SUKABUMIUPDATE.com - Jasinga merupakan nama sebuah wilayah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Ada beberapa teori tentang Asal Usul Nama Jasinga, namun kisah yang paling sering diceritakan berhubungan dengan legenda atau cerita rakyat setempat.
Asal Usul Nama Jasinga memiliki berbagai versi cerita. Dari penuturan masyarakat nama Jasinga dikaitkan dengan riwayat atau cerita para sesepuh Jasinga seperti Wirasinga, Sanghyang Mandiri dan Pangeran Arya Purbaya dari Banten.
Dalam setiap hidupnya serta perjuangannya, para sesepuh Jasinga diyakini memiliki wibawa seperti seekor singa. Bahkan, konon sempat dipercaya para penghulu Jasinga berwujud menjadi seekor Singa.
Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!
Jasinga yang melegenda seolah menjadi paduan kata berarti untuk menggambarkan betapa otentiknya nama ini. Merujuk laman resmi Kecamatan Jasinga, naskah kuno atau kajian sejarah Sunda menyebutkan soal Jayasinghapura, berarti gerbang kemenangan yang didirikan oleh Raja Taruma I (Jayasinghawarman).
Tak berhenti di satu muara cerita, versi sejarah lain menyebutkan nama Jasinga berasal dari kata Gajah Lumejang Singa Bapang, dua dari tujuh Ajaran Sanghyang Sunda yang juga ditetapkan sebagai suatu tempat komunitas Sunda.
Berkaitan dengan Sukabumi meski tak terpaut langsung, tujuh Ajaran Sanghyang Sunda ini salah satunya adalah Sungsang Hilir yakni Jampang Palabuhanratu. Sementara ajarang lainnya meliputi Pangawinan (Pedalaman Banten), Parahyang (Lebak Parahyang), Bongbang (Sajira), Gajah Lumejang (Parung Kujang-Gn. Kancana), Singa Bapang (Jasinga), dan Sungsang Girang (Bayah).
Tujuh Ajaran Sanghyang Sunda itu konon mempengaruhi Purnawarman sebagai Raja Taruma III pada tahun 395-434 M. Oleh karena itu, ia mendirikan ibukota dengan nama Sundapura.
Baca Juga: Dekat dengan Nyi Roro Kidul, Palabuhanratu Sukabumi Jadi Tempat Menyeramkan Di Dunia
Histori mencatat, karena pengaruh Sunda yang begitu kuat, keruntuhan Taruma terjadi pada masa Linggawarman (669-732 M) sebagai Raja Taruma XII. Adapun Putri Linggawarman yaitu Dewi Manasih (Minawati) dinikahkan dengan Tarusbawa putra Rakyan Sunda Sembawa.
Kemudian, Tarusbawa menyandang gelar Raja Sunda (669-732 M) dan Taruma pun runtuh. Ajaran leluhur ajaran Sanghyang Sunda akhirnya hadir karena pengaruh Hindu yang melemah.
Kembali soal Asal Usul Nama Jasinga, dua titik wilayah yang merupakan Sanghyang Sunda, yaitu Gajah Lumejang dan Singa Bapang sempat dijadikan tempat laskar bagi Kerajaan Sunda.
Kedua nama itu disatukan menjadi Gajah Lumejang Singa Bapang dan dipaduhkan kembali dengan nama Jasinga (Ja=Gajah Lumejang, Singa=Singa Bapang). Nama Jasinga menjadi perpaduan dua Filosofi Gajah dan Singa.
Baca Juga: Obat Dari Kotoran Manusia, Mungkinkah? Ilmuwan: Feses Itu Praktis
*Catatan: Meski hingga artikel ini ditayangkan, tidak ada bukti sejarah tertulis yang pasti mengenai Asal Usul Nama Jasinga, cerita dan legenda setempat tetap menjadi bagian dari identitas budaya dan sejarah daerah ini.