Kudeta 1932, Pangeran Thailand Paribatra Sukhumbandhu Jadi Tukang Kebun di Bandung

Senin 14 Oktober 2024, 14:00 WIB
Pangeran Thailand Paribatra Sukhumbandhu (Foto: Instagram/@potretlawas_id/@kotaantik)

Pangeran Thailand Paribatra Sukhumbandhu (Foto: Instagram/@potretlawas_id/@kotaantik)

SUKABUMIUPDATE.com - Paribatra Sukhumbandhu adalah seorang Pangeran dari Kerajaan Siam (kini Thailand) yang memiliki peran penting dalam sejarah militer dan politik Siam pada awal abad ke-20.

Setelah kudeta tahun 1932 menggulingkan monarki absolut di Siam, Paribatra Sukhumbandhu ditempatkan dalam pengasingan di Bandung, Indonesia, yang pada saat itu masih berada di bawah administrasi Belanda. Pasca Kudeta Tak Berdarah atau Revolusi Siam 1932 itu, Paribatra tinggal di Villa Dahapati di Bandung hingga meninggal pada tanggal 18 Januari 1944.

Potres Lawas Villa Dahpati Peninggalan Pangeran Thailand ke-13, Paribatra Sukhumbandhu (Foto: Instagram/@kotaantik)Potres Lawas Villa Dahapati Peninggalan Pangeran Thailand ke-13, Paribatra Sukhumbandhu (Foto: Instagram/@kotaantik)

Paribatra Sukhumbandhu dikenal sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh dalam sejarah Siam, dengan perjalanan karir yang mencakup berbagai jabatan seperti Kepala Staf Tentara Kerajaan Siam, Panglima Angkatan Laut Kerajaan Siam, dan Menteri Pertahanan.

Namun, semua keistimewaan termasuk posisi Pangeran Thailand itu berakhir pada 24 Juni 1932, ketika kudeta menggulingkan kekuasaan Rama V, yang merupakan ayahnya.

Villa Dahpati Peninggalan Pangeran Thailand ke-13, Paribatra Sukhumbandhu (Foto: Instagram/@kotaantik)Villa Dahapati Peninggalan Pangeran Thailand ke-13, Paribatra Sukhumbandhu (Foto: Instagram/@kotaantik)

Akibat Kudeta 1932, sebagai bagian dari kerajaan, Paribatra cukup terdampak dari segi politik, biologis maupun praktis. Pangeran Thailand itu terusir dari istana yang sudah selama 50 tahun ia tempati, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

Sebelum ke Bandung, Paribatra sempat memilih pergi ke Eropa, namun catatan sejarah menunjukkan, sang pangeran akhirnya memutuskan tinggal di Hindia Belanda sekitar Agustus 1932.

Anak ke-33 Raja Rama V itu diketahui tiba di Batavia, yang kini adalah Jakarta. Menurut Surat kabar de Indische Courant, setelah tiba di Batavia Paribatra akhirnya memilih menetap di kawasan Cipaganti, Bandung. Tak sendiri, Pangeran Thailand itu datang ke Bandung membawa rombongan besar, mulai dari istri, lima anak, termasuk Putri Nibha Nibhadol yang merupakan adik tirinya.

Potres Lawas Keluarga Pangeran Thailand Paribatra Sukhumbandhu (Foto: Instagram/@kotaantik)Potres Lawas Keluarga Pangeran Thailand Paribatra Sukhumbandhu (Foto: Instagram/@kotaantik)

Paribatra memutuskan untuk tinggal di Bandung karena suasananya yang sepi, dingin dan memiliki pemandangan alam yang indah. Meski berstatus "diasingkan", Pangeran Thailand tetap dihormati di Hindia Belanda hingga diberi kebebasan di tanah Paris Van Java itu.

Pejabat Hindia Belanda, dalam Harian de Indische Courant per tanggal 22 Agustus 1933, menyebut, ada tiga rumah besar di Bandung yang diberikan sebagai hunian Pangeran Paribatra. Haryoto Kunto, Peneliti sejarah Bandung dalam Semerbak Bunga di Bandung Raya tahun 1986 menceritakan, Paribatra menjadi seorang ahli tanaman anggrek.

Baca Juga: Perang Bubat 1357, Pernikahan Politik Sunda dan Jawa Dalam Catatan Sejarah

Dalam kesehariannya, Paribatra menjadi tukang kebun di Bandung hingga sukses membangun taman bunga di depan rumahnya. Bibit anggrek yang disebarluaskan di Bandung pun pertama kali dikenalkan Paribatra dari kebun tersebut.

Pangeran Thailand dalam pengasingannya selama 12 tahun di Hindia Belanda itu, rela menjadi tukang kebun karena merasa Bandung masih miskin bunga, seperti mengutip majalah Mooi Indie (1937).

Tak hanya berkarir dan menekuni bidang tanaman, Paribatra Sukhumbandhu hidup di Bandung hingga akhir hayatnya. Pangeran Paribatra wafat pada 18 Januari 1944 di usia 62 tahun dan dimakamkan di Bandung pada tahun yang sama, saat Hindia Belanda sudah dikuasai Jepang.

Namun pada 1948, jenazah Pangeran Thailand itu dipulangkan ke tanah kelahiran untuk dikremasi di Istana Raja, Bangkok.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)