Bukan PNS Bukan PPPK, Ini Ambtenaar: Pegawai Negeri Zaman Hindia Belanda

Kamis 03 Oktober 2024, 13:30 WIB
Ilustrasi. PNS Guru. (Sumber : Freepik/@jcomp)

Ilustrasi. PNS Guru. (Sumber : Freepik/@jcomp)

SUKABUMIUPDATE.com - Aparatur Sipil Negara atau ASN adalah salah satu pekerjaan yang kini sedang ramai diperbincangkan. Tak hanya oleh generasi Baby Boomers, pekerjaan ASN juga menjadi incaran para Millenial dan Gen Z.

Apalagi kini, ASN tidak hanya mencakup Pegawai Negeri Sipil atau PNS, melainkan juga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK. Peminat PNS dan PPPK membludak di hampir seluruh instansi, tak terkecuali Pemerintah Kabupaten dan Kota Sukabumi. Buktinya, ada lebih dari dua ribu pelamar CPNS Kabupaten Sukabumi dan seribu lebih pelamar CPNS Kota Sukabumi.

Seketika muncul pertanyaan apakah zaman dahulu ada pegawai negeri seperti ASN zaman sekarang? Apakah popularitasnya sama seperti PNS dan PPPK zaman sekarang? Simak ulasannya sebagaimana merujuk nationalgeographic.grid.id!

Baca Juga: Muncul Saat Hujan Gerimis, Cerita Nenek Loyeh Penghuni Jalur Siluman Pangandaran

Ambtenaar: Pegawai Negeri Zaman Hindia Belanda

Seolah masuk dalam daftar kelas sosial zaman penjajahan, pegawai negeri rupanya telah menjadi pekerjaan dengan strata yang tinggi di zaman Hindia Belanda. Namun kala itu, pegawai negeri bukanlah ASN tetapi disebut dengan "Ambtenaar".

Fernanda Prasky Hartono, salah satu staf pengajar SMA Negeri 4 Jember dalam tulisannya yang ditujukan kepada ESI (Ensiklopedi Sejarah Indonesia) bertajuk "Ambtenaar. Gubernur Jenderal harus meminta persetujuan Dewan Hindia-Belanda."

Ambtenaar merupakan kedudukan penting yang tidak dapat diisi oleh sembarang orang saat pemerintahan Hindia Belanda.

"Tidak semua orang dapat diangkat menjadi pegawai negeri di Hindia-Belanda," tulis Fernanda Prasky, seperti dikutip dari nationalgeographic.grid.id, Kamis (3/10/2024).

Baca Juga: Patilasan Prabu Siliwangi, Gunung Padang Cianjur Piramida Tertua Di Dunia

Mayoritas Ambtenaar, kata Fernanda, menempati jabatan-jabatan penting dalam pemerimtahan. Contohnya, kepala departeman, kepala pemerintahan daerah, kepala devisi kependudukan, pejabat kehakiman, gubernur, hingga walikota dan bupati.

Sayangnya, untuk menjadi seorang Ambtenaar Hindia Belanda, ada kualifikasi yang harus dipenuhi. Kualifikasi Ambtenaar sebagaimana tercantum dalam Staatsblad Tahun 1910 yakni, berkebangsaan Belanda, memiliki darah keturunan Belanda (Indo) atau Belanda asli meski tumbuh di Hindia Belanda.

Syarat Ambtenaar Zaman Hindia Belanda ini wajib dipenuhi pada mayoritas jabatan pegawai negeri, seperti Gubernur hingga Asisten Residen. Pegawai negeri di Zaman Hindia Belanda itu disebut dengan Europesche Bestuur Ambtenaren atau Pejabat Negeri Eropa.

Baca Juga: Misteri Jalan Tamansari Bandung, Konon Dihuni Kuntilanak dari Sungai Cikapundung

Lantas, bagaimana nasib para pribumi yang ingin menjadi pegawai negeri di Zaman Hindia Belanda?

Awal abad ke-20, kaum bumiputera cenderung gigit jari saja. Kesempatan menjadi pegawai negeri bagi bumiputera di masa itu sangat terbatas bagi mereka yang berasal dari golongan tertentu. Ambtenaar Zaman Hindia Belanda juga hanya terbuka untuk bangsawan yang bisa mendapatkan kesempatan menjadi pegawai negeri.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi03 Oktober 2024, 22:20 WIB

60 Persen Perlintasan Kereta di Sukabumi Tanpa Palang Pintu, Ini Tindakan PT KAI

Pelaksana Harian Humas Daop 1 Jakarta, Tohari menyebutkan berdasarkan data yang dimiliki KAI Daop 1 Jakarta, tercatat ada 503 perlintasan liar, 60 persen diantaranya tidak memiliki palang pintu.
Tohari, Pelaksana Harian Humas Daop 1 Jakarta saat diwawancarai pada Kamis (3/10/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi03 Oktober 2024, 21:19 WIB

