Sebut Jampang Palabuhanratu, Jasinga yang Melegenda dengan Ajaran Sanghyang Sunda

Jumat 20 September 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi. Sejarah menyebutkan nama Jasinga berasal dari kata Gajah Lumejang Singa Bapang, dua dari tujuh Ajaran Sanghyang Sunda yang juga ditetapkan sebagai suatu tempat komunitas Sunda. Foto: Instagram/@jasinga

Ilustrasi. Sejarah menyebutkan nama Jasinga berasal dari kata Gajah Lumejang Singa Bapang, dua dari tujuh Ajaran Sanghyang Sunda yang juga ditetapkan sebagai suatu tempat komunitas Sunda. Foto: Instagram/@jasinga

SUKABUMIUPDATE.com - Jasinga merupakan nama sebuah wilayah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Ada beberapa teori tentang Asal Usul Nama Jasinga, namun kisah yang paling sering diceritakan berhubungan dengan legenda atau cerita rakyat setempat.

Potret Jasinga Tempo Doeloe dalam rangka hajatan pernikahan. Foto: Instagram/@sudutbogorbaratPotret Jasinga Tempo Doeloe dalam rangka hajatan pernikahan. Foto: Instagram/@sudutbogorbarat

Asal Usul Nama Jasinga memiliki berbagai versi cerita. Dari penuturan masyarakat nama Jasinga dikaitkan dengan riwayat atau cerita para sesepuh Jasinga seperti Wirasinga, Sanghyang Mandiri dan Pangeran Arya Purbaya dari Banten.

Dalam setiap hidupnya serta perjuangannya, para sesepuh Jasinga diyakini memiliki wibawa seperti seekor singa. Bahkan, konon sempat dipercaya para penghulu Jasinga berwujud menjadi seekor Singa.

Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!

Jasinga yang melegenda seolah menjadi paduan kata berarti untuk menggambarkan betapa otentiknya nama ini. Merujuk laman resmi Kecamatan Jasinga, naskah kuno atau kajian sejarah Sunda menyebutkan soal Jayasinghapura, berarti gerbang kemenangan yang didirikan oleh Raja Taruma I (Jayasinghawarman).

Tak berhenti di satu muara cerita, versi sejarah lain menyebutkan nama Jasinga berasal dari kata Gajah Lumejang Singa Bapang, dua dari tujuh Ajaran Sanghyang Sunda yang juga ditetapkan sebagai suatu tempat komunitas Sunda.

Berkaitan dengan Sukabumi meski tak terpaut langsung, tujuh Ajaran Sanghyang Sunda ini salah satunya adalah Sungsang Hilir yakni Jampang Palabuhanratu. Sementara ajarang lainnya meliputi Pangawinan (Pedalaman Banten), Parahyang (Lebak Parahyang), Bongbang (Sajira), Gajah Lumejang (Parung Kujang-Gn. Kancana), Singa Bapang (Jasinga), dan Sungsang Girang (Bayah).

Tujuh Ajaran Sanghyang Sunda itu konon mempengaruhi Purnawarman sebagai Raja Taruma III pada tahun 395-434 M. Oleh karena itu, ia mendirikan ibukota dengan nama Sundapura.

Baca Juga: Dekat dengan Nyi Roro Kidul, Palabuhanratu Sukabumi Jadi Tempat Menyeramkan Di Dunia

Histori mencatat, karena pengaruh Sunda yang begitu kuat, keruntuhan Taruma terjadi pada masa Linggawarman (669-732 M) sebagai Raja Taruma XII. Adapun Putri Linggawarman yaitu Dewi Manasih (Minawati) dinikahkan dengan Tarusbawa putra Rakyan Sunda Sembawa.

Kemudian, Tarusbawa menyandang gelar Raja Sunda (669-732 M) dan Taruma pun runtuh. Ajaran leluhur ajaran Sanghyang Sunda akhirnya hadir karena pengaruh Hindu yang melemah.

Kembali soal Asal Usul Nama Jasinga, dua titik wilayah yang merupakan Sanghyang Sunda, yaitu Gajah Lumejang dan Singa Bapang sempat dijadikan tempat laskar bagi Kerajaan Sunda.

Kedua nama itu disatukan menjadi Gajah Lumejang Singa Bapang dan dipaduhkan kembali dengan nama Jasinga (Ja=Gajah Lumejang, Singa=Singa Bapang). Nama Jasinga menjadi perpaduan dua Filosofi Gajah dan Singa.

Baca Juga: Obat Dari Kotoran Manusia, Mungkinkah? Ilmuwan: Feses Itu Praktis

*Catatan: Meski hingga artikel ini ditayangkan, tidak ada bukti sejarah tertulis yang pasti mengenai Asal Usul Nama Jasinga, cerita dan legenda setempat tetap menjadi bagian dari identitas budaya dan sejarah daerah ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa