SUKABUMIUPDATE.com - Musik memang memiliki daya tarik yang sangat kuat, terutama bagi anak muda. Banyak muda-mudi yang mengekspresikan kehidupannya melalui musik.
Musik menjadi wadah bagi anak muda untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Melalui musik, anak muda bisa menemukan identitas diri dan kelompok sosial yang mereka anggap cocok.
Namun, berbeda dengan yang terjadi di salah satu kota di Negara Finlandia. Beberapa anak muda bahkan tidak menyukai musik.
Cerita ini berawal dari polisi di kota Espoo, Finlandia, yang menggunakan cara cerdas untuk mencegah kaum muda berpesta di pantai setempat, dengan memutar musik klasik melalui pengeras suara.
Dikutip dari odditycentral, sebenarnya tidak ada bukti ilmiah bahwa muda mudi memiliki keengganan terhadap musik klasik, tetapi polisi di Espoo bersumpah bahwa itu berhasil.
Lalu faktanya juga mereka telah menggunakan taktik ini selama enam tahun terakhir sebagai buktinya.
Kisah ini dimulai pada setiap akhir tahun ajaran, pantai di lingkungan Haukilahti, Espoo, Finlandia yang menjadi tempat berkumpul para pemuda yang ingin berpesta hingga larut malam.
Pemerintah setempat telah mencoba berbagai cara untuk mengusir para pemuda, tetapi tidak ada yang berhasil.
Namun musik klasik seperti The Blue Danube karya Strauss, Four Seasons karya Vivaldi, dan Ave Maria karya Schubert, jadi strategi terbaik untuk mengatasinya.
Setiap awal Juni, polisi memutar musik klasik dari beberapa pengeras suara di pantai untuk mencegah para pemuda berkumpul di sana setelah matahari terbenam.
"Entah mengapa, musik klasik tidak menarik bagi kaum muda dan kaum muda menjauhi tempat-tempat yang menyediakan musik klasik," kata Mikko Juvonen dari departemen kepolisian Western Uusimaa kepada Yle . "Lebih baik bagi kami untuk menjaga anak-anak muda di daratan, dan menyenangkan bagi keluarga untuk datang dan berenang di sini di pagi hari saat pantainya bersih."
Sebelum menerapkan cara ini, sekitar enam tahun lalu, Haukilahti merupakan tempat berkumpul yang populer untuk pesta akhir semester yang biasanya meninggalkan tumpukan sampah dan pecahan kaca.
Kini, polisi Espoo tidak perlu khawatir lagi, karena tidak ada anak muda mudi yang ingin berada di sekitar saat musik klasik mulai dimainkan.
Sejumlah warga setempat mengaku bahwa mereka merasa inisiatif polisi ini agak aneh, tetapi karena berjalan dengan baik, tampaknya tidak ada seorangpun yang mengeluh.