KAI Hadirkan Rail Clinic di Cisaat Sukabumi, Warga Sumringah Periksa Kesehatan Gratis

Dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 PT Kereta Api Indonesia mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis dengan menghadirkan Rail Clinic atau Kereta Api Klinik di stasiun Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Kamis (3/10/2024)
Pemeriksaan warga di dalam gerbong Kereta Api Rail Clinic di Stasiun Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Kamis (3/10/2024) | Foto : Asep Awaludin
Bola03 Oktober 2024, 21:19 WIB

Hasil Zhejiang FC vs Persib di ACL 2 2024/2025: Maung Bandung Tumbang 1-0

Persib Bandung tumbang satu gol tanpa balas dari tuan rumah Zhejiang FC pada laga lanjutan Grup F ACL 2 2024/2025, Kamis (3/10/2024).
Momen Winger Persib Bandung Ciro Alves mencoba melewati pemain Zhejiang FC di laga ACL 2 2024/2025, Kamis (3/10/2024) malam WIB. (Sumber Foto: PERSIB.co.id)
Sukabumi Memilih03 Oktober 2024, 19:54 WIB

Tim Paslon MAJU Serukan Pilkada Kota Sukabumi Damai, Tanpa Intimidasi dan Berita Bohong

Dalam kontestasi Pilkada Kota Sukabumi 2024 yang semakin dekat, Tim pemenangan Paslon MAJU menyebut masyarakat harus teredukasi dengan baik.
Tim pemenangan Paslon Muraz-Andri Juara (MAJU) saat konferensi pers. Kamis (3/10/2024). (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi Memilih03 Oktober 2024, 19:52 WIB

Ayep Zaki Janji Kembalikan Tukin ASN hingga Bangun Wisata Skala Nasional di Kota Sukabumi

Calon Wali Kota Sukabumi dari pasangan nomor 2, Ayep Zaki mengungkapkan  sejumlah rencananya dalam upaya meningkatkan kesejahterakan masyarakat Kota Sukabumi, diantaranya dari pemberian tukin ASN hingga membangun destinasi wisata
Calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki saat sapa warga di Kelurahan Cikundul, Kamis (3/10/2024) | Foto : Sukabumi Update
Keuangan03 Oktober 2024, 19:33 WIB

Perumdam TJM Sukabumi Targetkan Sumbang PAD Rp10 Miliar hingga 2028

Kontribusi PAD dari Perumdam TJM baru mencapai Rp 2 miliar, angka tersebut akan terus meningkat. Pada periode 2018 hingga 2028, ditargetkan kontribusi PAD bisa mencapai Rp10 miliar
Direktur Utama Perumdam TJM Kabupaten Sukabumi, M Kamaludin Zen, di Kantor Perumda, Kamis (3/10/2024) | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi03 Oktober 2024, 19:16 WIB

Sebelum Ditemukan Jadi Mayat di Cisolok Sukabumi, Korban Dijemput Dua Temannya

Ibu angkat Diki Jaya (21 tahun) mengungkapkan sebelum ditemukan menjadi mayat di Cisolok Sukabumi, korban dijemput oleh dua orang temannya.
Mayat pria yang ditemukan di Kampung Cilengka RT 01/05 Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Minggu (29/9/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
DPRD Kab. Sukabumi03 Oktober 2024, 19:15 WIB

Rakor Bersama Perumdam TJM dan BPR, Komisi III DPRD Sukabumi Dorong Peningkatan PAD

Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Sukabumi bertempat di Kantor Perumdam TJM, di Jalan Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak.
Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi menggelar Rapat Koordinasi dengan BUMD di kantor Perumdam TJM, Kamis (3/10/2024) | Foto : Ibnu Sanubari
Food & Travel03 Oktober 2024, 19:00 WIB

Pantai Cijeruk Indah: Wisata Jawa Barat yang Cuma 3 Jam dari Pusat Kota Garut

Pantai Cijeruk Indah adalah destinasi Wisata Jawa Barat yang sempurna bagi Anda yang ingin menikmati keindahan alam yang masih asli dan suasana yang tenang.
Pantai Cijeruk Indah adalah destinasi Wisata Jawa Barat yang sempurna bagi Anda yang ingin menikmati keindahan alam yang masih asli dan suasana yang tenang. (Sumber : Instagram/@skomaladewiii/@rendioktiniardi_).
Film03 Oktober 2024, 18:30 WIB

Sinopsis Film Kuasa Gelap, Diangkat dari Kisah Nyata Eksorsime di Indonesia

Karena film dengan menggunakan tema eksorsis jarang sekali diangkat di dunia perfilman Tanah Air. Apalagi Kuasa Gelap diangkat dari kisah nyata yang membuat semakin menarik untuk ditonton.
Sinopsis Film Kuasa Gelap, Diangkat dari Kisah Nyata Eksorsime di Indonesia (Sumber : Instagram/@kuasagelap.id)