Susumpitan: Jejak Tradisi Berburu dalam Kehidupan Agraris Masyarakat Sunda

Kamis 17 Oktober 2024, 19:00 WIB
Permainan susumpitan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya dan kearifan lokal masyarakat Sunda. (Sumber : Perpustakaan Digital Budaya Indonesia/budaya-indonesia.org).

Permainan susumpitan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya dan kearifan lokal masyarakat Sunda. (Sumber : Perpustakaan Digital Budaya Indonesia/budaya-indonesia.org).

SUKABUMIUPDATE.com - Suku Sunda adalah salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia yang mayoritas mendiami wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten. Dengan kekayaan budaya dan tradisi yang unik, suku Sunda telah memberikan kontribusi besar bagi keberagaman budaya Indonesia.

Masyarakat yang mendiami pulau Jawa bagian Barat ini memiliki bahasa tersendiri yakni Bahasa Sunda. Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat Sunda. Bahasa ini memiliki dialek yang beragam tergantung dari wilayahnya.

Sejak zaman dahulu, masyarakat Sunda dikenal sebagai masyarakat agraris yang erat kaitannya dengan dunia pertanian. Gaya hidup ini tidak hanya membuat tanah Sunda kaya akan berbagai jenis padi unggulan, tetapi juga melimpah dengan seni dan budaya.

Mengutip indonesiakarya, salah satu budaya yang muncul dari kehidupan agraris masyarakat Sunda adalah Susumpitan. Dalam bahasa Sunda, Susumpitan berarti memainkan sumpit.

Menariknya, tradisi menggunakan sumpit tidak hanya dimiliki oleh masyarakat Sunda, tetapi juga dikenal oleh suku Dayak dan Papua. Tentunya, setiap suku di Nusantara memiliki keunikan dan bentuk sumpitnya masing-masing.

Permainan sumpit adalah salah satu tradisi khas masyarakat Sunda yang lahir dari masyarakat Sunda agraris. Sumpit Sunda biasanya dibuat dari rotan dengan diameter kecil, berukuran sekitar 1-2 meter. Bagian ujung sumpit dilapisi dengan lem perekat agar sumpit tidak mudah retak.

Anak sumpit atau proyektilnya dibuat dari bambu yang dipipihkan dan tajam di ujungnya. Bagian pangkal anak sumpit dilapisi kapas atau busa agar bisa terbang dengan baik ketika didorong.

Dahulu, sumpit digunakan masyarakat Sunda sebagai senjata berburu. Namun, seiring berjalannya waktu, sumpit lebih dikenal sebagai permainan tradisional yang disebut Susumpitan.

Dari tradisi berburu yang turun-temurun, masyarakat Sunda mengembangkan permainan sumpit sebagai bentuk adaptasi dan pelestarian keterampilan leluhur, sekaligus menjadi ajang berkumpul dan bersosialisasi.

Aturan dalam permainan Susumpitan cukup sederhana. Anak sumpit harus mengenai target, seperti buah pepaya yang digantung dari jarak sekitar 5 meter.

Walaupun terlihat mudah, permainan ini memerlukan ketangkasan, dimana pemain harus memadukan ketenangan dan keterampilan untuk mengenai sasaran yang ditentukan.

Seiring perkembangan zaman, permainan tradisional seperti Susumpitan kini semakin jarang dimainkan. Untuk itu, berbagai komunitas budaya Sunda berupaya untuk melestarikannya dengan mengadakan lomba-lomba.

Salah satu contohnya adalah Kampung Budaya Sindang Barang di kaki Gunung Salak, yang rutin menyelenggarakan lomba permainan tradisional, termasuk Susumpitan, dalam setiap acara adat yang mereka gelar.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa