SUKABUMIUPDATE.com - Langkah baru pengelolaan sampah mulai diaplikasikan oleh warga Desa Cisarua Kecamatan Sukaraja. Terobosan teknologi pembakaran sampah minim asap diperkenalkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) kepada warga Cisarua dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T).
Tong pembakaran sampah minim asap, ini diharapkan menjadi solusi bagi permasalahan kebersihan terutama di RW 6 Desa Cisarua. Empat tong pembakaran sampah minim asap yang dibuat oleh mahasiswa dialokasikan di beberapa titik strategis Desa Cisarua.
Sebagai Desa Mandiri, Cisarua menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau armada pengangkut sampah. Sampah seringkali menumpuk di sungai, jurang, dan tepi jalan. Tak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat.
Baca Juga: 10 Cara Membangun Sikap Percaya Diri Pada Anak Perempuan Introvert
Lewat KKN-T sebagai bagian pengabdian kepada masyarakat sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa Kelompok 2 UMMI tidak hanya memperkenalkan tong pembakaran sampah ramah lingkungan dengan teknologi minim asap, tetapi juga memfasilitasi pembuatan papan edukasi soal sampah. Memberikan pemahaman mengenai jangka waktu terurainya berbagai jenis sampah. Juga mengenalkan tong sampah pilah sebagai sarana pengelolaan sampah yang lebih baik.
Koordinator Wilayah Kebersihan Sukaraja sebagai perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Usep Kusnadi, dalam acara peluncuran tong pembakaran sampah minim asap ini, pada 13 September 2024, memberi apresiasi khusus.
"Tong pembakaran minim asap ini adalah langkah konkret dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di daerah yang sulit dijangkau. Solusi ini juga dapat menjadi model yang bermanfaat bagi desa-desa lain," ucapnya.
Baca Juga: Analis Bilang Tahun Depan Bangun Rumah Sendiri Kena Pajak 2 Kali
Acara peluncuran tong pembakaran sampah minim asap ini juga dihadiri oleh perwakilan desa, ketua RW, dan warga setempat. Mahasiswa KKN-T UMMI berharap tong pembakaran minim asap, papan edukasi mengenai waktu terurai sampah, dan tong sampah pilah yang diberikan untuk warga Cisarua dapat menjadi solusi permasalahan kebersihan di wilayah tersebut.
Ketua RW 06 Desa Cisarua Kecamatan Sukaraja Misbahuddin mengungkapkan rasa syukurnya, "Kami sangat berterima kasih atas adanya tong pembakaran ini, serta edukasi tentang sampah yang diberikan. Ini sangat membantu kami dalam mengelola sampah dengan lebih baik, sehingga lingkungan kami menjadi lebih bersih dan aman," bebernya.
Upaya mahasiswa UMMI melalui program KKN-T ini menunjukkan komitmen dalam memberikan solusi yang nyata bagi masyarakat. Program Peduli Lingkungan: Pengolahan Sampah Ramah Lingkungan yang mereka gagas menjadi bukti bahwa pendidikan dan masyarakat dapat bersinergi dalam menciptakan solusi berkelanjutan.
Baca Juga: BRIN: Situs Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi
"Dengan dukungan semua pihak tong pembakaran minim asap serta inisiatif papan edukasi dan tong sampah pilah diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan sampah di Desa Cisarua. Inisiatif ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Sukabumi yang menghadapi tantangan serupa." Jelas Jelsa, Mahasiswa KKN-T UMMI.
Penulis: Tim KKN-T Kelompok 2 UMMI