SUKABUMIUPDATE.com - Kerajaan Galuh dan Kabupaten Ciamis memiliki keterkaitan sejarah yang erat, karena wilayah Ciamis merupakan bagian dari daerah yang dahulu dikuasai oleh Kerajaan Galuh.
Kerajaan Galuh adalah salah satu kerajaan kuno di Indonesia dengan corak Hindu. Terletak antara Sungai Citarum dan Sungai Cisarayu, Kerajaan Galuh didirikan oleh Wretikkandayun pada 23 maret 612 Masehi. Tanggal penobatan Wretikkandayun dipilihnya berdasarkan tradisi Tarumanagara. Sebab, bukan hanya pada hari purnama melainkan juga pada tanggal itu matahari terbit tepat di titik timur.
Wretikkandayun, pendiri Kerajaan Galuh ini diketahui adalah putra bungsu dari kandiawan yang memerintah kerajaan kendan selama 15 tahun ( 597 612 Masehi).
Baca Juga: 1,5 Bulan Menetap, Kilas Balik Rumah Bung Hatta dan Sjahrir di Kota Sukabumi
Wretikkandayun berkedudukan di Medangjati, namun ia mendirikan pusat pemerintahan baru dan diberi nama Galuh, yang kini dikenal sebagai Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis.
Kata Galuh berasal dari bahasa sansekerta, yang artinya batu permata. Maka, Kerajaan Galuh berarti kerajaan batu permata yang indah, subur makmur gemah ripah loh jinawi serta aman tentram kertaraharja, seperti dikutip dari laman Galuh Virtual Kabupaten Ciamis.
Kerajaan Galuh terkenal karena perannya dalam sejarah politik dan budaya di Jawa Barat, terutama saat masa awal pendirian dibawah pimpinan Raja Wretikandayun.
Adapun tujuan Wretikkandayun membangun Kerajan Galuh, yang kini pusat pemerintahannya di daerah karangkamulyan Ciamis yakni untuk membebaskan diri dari Kerajaan Tarumanagara, yang kala itu dikenal adikuasa. Atas dasar itu, Wretikkandayun lantas menjalin hubungan balk dengan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah. Wretikkandayun juga diketahui menjodohkan putra bungsunya dengan Parwati, Putri Sulung Maharanissima.
Masa Kerajaan Galuh berakhir sekira tahun 1333 Masehi. Saat itu, Raja Ajiguna Lingga Wisesa atau Sang Dumahing Kending (1333 -1340 M) mulai bertahta di kawali, sementara sang kakak yang bernama Prabu Citragada atau Sang Dumahing Tanjung bertahta di Pakuan Pajajaran.
Lingga Wisesa adalah kakek Maharaja Linggabuana yang gugur pada perang Bubat tahun 1357. Maka tak heran banyak sumber menyebut, Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda pernah terlibat perang saudara.
Sejarah perkembangan Kerajaah Galuh tidak dapat dipisahkan dari sejarah terbentuknya Kabupaten Ciamis. Terlebih diketahui bahwa nama Kabupaten Galuh diubah menjadi Kabupaten Ciamis pada tahun 1916 oleh Bupati Rd. Tumenggung Satrawinata.
Baca Juga: Kontroversi Wasit Viral, Bahrain vs Indonesia Imbang 2-2 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Sebagai informasi, Kabupaten Ciamis modern terletak di Provinsi Jawa Barat dan menjadi salah satu kabupaten yang memiliki warisan sejarah yang kaya.
Ciamis dikenal tidak hanya sebagai daerah dengan potensi agrikultur yang tinggi, tetapi juga sebagai pusat budaya Sunda yang masih memelihara adat istiadat serta tradisi dari masa lalu. Beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Galuh pun masih bisa ditemukan, dan situs-situs tersebut menjadi daya tarik sejarah dan wisata lokal, seperti Situs Jambansari dan Museum Kerajaan Galuh Pakuan di Kabupaten Ciamis.
Dalam perkembangan sejarahnya, Ciamis sempat mengalami beberapa perubahan, terutama pada masa kolonial Belanda dan pasca kemerdekaan Indonesia. Namun, semangat dan identitas Galuh sebagai bagian penting dari sejarah Kabupaten Ciamis tetap dijaga oleh masyarakat setempat.