Bogor Kota Hujan Sejak Zaman Belanda, Berkah Air untuk Botani Terbaik di Indonesia

Kamis 17 Oktober 2024, 14:00 WIB
Kebun Raya Bogor Zaman Dulu | Bogor Kota Hujan Sejak Zaman Belanda, Berkah Air untuk Botani Terbaik di Indonesia. Foto: X/@VideoSejarah

Kebun Raya Bogor Zaman Dulu | Bogor Kota Hujan Sejak Zaman Belanda, Berkah Air untuk Botani Terbaik di Indonesia. Foto: X/@VideoSejarah

SUKABUMIUPDATE.com - Kota Bogor terletak sekitar 60 kilometer selatan Jakarta, yang kini masih menjadi ibu kota Indonesia. Bogor dikenal dengan sebutan "Kota Hujan" karena curah hujannya yang tinggi sepanjang tahun.

Melansir National Geographic, Ahli meteorologi IPB University, Sonni Setiawan, menjelaskan fenomena tingginya curah hujan di Kota Bogor. dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni angin monsun, posisi matahari, dan faktor lokal.

"Selain itu, ada juga karena faktor-faktor lokal yaitu faktor topografi. Gunung-gunung di sekitar Bogor, seperti Gunung Salak dan Pangrango juga turut mempengaruhi pergerakan awan dan curah hujan,” kata Sonni, dikutip Kamis (17/10/2024).

Dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi di FMIPA IPB University ini juga menyebut Julukan Kota Hujan untuk Bogor sudah eksis sejak zaman Belanda.

"Bogor dikenal sebagai Kota Hujan tidak hanya sekarang ini, tetapi sudah semenjak zaman VOC bahkan sejak Kerajaan Pajajaran" terang Sonni.

Baca Juga: Disebut Supermoon Terbesar 2024: Hunter's Moon Bakal Hiasi Langit Malam 17 Oktober

Bogor, sebuah kota di Provinsi Jawa Barat ini memiliki iklim tropis dengan hujan yang sering terjadi sepanjang tahun, termasuk di musim kemarau. Keunikan tersebut membuat Bogor dikenal dengan julukan Kota Hujan.

Oleh karena Bogor memiliki iklim tropis basah dengan dua musim utama, yakni musim hujan dan musim kemarau, julukan "Kota Hujan" kerap dikaitkan dengan kekhawatiran akan bencana banjir dan angin kencang. Sebab, saat musim hujan berlangsung antara bulan Oktober hingga Maret, hujan di Bogor sering turun dengan intensitas tinggi.

Curah hujan yang tinggi ini disebabkan oleh posisi geografis Bogor yang berada di kaki Gunung Salak serta dikelilingi pegunungan lain. Udara lembab dari Samudera Hindia yang bertemu dengan udara naik dari dataran rendah, secara tidak langsung menciptakan kondisi ideal untuk terjadinya hujan, seperti melansir djkn.kemenkeu.go.id.

Namun tak selalu buruk, meski Bogor dikenal sebagai Kota Hujan, kondisi ini biasanya tidak mengganggu aktivitas penduduk. Masyarakat Bogor telah terbiasa dengan kondisi cuaca tersebut, ditambah dengan infrastruktur kota yang telah diadaptasi untuk mengatasi curah hujan tinggi.

Baca Juga: Ombak Tinggi Hantam Warung di Pesisir Sukabumi, Warga dan Nelayan Diminta Waspada

Kalimat "hujan adalah berkah" bisa menjadi padanan kata sempurna untuk menggambarkan Kota Bogor.

Pasalnya, curah hujan tinggi di Bogor tidak hanya memberikan keuntungan bagi pertanian dan keindahan alam. Lebih dari itu, hujan menjadikan Bogor sebagai destinasi wisata terbaik bagi wisatawan yang menyukai alam tropis yang hijau dan segar.

Air hujan yang sering turun di Bogor juga membuat tempat ini cocok untuk pertumbuhan berbagai macam tanaman. Maka tak heran, hujan menjadikan Kebun Raya Bogor sebagai salah satu kebun botani terbaik di Indonesia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa