SUKABUMIUPDATE.com - Menghadapi anak laki-laki yang sering berteriak dan memukul adalah ujian kesabaran yang tak mudah bagi setiap orang tua. Perilaku agresif anak seringkali memicu perasaan frustasi, marah, bahkan putus asa.
Di balik tingkah laku tersebut, tersimpan beragam emosi kompleks yang perlu dipahami dan diatasi dengan bijak. Berikut adalah tujuh cara untuk menghilangkan kebiasaan tersebut secara efektif:
1. Pahami Penyebabnya
Identifikasi alasan di balik perilaku berteriak dan memukul. Anak bisa berperilaku seperti ini karena merasa frustrasi, tidak tahu cara mengungkapkan emosinya, mencari perhatian, atau meniru perilaku orang lain. Memahami penyebabnya akan membantu Anda menangani masalah dengan lebih tepat.
2. Ajarkan Anak Mengelola Emosi
Anak sering memukul atau berteriak karena mereka belum tahu cara mengelola emosi mereka. Ajarkan cara-cara yang sehat untuk mengekspresikan perasaan, seperti berbicara tentang apa yang mereka rasakan, menggambar, atau mengambil napas dalam-dalam. Membantu mereka mengenali emosi dapat mengurangi perilaku agresif.
3. Tetapkan Batasan yang Jelas dan Tegas
Anak-anak membutuhkan aturan yang jelas mengenai perilaku yang dapat diterima dan yang tidak. Sampaikan dengan tegas bahwa berteriak dan memukul tidak diperbolehkan. Beri tahu mereka tentang konsekuensi jika melanggar aturan ini, seperti time-out atau kehilangan hak istimewa tertentu.
4. Berikan Contoh Perilaku yang Baik
Anak-anak belajar dari perilaku orang dewasa di sekitarnya. Tunjukkan cara mengelola frustrasi dengan tenang dan berbicara dengan suara yang lembut. Ketika Anda memberikan contoh yang positif, anak akan lebih mudah meniru perilaku yang Anda inginkan.
5. Gunakan Teknik Time-Out Secara Konsisten
Jika anak terus berteriak atau memukul, segera hentikan aktivitas mereka dan beri mereka waktu untuk tenang. Time-out adalah cara untuk memberi waktu kepada anak untuk merenungkan perilakunya tanpa mendapatkan perhatian yang mereka cari.
Setelah time-out, ajak mereka berbicara tentang mengapa perilaku mereka tidak pantas dan apa yang bisa dilakukan sebagai alternatif.
6. Berikan Penghargaan atas Perilaku Positif
Perhatikan dan puji setiap kali anak menunjukkan perilaku yang baik, seperti berbicara dengan tenang atau menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan. Penguatan positif ini membantu anak memahami bahwa perilaku baik akan mendapatkan perhatian dan apresiasi.
7. Jangan Menanggapi Perilaku Negatif dengan Kekerasan
Hindari merespons perilaku anak dengan teriakan atau hukuman fisik, karena ini hanya akan memperparah masalah. Alih-alih, tetap tenang dan tunjukkan bahwa perilaku tersebut tidak membuat Anda bereaksi berlebihan.
Dengan menghindari tanggapan emosional yang negatif, Anda membantu anak belajar bahwa perilaku agresif tidak akan mendapatkan respons yang diinginkannya.