SUKABUMIUPDATE.com - Nenek Loyeh adalah salah satu legenda urban yang berasal dari daerah Pangandaran, Jawa Barat. Nenek Loyeh, menurut cerita rakyat setempat adalah Penghuni Jalur Siluman di Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran Jawa Barat.
Jika ada warga yang membangun rumah di jalur siluman, seperti di tahun 1980 silam, konon warga tersebut akan mendapatkan gangguan misterius hingga sakit dan kehilangan nyawa. Sebab, Jalur Siluman Pangandaran dipercaya menjadi persinggahan dari barat hingga timur wilayah Cijulang menuju jalan Nusawiru (sekarang Bandara Udara Susi Air).
Sosok Nenek Loyeh Penghuni Jalur Siluman Pangandaran terkenal sebagai hantu perempuan tua yang sering muncul ketika hujan rintik-rintik.
Baca Juga: Dibutuhkan 1.147 Formasi, PPPK Kabupaten Sukabumi 2024 Resmi Dibuka!
Nenek Loyeh yang gentayangan digambarkan sebagai wanita tua dengan penampilan menyeramkan, wajah yang keriput, dan rambut panjang yang acak-acakan. Beberapa cerita menyebut, Hantu Nenek Loyeh tampak membawa tongkat atau berjalan lambat dengan tatapan kosong.
Nenek Loyeh Penghuni Jalur Siluman diyakini sangat menyukai anak kecil, sehingga masyarakat setempat percaya bahwa Nenek Loyeh suka bermain dengan bayi atau anak-anak. Konon, jika bayi sedang menangis lalu tiba-tiba tersenyum, itu karena Nenek Loyeh sedang bermain dengannya.
Istilah "Loyeh" dalam bahasa Sunda mengacu pada gerakan yang lambat atau lemah. Loyeh menggambarkan sosok Hantu Nenek Pangandaran ini yang berjalan dengan langkah pelan, seolah-olah tubuhnya tidak memiliki kekuatan.
Baca Juga: Serba Serbi Batik Sukabumi: Pesona Lokatmala, Reugreug hingga Seragam ASN
Versi lain menyebutkan bahwa Nama Nenek Loyeh Penghuni Jalur Siluman Pangandaran bermula dari cerita di tahun 1950an. Saat itu, seorang pengangkut pasir menurunkan pasirnya di wilayah Kondangjajar saat hujan gerimis tengah malam. Ketika pasir hampir selesai diturunkan, seorang perempuan cantik menghampiri sopir tersebut dan menyebutkan namanya adalah Siti Rohayah.
Namun karena sopir ketakutan, ia mendengarnya dengan nama "Loyeh". Saat itulah, sosok perempuan cantik tiba-tiba tertawa dan berubah menjadi nenek tua berambut panjang.
Asal-usul Nenek Loyeh Penghuni Jalur Siluman Pangandaran masih belum jelas, tetapi ada berbagai kisah yang berkembang di masyarakat Pangandaran, Jawa Barat.
Baca Juga: Patilasan Prabu Siliwangi, Gunung Padang Cianjur Piramida Tertua Di Dunia
Merangkum dari berbagai sumber, beberapa cerita menyebut Nenek Loyeh adalah roh kembang desa cantik yang meninggal dengan tragis sehingga arwahnya tidak tenang dan gentayangan.
Cerita lain juga mengaitkan Hantu Nenek Loyeh Pangandaran dengan legenda kutukan atau peringatan bagi mereka yang tidak menghormati adat atau norma setempat.
Meski cerita Nenek Loyeh sebagai Penghuni Jalur Siluman Pangandaran masih diyakini hingga kini, namun kebenaran urban legend tersebut tetap kembali kepada kepercayaan masing-masing.