecelakaan beragam, seperti kendaraan yang terguling atau terperosok, dan juga kendaraan yang mundur saat menanjak dan akhirnya menabrak kendaraan di belakangnya.
Selain itu, banyak pengendara yang baru pertama kali melewati jalur Gentong dan belum mengenal medan, yang membuat mereka lebih rentan mengalami kecelakaan.
Jalur ini juga rentan terhadap longsor. Saat hujan, jalan menjadi licin, dan hal ini meningkatkan risiko kecelakaan jika pengemudi tidak berhati-hati.