8 Ciri Orang yang Suka Adu Nasib, Gak Cocok Jadi Teman Curhat!

Senin 23 September 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi. Orang yang suka adu nasib sering kali tidak menyadari bahwa mereka tidak memberikan dukungan yang diharapkan. (Sumber : Pixabay/Oleksandr Pidvalnyi)

Ilustrasi. Orang yang suka adu nasib sering kali tidak menyadari bahwa mereka tidak memberikan dukungan yang diharapkan. (Sumber : Pixabay/Oleksandr Pidvalnyi)

SUKABUMIUPDATE.com - Orang yang suka "adu nasib" dalam percakapan, terutama saat dijadikan teman curhat, sering kali membuat suasana menjadi kurang nyaman dan kurang mendukung.

Teman yang suka adu nasib cenderung fokus pada masalah pribadi dan kesulitan mereka sendiri daripada memberikan perhatian atau dukungan yang dibutuhkan.

Ada beberapa ciri orang yang suka adu nasib dan mengapa mereka mungkin tidak cocok sebagai teman curhat. Dirangkum dari berbagai sumber, yuk simak!

Ciri Orang Suka Adu Nasib

1. Mengubah Fokus ke Diri Sendiri

Setiap kali Anda berbagi masalah atau perasaan, mereka akan segera mengalihkan percakapan ke masalah mereka sendiri. Orang yang suka adu nasib cenderung membandingkan pengalaman kita dengan pengalaman mereka yang lebih sulit atau lebih parah.

  • Contoh: Ketika Anda mengatakan sedang stres karena pekerjaan, mereka langsung menjawab dengan "Ah, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang aku alami..."
  • Alasan Tidak Cocok: Teman curhat seharusnya mendengarkan dan fokus pada perasaan Anda, bukan mengubah percakapan menjadi tentang mereka. Kebiasaan adu nasib bisa membuat kita merasa diabaikan atau masalah kita tidak penting.

Baca Juga: Rp500-10 Ribu, Oncom Beureum & Oncom Hideung Khas Jawa Barat Ngeunah Pisan!

2. Minim Empati

Orang yang suka adu nasib sering kurang menunjukkan empati sejati. Alih-alih mendengarkan dengan pengertian dan kasih sayang, mereka mungkin lebih fokus pada pembuktian bahwa masalah mereka lebih besar.

  • Contoh: Ketika Anda berbicara tentang patah hati, mereka langsung membalas dengan cerita panjang tentang hubungan buruk mereka sendiri tanpa benar-benar peduli dengan apa yang Anda rasakan.
  • Alasan Tidak Cocok: Teman curhat yang baik seharusnya memberi ruang untuk perasaan Anda dan menawarkan dukungan emosional, bukan bersaing dalam hal "siapa yang lebih menderita."

3. Tidak Memberikan Solusi atau Dukungan

Teman yang suka adu nasib jarang memberikan nasihat atau solusi yang relevan karena terlalu fokus pada masalah mereka sendiri.

Alih-alih memberikan dukungan yang Anda butuhkan, orang yang suka adu nasib malah memperburuk suasana dengan menambah cerita tentang kesulitan hidup mereka.

  • Contoh: Saat Anda meminta saran tentang cara mengatasi masalah, mereka malah berkata, "Aku juga nggak tahu harus gimana, hidup memang susah banget."
  • Alasan Tidak Cocok: Teman curhat idealnya mampu memberikan nasihat atau setidaknya mendukung secara emosional, bukan hanya menambahkan beban dengan cerita pribadi yang negatif.

4. Memperburuk Situasi

Ciri: Alih-alih membuat merasa lebih baik, orang yang suka adu nasib sering kali memperparah perasaan dengan menyarankan bahwa masalah Anda bukan apa-apa dibandingkan dengan apa yang mereka alami.

Sikap adu nasib ini bisa membuat Anda merasa lebih buruk ketika bercerita dengan mereka.

  • Contoh: Jika Anda mengeluhkan masalah finansial, mereka mungkin membalas dengan "Kamu beruntung masih bisa makan, aku bahkan nggak tahu gimana caranya bayar sewa bulan depan."
  • Alasan Tidak Cocok: Sebagai teman curhat, tujuan mereka harusnya membantu Anda merasa lebih lega, bukan membuat Anda merasa lebih tertekan atau tidak dianggap.

Baca Juga: Prasasti Jawa Kuno di Sungai Cicatih Sukabumi, Bukti Kerajaan Sunda di Jabar

5. Mencari Simpati Berlebihan

Orang yang suka adu nasib sering kali berusaha mendapatkan simpati lebih banyak daripada yang mereka berikan.

