SUKABUMIUPDATE.com - Di daerah Sunda (Jawa Barat) termasuk Sukabumi, bakwan sering disebut dengan nama bala-bala. Ya, di Sukabumi misalnya, penjual maupun pembeli gorengan familiar menyebut bakwan dengan nama "bala-bala".
Terlintas alasan jenaka di balik penamaan "bala-bala" sebagai bakwan Sunda.
Lantas, kenapa Bakwan Sunda disebut Bala-bala? Tahukah Updaters, asal usul nama bala-bala ini sebenarnya sederhana!
Asal Usul Nama Bala-bala
Merujuk asal katanya, bala-bala terdiri dari kata "bala" dalam bahasa Sunda. Kata bala dalam bahasa Sunda disebut juga balatak.
Arti kata bala atau balatak dalam bahasa Indonesia berarti "berantakan" atau "tidak rapi". Alasan ini membuat Bakwan Sunda yang disebut bala-bala identik dengan istilah "gorengan balatak".
Baca Juga: Kenapa Sukabumi Dijuluki Kota Mochi? 2 Versi Sejarah Ini Ungkap Alasannya!
Dr. Elvi Citraresmana, M.Hum, Dosen Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran mengatakan, penamaan "bala bala" sangat erat dengan kebiasaan Orang Sunda.
Melansir laman PT Suparma, kata Dr. Elvi, Orang Sunda seringkali memberi nama makanan dengan cara reduplikasi atau diulang-ulang. Itulah mengapa, bakwan Sunda disebut dengan bala-bala bukan hanya "bala".
Bakwan Sunda disebut bala-bala karena digoreng tanpa cetakan. Alhasil, bentuk gorengan tersebut tidak akan pernah presisi, baik dari segi ketebalan maupun komposisi sayurannya.
Oleh karena ukuran bala-bala yang digoreng sesuai keinginan penjual, beberapa pembeli kerap memilih gorengan Sunda yang paling besar, tebal dan banyak. Tim tidak mau rugi alias biar maknyus katanya!
Baca Juga: Jawa Barat Sabet 6 Medali di Cabor Gantole PON XXI Aceh Sumut 2024
Bala-bala atau Bakwan Sunda adalah makanan gorengan dari tepung dan sayur. Biasanya sayur yang digunakan untuk membuat bala-bala adalah labu siam dan wortel.
Meskipun saat ini, seiring dengan harga yang kian naik, bahan bala-bala juga ditambahkan dengan irisan kol. Lagi-lagi, alasannya tak lain agar bakwan bisa lebih tebal dan banyak sayurnya.
Makanan gorengan seperti bala-bala sangat populer dalam budaya kuliner Sunda. Gorengan ini biasanya dijual di warung-warung pinggir jalan dan sering disantap sebagai camilan atau teman makan nasi dan sambal.
Bala-bala adalah salah satu makanan favorit di Jawa Barat. Bala-bala sering kali dinikmati bersama gorengan lainnya seperti Bakwan Jagung alias Gorejag (Goreng Jagong) dan Gehu (Toge Tahu).
Baca Juga: 5 Fakta Saki Tamogami, Wanita Jepang yang Hidup Hemat Ekstrem Demi Beli Rumah 7M
Bakwan Jadi Camilan Sejuta Umat
Karena popularitasnya, Bakwan kerap disebut sebagai camilan sejuta umat di Indonesia.
Tak hanya bala-bala di daerah Sunda, Bakwan jenis apapun bisa ditemukan hampir di seluruh penjuru Indonesia, dari warung kaki lima, pedagang gorengan keliling, hingga restoran. Keberadaan bakwan yang tersebar luas membuatnya menjadi camilan yang dikenal di mana-mana.
Bakwan disukai oleh semua kalangan, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Rasanya yang gurih, teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam, membuat bakwan menjadi camilan yang cocok dinikmati kapan saja.
Nah, apakah Updaters termasuk pecinta bala-bala alias Bakwan Sunda?