SUKABUMIUPDATE.com - Jakarta telah ditempati manusia sejak zaman prasejarah, sekitar abad ke-4 SM, dengan situs-situs kepurbakalaan seperti Buni dan Tarumanegara.
Pada abad ke-5, wilayah Jakarta dikenal sebagai Sunda Kelapa dan menjadi ibu kota Kerajaan Tarumanegara.
Sementara itu, di abad ke-14, Jakarta yang masih bernama Sunda Kalapa menjadi pusat pelabuhan kerajaan Padjadjaran.
Baca Juga: Gunung Tangkuban Parahu: Keajaiban Geologi dan Wisata Vulkanik di Bandung
Sejarah Jakarta di Masa Kolonial
Pada 22 Juni 1527, Pangeran Fatahillah dari Demak berhasil merebut Sunda Kelapa dan mengubah namanya menjadi Jayakarta. Kemudian di tahun 1619, VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) menguasai Jayakarta dan mengubah namanya menjadi Batavia.
Tepat pada 4 Maret 1621, Belanda mulai mendirikan pemerintahan kolonial dan menamakannya Stad Batavia. Melansir jakarta.go.id, pemerintah kolonial Belanda merubah nama menjadi Gemeente Batavia pada 1 April 1905 dan Stad Gemeente Batavia pada 8 Januari 1935.
Sekitar tujuh tahun kemudian, yaitu 8 Agustus 1942, pasukan Jepang tiba di Batavia dan merubah namanya menjadi Jakarta Tokubetsu Shi.
Pada masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, nama Batavia diubah menjadi Djakarta.
Baca Juga: Emma Poeradiredja, Perempuan Sunda Pertama yang Jadi Dewan Kota Bandung
Sejarah Jakarta di Masa Modern
Sejarah Jakarta di Masa Modern dimulai setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Kala itu, nama Djakarta diubah kembali menjadi Jakarta.
Jakarta menjadi pusat politik dan pemerintahan Indonesia dengan nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta terhitung sejak September 1945.
Pada 28 Maret 1950, Pemerintah RI merubah nama Jakarta menjadi Praj’a Jakarta dan dikukuhkan kembali dengan nama "Jakarta" oleh Wali Kota pada 22 Juni 1956.
Terlepas dari beberapa kali mengalami perubahan nama, Jakarta telah mengalami banyak perubahan dan berkembang menjadi kota terbesar di Indonesia dengan sejarah yang kaya dan beragam.
Sumber: jakarta.go.id