Misteri Jalur Tengkorak Tanjakan Emen Subang, Jalan Mulus yang Bisa Berujung Kecelakaan Maut

Senin 30 September 2024, 16:00 WIB
Tanjakan Emen adalah sebuah tanjakan curam yang terletak di kawasan Subang, Jawa Barat, dan dikenal oleh banyak orang karena sering terjadi kecelakaan di sana. (Sumber : Instagram/@dudisugandi).

Tanjakan Emen adalah sebuah tanjakan curam yang terletak di kawasan Subang, Jawa Barat, dan dikenal oleh banyak orang karena sering terjadi kecelakaan di sana. (Sumber : Instagram/@dudisugandi).

SUKABUMIUPDATE.com - Tanjakan Emen, sebuah ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat, telah lama dikenal dengan reputasinya yang mistis dan sering dikaitkan dengan berbagai kejadian kecelakaan.

Banyak cerita dan misteri yang menyelimuti Tanjakan Emen, membuatnya terkenal tidak hanya karena kondisi geografisnya yang menantang, tetapi juga karena berbagai legenda urban dan kisah mistis yang berkembang.

Kendaraan besar seperti bus dan truk atau roda dua seringkali terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materiil dan korban jiwa. Salah satu peristiwa tragis adalah kecelakaan bus pariwisata pada tahun 2018 yang merenggut nyawa 27 penumpang.

Meskipun kondisi jalan Tanjakan Emen sangat mulus, namun banyak pengendara yang mengalami kecelakaan di sana. Beberapa orang percaya bahwa hal ini disebabkan oleh keberadaan makhluk halus yang menghuni tempat tersebut.

Keindahan alam di sepanjang tanjakan emen menuju Subang ini menjadi pintu masuk objek wisata Ciater dan Gunung Tangkuban Parahu, tidak bisa menutupi fakta bahwa jalur ini sebagai jalur tengkorak.

Asal Usul Legenda Sosok Emen

Tanjakan Emen yang Sering Terjadi Kecelakaan. | Google MapsTanjakan Emen yang Sering Terjadi Kecelakaan. | Google Maps.

Salah satu misteri paling terkenal adalah legenda tentang seorang sopir oplet bernama Emen, yang dikatakan tewas di tanjakan ini dalam kecelakaan fatal. Menurut cerita rakyat, Emen mengalami kecelakaan karena mobil yang dikendarainya terbakar di tanjakan tersebut.

Setelah kematiannya, banyak orang percaya bahwa arwah Emen masih gentayangan di area itu dan sering kali menyebabkan kecelakaan bagi pengendara lain. Sosok "Emen" ini menjadi legenda urban yang kuat dan sering kali disebut-sebut sebagai penyebab kejadian-kejadian mistis.

Menurut cerita lain, Emen adalah seorang kernet yang mengalami kecelakaan dan meninggal karena terjepit. Untuk menghindari nasib serupa, banyak pengendara yang percaya bahwa melempar rokok atau membunyikan klakson saat melintas di tanjakan itu dapat melindungi mereka.

Kecelakaan yang Terjadi Berulang Kali di Tanjakan Emen

Tanjakan Emen memiliki catatan kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi. Banyak pengendara melaporkan bahwa kendaraan mereka sering kali mengalami masalah teknis yang tiba-tiba, seperti rem blong atau mesin yang mati mendadak, saat melintasi tanjakan ini.

Hal ini memunculkan spekulasi di kalangan masyarakat bahwa ada kekuatan gaib yang berhubungan dengan sejarah tragis di tempat tersebut. Meski secara logis bisa dijelaskan oleh kondisi jalan yang curam dan tajam dengan kemiringannya hampir 45 derajat, kecelakaan berulang di Tanjakan Emen semakin memperkuat mitos mistis di sekitarnya.

Mitos Perlu Membawa Rokok dan Bunyikan Klakson

Ilustrasi. Rokok Kretek Filter yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Kota SukabumiIlustrasi Rokok. | Pixabay/GerdAltmann.

Ada mitos lokal yang menyatakan bahwa untuk menghindari kecelakaan atau gangguan mistis saat melewati Tanjakan Emen, seseorang harus membawa rokok dan melemparkannya di tempat tertentu di sepanjang tanjakan.

Hal ini dianggap sebagai "simbolis pemberian" untuk roh Emen agar dia tidak mengganggu perjalanan. Meskipun ini hanya sebatas kepercayaan, banyak orang yang memilih untuk mengikuti tradisi ini karena merasa lebih aman secara psikologis.

Lalu sebagian besar pengendara yang lewat area ini akan membunyikan klakson sebagai bentuk penghormatan atau untuk "memberi tahu" makhluk halus di sana agar tidak mengganggu mereka.

Kisah Misteri Tanjakan Emen Menurut Penelusuran Kisah Tanah Jawa

Berdasarkan penelusuran Kisah Tanah Jawa, Tanjakan Emen menjadi tempat pembuangan jin-jin yang dibuang oleh orang-orang yang ingin kaya secara instan melalui paranormal. Akibatnya, banyak pengendara yang mengalami gangguan seperti mengantuk atau bingung saat melewati tanjakan tersebut.

Secara keseluruhan, Tanjakan Emen memiliki daya tarik tersendiri karena perpaduan antara tantangan medan fisik dan kisah-kisah mistis yang menyelimutinya. Terlepas dari kepercayaan mistis yang berkembang, pengendara tetap diingatkan untuk berhati-hati dan selalu memeriksa kondisi kendaraan saat melewati tanjakan ini.

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa