Mbah Jago, Kisah Pendekar Sakti dan Penyebar Agama Islam di Jonggol

Senin 28 Oktober 2024, 16:00 WIB
Mbah Jago Jonggol atau Raden Jaya Laksana adalah sosok legendaris yang namanya begitu melekat dengan wilayah Jonggol, Bogor Jawa Barat. (Sumber : Google/Foto Mega Jaya Permana..).

Mbah Jago Jonggol atau Raden Jaya Laksana adalah sosok legendaris yang namanya begitu melekat dengan wilayah Jonggol, Bogor Jawa Barat. (Sumber : Google/Foto Mega Jaya Permana..).

SUKABUMIUPDATE.com - Jonggol pernah digadang-gadang sebagai calon pusat pemerintahan baru pada masa Presiden Soeharto. Hingga tahun 1989, nama Jonggol belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Kecamatan ini adalah bagian dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Namun, setelah jatuhnya Orde Baru, gagasan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Jonggol hilang begitu saja, dan nama Jonggol pun tidak banyak terdengar beberapa tahun berikutnya.

Sekarang, Jonggol dikenal sebagai kota Kecamatan paling berkembang di bagian timur Kabupaten Bogor dengan daya tarik wisata alamnya yang melimpah, hingga dijuluki "kota seribu curug."

Asal nama Jonggol diyakini berasal dari kata "Jogol," yang berarti pertarungan ketangkasan. Tokoh yang dikenal di sini adalah Mbah Jago, seorang pendekar sekaligus penyebar ajaran Islam yang dimakamkan di Kampung Kujang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

Area makam Mbah Jago dikelilingi pemandangan desa yang hijau dan terpencil. Sebelum memasuki bangunan utama makam, pengunjung akan melewati gerbang bercat hijau dengan kaligrafi dan replika pusaka Kujang di atasnya, serta dua patung harimau hitam yang berdiri di depan gerbang.

Saat memasuki area utama makam Mbah Jago, dua patung harimau lain yang berbeda tampilan akan menyambut peziarah.

Gapura depan dengan patung harimau hitam di area makam Mbah Jago Jonggol. | Google/Foto Ustigun Alghoib.Gapura depan dengan patung harimau hitam di area makam Mbah Jago Jonggol. | Google/Foto Ustigun Alghoib.

Menurut cerita masyarakat setempat, patung-patung harimau ini melambangkan perwujudan pengawal gaib yang menjaga makam Mbah Jago, dan beberapa peziarah mengaku pernah melihat sosok ini, yang dikenal dengan julukan Ki Maung.

Kejadian mistis sering dialami masyarakat sekitar makam Mbah Jago. Meskipun sulit dibuktikan, mereka yang mengalami kejadian ini sering melihat penampakan harimau atau ular besar yang tiba-tiba muncul lalu menghilang.

Makam Mbah Jago terletak dalam bangunan permanen yang luas. Peziarah yang datang bebas berkunjung asalkan dengan niat baik dan sikap sopan.

Lalu, siapakah Mbah Jago sebenarnya, dan mengapa ia dimakamkan di Jonggol?

Menurut cerita turun-temurun, Mbah Jago adalah pendekar dari Cirebon bernama asli Raden Jaya Laksana, putra Kiai Mustaqim Saleh, keturunan Sunan Gunung Jati.

Raden Jaya Laksana adalah seorang yang gemar berpetualang sekaligus berdakwah menyebarkan agama Islam. Ketika tiba di Rawajaha, ia kemudian berhadapan dengan jawara lokal, Ki Bairah.

Mereka berdua kemudian adu kesaktian dan akhirnya Raden Jaya Laksana muncul sebagai pemenangnya. Setelah mengalahkan Ki Bairah, ia juga menghadapi penghuni gaib di Gunung Payung.

Kala itu, Jonggol masih berupa hutan lebat yang jarang dihuni. Dengan kesaktiannya, Raden Jaya Laksana berhasil menaklukkan makhluk gaib di Rawajaha dan kemudian ia dikenal dengan sebutan Mbah Jago.

