Terkena Eureup-eureup, Fenomena Sleep Paralysis Menurut Peneliti

Kamis 24 Oktober 2024, 06:08 WIB
Ilustrasi. Eureup-eureup: Cara Mengatasi Ketindihan Tidur Menurut Medis (Sumber : Twitter/@Paracelsus1902)

Ilustrasi. Eureup-eureup: Cara Mengatasi Ketindihan Tidur Menurut Medis (Sumber : Twitter/@Paracelsus1902)

SUKABUMIUPDATE.com – Pernahkah Anda terbangun di malam hari dengan rasa sesak napas, seolah ada yang menindih tubuh? Kondisi ini, yang dikenal dengan istilah ereup-ereup, sebenarnya adalah fenomena medis yang disebut sleep paralysis atau tidur lumpuh.

Sleep paralysis bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin atau usia. Rata-rata, orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini pada usia 14-17 tahun. Saat terjadi, kondisi ini dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit, di mana penderitanya merasa sadar namun tidak dapat bergerak, sering kali disertai halusinasi seperti melihat sosok misterius.

Di berbagai budaya, fenomena ini kerap diasosiasikan dengan hal mistis. Di dunia Barat, misalnya, dikenal sebagai mimpi buruk inkubus, sementara di abad pertengahan sering digambarkan sebagai sosok roh jahat yang menindih dada seseorang.

Peneliti dari Universitas Waterloo, Al Cheyne, menjelaskan bahwa sleep paralysis terjadi akibat malfungsi saat tidur, khususnya pada tahap rapid eye movement (REM). Jika seseorang mengalami kurang tidur atau kelelahan, proses tidur mereka dapat terganggu, menyebabkan transisi mendadak antara kesadaran dan tidur yang dalam.

Baca Juga: Sleep Training Hacks: 9 Cara Agar Anak Cepat Tidur di Malam Hari

Namun, penting untuk diwaspadai bahwa sleep paralysis juga bisa menjadi tanda kondisi medis lainnya, seperti narcolepsy atau sleep apnea. Untuk mencegahnya, disarankan untuk menjaga pola tidur yang teratur dan cukup tidur selama 8-10 jam setiap malam. Selain itu, mengubah posisi tidur juga dapat membantu mengurangi risiko mengalami sleep paralysis.

Bagi Anda yang sering mengalami kondisi ini disertai gejala lain, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis tidur. Mencatat pola tidur dan gejala yang dialami bisa sangat membantu dalam diagnosis.

Dengan pemahaman yang tepat, diharapkan mitos seputar ereup-ereup dapat dipisahkan dari fakta medis, memberikan kejelasan bagi mereka yang mengalami fenomena ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasional24 Oktober 2024, 09:03 WIB

Kasasi Dikabulkan, Ronald Tannur Dihukum 5 Tahun Atas Pembunuhan Wanita Sukabumi

Perkara ini diadili Ketua Majelis Soesilo dengan anggota Ainal Mardhiah dan Sutarjo.
Gregorius Ronald Tannur. | Foto: Istimewa
Life24 Oktober 2024, 09:00 WIB

6 Cara Merawat Kucing Baru Lahir Tanpa Induk, Begini Langkahnya Agar Anabul Sehat!

Merawat anak kucing yang baru lahir tanpa induk memerlukan perhatian ekstra, karena mereka sangat rentan.
Ilustrasi - Merawat anak kucing yang baru lahir tanpa induk memerlukan perhatian ekstra, karena mereka sangat rentan. (Sumber : Freepik.com/@freepic.diller)
Inspirasi24 Oktober 2024, 08:00 WIB

Open Recruitment Hingga 16 Desember, Cek Info Loker Jakarta Berikut!

Pendaftaran Recruitment Dibuka Hingga 16 Desember, Berikut Info Loker Jakarta untuk Lulusan SMA/SMK!
Ilustrasi. Open Recruitment Hingga 16 Desember, Cek Info Loker Jakarta Berikut! (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Aplikasi24 Oktober 2024, 07:08 WIB

Banyak Guru dan Siswa Indonesia Gunakan Canva untuk Desain Presentasi

Kepala Pemasaran Produk Canva, Jen Thompson, menyampaikan bahwa lebih dari 2,3 juta guru dan siswa di Indonesia telah membuat lebih dari 45 juta desain menggunakan aplikasi tersebut, khususnya dalam pembuatan lembaran presentasi.
Alplikasi canva untuk desain presentasi | Foto : Istimewa
Food & Travel24 Oktober 2024, 07:00 WIB

Resep Sambal Baby Cumi Daun Jeruk, Cocok Dimakan dengan Nasi Putih Hangat!

Daun jeruk di Sambal Baby Cumi memberikan sensasi rasa yang lebih segar dan khas, sangat cocok untuk para penggemar kuliner pedas dengan sentuhan cita rasa nusantara
Ilustrasi. Resep Sambal Baby Cumi Daun Jeruk, Cocok Dimakan dengan Nasi Putih Hangat! (Sumber : via MAHI)
Life24 Oktober 2024, 06:08 WIB

Terkena Eureup-eureup, Fenomena Sleep Paralysis Menurut Peneliti

Pernahkah Anda terbangun di malam hari dengan rasa sesak napas, seolah ada yang menindih tubuh? Kondisi ini, yang dikenal dengan istilah ereup-ereup, sebenarnya adalah fenomena medis yang disebut sleep paralysis
Ilustrasi. Eureup-eureup: Cara Mengatasi Ketindihan Tidur Menurut Medis (Sumber : Twitter/@Paracelsus1902)
Nasional24 Oktober 2024, 05:44 WIB

Kejagung Tangkap Hakim dan Pengacara Terkait Vonis Bebas Ronald Tannur Pacar Dini Sukabumi

Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap tiga hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jawa Timur. Penangkapan dilakukan terkait vonis bebas yang diputuskan terhadap Ronald Tannur.
Gregorius Ronald Tannur saat mengikuti sidang di PN Surabaya pada Selasa 2 April 2024. (Sumber : SuaraJatim/Yuliharto Simon)
Science24 Oktober 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 Oktober 2024, Langit Sukabumi Cenderung Cerah Hingga Berawan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan dan berawan pada 24 Oktober 2024.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan dan berawan pada 24 Oktober 2024. | Foto: SU/Dede
DPRD Kab. Sukabumi23 Oktober 2024, 22:10 WIB

Banggar DPRD Sukabumi dan Pemda Sepakati RAPBD 2025, Fokus Pembangunan Infrastruktur

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi menggelar rapat Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2025.
Rapat Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sukabumi sepakati RAPBD 2025 | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi23 Oktober 2024, 21:49 WIB

Kecewa, 16 Anggota Walk Out Saat Paripurna Pembentukan AKD DPRD Kota Sukabumi

Sebanyak 16 Anggota DPRD Kota Sukabumi dikabarkan tak kembali saat jeda istirahat sidang paripurna membahas pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD) di ruang sidang Gedung DPRD Kota Sukabumi. Selasa (22/10/2024) malam.
Rapat paripurna pembahasan AKD di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Selasa (22/10/2024) | Foto : Dok. Sekwan