SUKABUMIUPDATE.com - Home Sweet Loan adalah salah satu film yang sedang tayang di Bioskop. Film Home Sweet Loan viral karena dianggap menjadi reka adegan kehidupan nyata para generasi sandwich.
Lagu Berakhir di Aku Idgitaf bahkan ikut trending karena menjadi OST Film Home Sweet Loan. Lagu Berakhir di Aku banyak disorot dan menjadi backsound video mental health, terutama di penggalan lirik "Ku sudah tidak nyaman lagi, bermimpi pun tahu diri" serta di bagian "Jika semua bersandar padaku, lalu aku bersandar kemana?"
Di Bioskop Moviplex Sukabumi, Film Home Sweet Loan tayang sebanyak empat kali dengan waktu berbeda, pada Rabu 2 Oktober 2024 hari ini.
Tentang Generasi Sandwich
Menarik diketahui, bahwa isitilah "generasi sandwich" dikenalkan pertama kali pada tahun 1981 oleh seorang Profesor sekaligus direktur praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A. Miller. Generasi sandwich merupakan generasi orang dewasa yang mengalami kondisi hidup berat karena harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.
Kondisi generasi dengan beban ganda ini dianalogikan seperti sandwich dimana sepotong daging terhimpit oleh 2 buah roti. Roti diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sedangkan isi utama sandwich berupa daging, mayonnaise, dan saus yang terhimpit oleh roti diibaratkan bagai diri anda sendiri.
Baca Juga: Serba Serbi Batik Sukabumi: Pesona Lokatmala, Reugreug hingga Seragam ASN
Ciri Generasi Sandwich
Ciri-ciri generasi sandwich umumnya mencakup beberapa aspek tanggung jawab dan kondisi hidup.
Orang yang termasuk dalam generasi sandwich memiliki beberapa karakteristik yang mencerminkan tanggung jawab ganda dan tekanan yang mereka hadapi.
Berikut ciri-ciri orang yang termasuk dalam sandwich generation, seperti dirangkum dari berbagai sumber:
Ciri Orang yang Termasuk Generasi Sandwich
1. Mengurus Dua Generasi
Merawat Anak: Orang yang termasuk generasi sandwich masih bertanggung jawab atas anak-anak, baik yang masih kecil, remaja, atau bahkan dewasa muda yang belum mandiri secara finansial.
Merawat Orang Tua: Generasi sandwich juga merawat atau mendukung orang tua yang lanjut usia, yang memerlukan bantuan fisik, emosional, atau finansial.
2. Tekanan Finansial Ganda
Biaya Pendidikan Anak: Orang yang termasuk generasi sandwich harus membayar biaya pendidikan, kebutuhan hidup, atau dukungan finansial lainnya untuk anak-anak mereka.
Biaya Perawatan Orang Tua: Di sisi lain, sandwich generation mungkin juga harus menanggung biaya kesehatan, perawatan, atau kebutuhan hidup orang tua.
3. Usia Paruh Baya
Melansir dari sikapiuangmu.ojk.go.id, generasi sandwich dialami oleh pria maupun wanita dengan rentang umur 30 sampai 40 tahun, meskipun ada pula yang menyebutkan rentang umur antara 30-50 tahun.
Di usia tersebut, generasi sandwich dianggap berada pada puncak karir sekaligus harus menghadapi kebutuhan keluarga yang bertumpuk.
4. Kelelahan Fisik dan Emosional
Orang yang mengalami fenomena sandwich generation sering merasa kelelahan fisik dan mental karena harus mengurus dua generasi. Generasi sandwich bahkan mungkin merasa kewalahan oleh tanggung jawab yang besar dan waktu yang terbatas.
Baca Juga: Kabar Duka: Aktris Marissa Haque, Istri Ikang Fawzi Meninggal Dunia
5. Kehidupan yang Penuh Kesibukan
Menghadapi kesulitan dalam mengelola waktu karena harus mengurus anak, orang tua, pekerjaan, dan tanggung jawab rumah tangga. Waktu pribadi sering kali terabaikan.
6. Dukungan Sosial Terbatas
Orang yang termasuk generasi sandwich sering kali tidak memiliki cukup waktu atau kesempatan untuk meminta dukungan dari luar, sehingga beban tanggung jawab berada pada diri sendiri saja.
7. Tanggung Jawab Karier dan Keluarga
Selain tanggung jawab keluarga, generasi sandwich mungkin juga memiliki pekerjaan penuh waktu atau paruh waktu yang menambah beban, sehingga harus menyeimbangkan antara kehidupan karier dan keluarga.
8. Rasa Kewajiban yang Tinggi
Orang yang termasuk generasi sandwich sering merasakan kewajiban moral untuk merawat orang tua yang telah membesarkan mereka, sekaligus merawat anak-anak yang masih membutuhkan dukungan untuk masa depan mereka.
9. Pengambilan Keputusan yang Kompleks
Orang yang termasuk generasi sandwich sering kali harus membuat keputusan yang sulit, misalnya memilih antara kebutuhan anak atau orang tua dalam hal finansial dan waktu. Sering kali, keputusan ini melibatkan pengorbanan pribadi dari generasi sandwich itu sendiri.
Baca Juga: Profil Eddie Soekardi, Pahlawan Sukabumi Sang Pemimpin Pertempuran Bojongkokosan
Orang-orang yang termasuk dalam generasi sandwich memainkan peran penting dalam keluarga, tetapi sering kali menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara tanggung jawab mereka dan kesejahteraan pribadi.
Generasi sandwich ini sering kali menghadapi tantangan besar, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga dan mendukung keluarga mereka.