Setelah membersihkan wilayah tersebut dari kekuatan jahat, ia memutuskan untuk menetap di Jonggol, mengajarkan Islam, dan membangun pemukiman warga.

Pada masa kolonial Belanda, Mbah Jago juga turut melawan penjajahan dengan menjadikan Gunung Payung di Jonggol sebagai markas.

Meski Belanda mengirim pasukan bersenjata untuk menaklukannya, mereka tidak dapat menemukan keberadaan Mbah Jago karena terhalang oleh ilmu halimunan yang dimilikinya.

Meskipun makam Mbah Jago berada di lokasi terpencil, peziarah masih kerap datang untuk berdoa, terutama pada Bulan Maulid, di mana jumlah peziarah akan meningkat drastis.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 23:20 WIB

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki Tegas Komitmen Dukung Program Pusat dan Jabar

Ayep Zaki menegaskan bahwa Kota Sukabumi dibawah kepemimpinan dirinya akan mengikuti program-program yang telah dicanangkan pemerintah pusat dan provinsi.
Foto bareng di sela-sela kegiatan retret di Magelang, Walikota Sukabumi Ayep Zaki dan Bupati Sukabumi Asep Japar | Foto : Istimewa
Bola23 Februari 2025, 21:46 WIB

Gagal Bawa U-20 ke Piala Dunia, Erick Thohir Pecat Indra Sjafri

PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20.
Jelang laga Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan di babak 16 Asian Games, pelatih Indra Sjafri telah menyiapkan taktik khusus (Sumber : dok.pssi)
Sukabumi23 Februari 2025, 21:28 WIB

Api Merembet dari Hawu, Rumah Panggung di Purabaya Sukabumi Ludes Terbakar

Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar
Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar pada Minggu (23/2/2025) | Foto : P2BK Purabaya
Sukabumi23 Februari 2025, 21:03 WIB

Wabup Andreas Gelar Open House, Komitmen Kerja untuk Semua Warga Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menggelar acara open house di kediamannya di Kampung Pasir Reungit, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Minggu (23/2/2025)
Ribuan warga menghadiri open house Wakil Bupati Sukabumi Andreas di kediamannya di Cidahu, Minggu (23/2/2025) | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi23 Februari 2025, 21:00 WIB

SPI Sukabumi Temukan 3 Lahan Eks HGU Dikuasai Segelintir Orang, Minta GTRA Bertindak

DPC SPI Sukabumi menyoroti berbagai masalah ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto : Ilustrasi kebun pIxabay
Life23 Februari 2025, 20:00 WIB

6 Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda

Generasi muda di usia 20-30 tahun menghadapi banyak tantangan dan peluang yang akan membentuk masa depan mereka.
Ilustrasi. Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda (Sumber : Pexels/AndreaPiacquadio)
Sukabumi23 Februari 2025, 19:51 WIB

Wabup Sukabumi Antar Almarhum Dedi Damhudi ke Peristirahatan Terakhir, Sebut Kehilangan Sosok Kakak

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Sukabumi, Dedi Damhudi, telah meninggal dunia pada Minggu (23/2/2025) dini hari.
Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, saat berdoa di peristirahan terakhir almarhum Dedi Damhudi | Foto : Ibnu Sanubari
Life23 Februari 2025, 19:00 WIB

4 Cerita Mitos Curug Seribu di Bogor yang Menambah Daya Tarik Wisatawan

Disclaimer: meskipun cerita-cerita mistis ini menambah daya tarik Curug Seribu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghormati tempat tersebut saat berkunjung.
Curug Seribu 100 Meter, Wisata Air Terjun Tertinggi di Bogor Jawa Barat. Foto: IG/@ferdinandpatar/@pesonaairterjunindonesia
Bola23 Februari 2025, 18:00 WIB

Link Live Streaming Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel