SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah masjid megah dan ikonik kini berdiri di tengah pemukiman warga, menampilkan ornamen ukiran kayu jati pada pintu dan jendela yang memberikan suasana nyaman dan sejuk.
Masjid tersebut adalah Masjid Assolihin, yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat di Kampung Sudajaya, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Assolihin, Agus Koswara, mengungkapkan bahwa masjid ini sudah berdiri sejak tahun 1989 dan telah mengalami tiga kali renovasi.
“Dengar dari carita kasepuhan dan tokoh masyarakat di sini, katanya bangunan yang dikerjakan saat ini adalah pembangunan yang ketiga kalinya,” ujar Agus kepada sukabumiupdate.com, Jumat (18/10/2024).
Agus menambahkan bahwa pembangunan yang megah ini dimulai pada September 2023, menggunakan dana yang berasal dari masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, sumber dana berasal dari warga RW 03, termasuk mereka yang sudah pindah domisili tetapi masih berkontribusi, serta dari donatur kampung seberang,” jelasnya.
“Ukiran kayu ini langsung didatangkan dari Jepara. Jadi, ini diukir di Jepara dan hanya tinggal finishing di sini, termasuk pengecatan dan pemernisan,” tambahnya.
Baca Juga: Heboh, Warga Kembali Saksikan Air Ajaib Penuhi Toren Masjid di Cimanggu Sukabumi
Baca Juga: Cerita Asep Hibahkan Diri Jadi Marbot Masjid "Terbengkalai" Al-Jabbar Cikembar Sukabumi
Saat ini pembangunan masjid masih berlangsung dan baru selesai sekitar 70 persen dari bentuk bangunan yang direncanakan. Masjid tersebut juga disebut memiliki tiga ruangan khusus dengan fungsi berbeda pada setiap ruangannya yang merefresentasikan aspek ritual, sosial dan spiritual.
“Ruang utama untuk ibadah shalat, bagian belakang untuk ibadah sosial seperti pengajian dan musyawarah warga, serta pengajian anak-anak,” jelas Agus.
Untuk memakmurkan masjid, DKM juga merencanakan berbagai kegiatan untuk masyarakat terkait ekonomi, pendidikan, dan sosial setelah masjid selesai dibangun.
“Kami juga akan mengadakan program 'Gemar di Masjid' untuk generasi Z, menyediakan WiFi gratis di ruangan belakang yang akan dijadikan tempat berkumpul anak-anak, lengkap dengan meja-meja untuk belajar,” ungkapnya.
Agus berharap pembangunan masjid dapat menciptakan kebersamaan, memberikan pelayanan dan kenyamanan dalam beribadah, serta menjadi tempat bersosialisasi untuk mencari solusi permasalahan sosial demi mencapai kemakmuran bersama.
“Esensi kita adalah kebersamaan, keterikatan dengan kekuatan yang paling akbar, sehingga mampu merefleksikan peran untuk kesejahteraan, kemakmuran, kemajuan, dan kebaikan,” pungkasnya.(Adv)