Teman yang suka adu nasib lebih sering ingin didengar daripada mendengarkan, sehingga percakapan terasa tidak seimbang.

  • Contoh: Teman yang suka adu nasib sering mengeluh tanpa henti tentang hidup mereka, meskipun Anda yang awalnya membutuhkan tempat untuk berbagi dan mencurahkan isi hati.
  • Alasan Tidak Cocok: Curhat adalah proses saling mendengarkan, bukan hanya mencari simpati. Jika seorang teman selalu memonopoli perhatian dan simpati tanpa memberi balik, hubungan ini bisa menjadi tidak sehat dan melelahkan.

6. Cenderung Kompetitif

Teman yang suka adu nasib sering menjadikan pengalaman hidup sebagai ajang kompetisi, seolah-olah siapa yang lebih menderita lebih layak mendapatkan perhatian.

Kebiasaan adu nasib bisa mengurangi makna curhat yang seharusnya berfokus pada dukungan emosional.

  • Contoh: Jika Anda bercerita tentang tantangan di tempat kerja, mereka langsung menjawab dengan, "Itu sih nggak seberapa, coba kerja di tempatku, pasti lebih stres!"
  • Alasan Tidak Cocok: Sikap kompetitif ini bisa membuat Anda merasa tertantang untuk tidak curhat lagi, karena setiap cerita Anda selalu dipatahkan dengan cerita yang dianggap lebih berat.

7. Menghakimi Secara Halus

Orang yang suka adu nasib kadang-kadang juga cenderung menghakimi situasi Anda secara halus, seolah-olah masalah Anda kecil atau tidak sepenting masalah mereka.

  • Contoh: "Kalau cuma segitu masalahnya, kenapa kamu sampai stres? Aku pernah ngalamin yang lebih parah, dan aku baik-baik saja."
  • Alasan Tidak Cocok: Menghakimi masalah orang lain bukanlah tanda dukungan yang baik. Teman curhat yang baik seharusnya mengakui dan menghargai perasaan Anda, tanpa membandingkan atau meremehkan masalah Anda.

Baca Juga: Ahli Bedah Andries de Wilde, Tuan Tanah Pencetus Nama "Sukabumi"

8. Sulit Diajari untuk Mendengarkan

Orang yang suka adu nasib sering kali tidak menyadari bahwa mereka tidak memberikan dukungan yang diharapkan.

Teman yang suka adu nasib mungkin terus mengulangi perilaku ini karena sulit diajak untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.

  • Alasan Tidak Cocok: Teman curhat yang baik harus bisa mendengarkan dan mengakui apa yang Anda butuhkan dalam situasi tersebut, tanpa membuatnya selalu tentang diri mereka sendiri.

Teman yang suka adu nasib mungkin tidak cocok sebagai teman curhat karena mereka cenderung tidak memberikan ruang atau dukungan emosional yang Anda butuhkan.

Curhat adalah tentang mendengarkan, memberi empati, dan membantu seseorang merasa lebih baik. Jika teman Anda lebih sering berbicara tentang diri mereka atau tidak memberikan dukungan yang seimbang, maka mereka mungkin bukan pilihan terbaik untuk dijadikan teman curhat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 11:02 WIB

Warga Jampangtengah Sukabumi Dibacok OTK hingga Luka Parah di Kepala dan Dagu

Seorang pria di Jampangtengah Sukabumi mengalami luka parah di kepala dan dagu usai dibacok sajam oleh orang tak dikenal (OTK).
Ilustrasi. Seorang pria warga Jampangtengah Sukabumi dibacok OTK hingga luka parah. (Sumber Foto: Istockphoto/ Zoka74)
Inspirasi22 November 2024, 11:00 WIB

Sarjana dengan IPK 3,00 Cari Kerja? Cek Info Loker Jawa Barat Berikut!

Lulusan S1 masih nganggur? Berikut Info Loker Jawa Barat untuk Anda!
Ilustrasi. Karyawan Tetap. Info Loker Jawa Barat Lulusan Sarjana dengan IPK 3,00 (Sumber : Freepik/@katemangostar)
Sehat22 November 2024, 10:46 WIB

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan

Musim penghujan memang membawa udara sejuk dan nyaman, namun juga dapat menjadi tantangan bagi kebugaran tubuh. Artikel ini memberikan beberapa tips untuk tetap aktif meski cuaca tidak mendukung.
Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim