SUKABUMIUPDATE.com - Kecanduan game pada anak sering kali disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku mereka terhadap gadget.
Anak yang tidak memiliki aktivitas lain di luar gadget akan lebih mudah terjebak dalam permainan. Ditambah dengan sikap orang tua kadang menggunakan gadget untuk menenangkan anak, sehingga anak terbiasa menggunakannya sebagai pelarian dari kebosanan atau emosi.
Berikut beberapa penyebab utama anak bisa kecanduan game di gadget, seperti dirangkum dari berbagai sumber:
Penyebab Anak Kecanduan Game Gadget
1. Kurangnya Pengawasan Orang Tua
Anak yang bermain game tanpa batasan waktu atau pengawasan cenderung lebih mudah kecanduan. Ketika tidak ada aturan yang jelas tentang durasi bermain game, anak dapat terus bermain tanpa jeda.
Baca Juga: Selamat! Politisi Sukabumi Desy Ratnasari Lulus S3 Gelar Doktor Psikologi
2. Penggunaan Gadget sebagai Pengalih Perhatian
Orang tua sering memberikan gadget kepada anak sebagai cara untuk menenangkan atau mengalihkan perhatian mereka. Hal ini bisa membuat anak terbiasa menjadikan game sebagai pelarian dari kebosanan atau emosi negatif.
3. Desain Game yang Memikat
Banyak game yang dirancang untuk membuat pemain terus tertarik, seperti dengan sistem reward, level yang semakin menantang, dan fitur interaktif. Hal ini membuat anak terus termotivasi untuk bermain dan merasa sulit berhenti.
4. Rasa Kepuasan dan Pencapaian
Saat anak mencapai target atau naik level dalam game, mereka merasa puas dan mendapatkan dorongan emosional. Pencapaian ini memberikan perasaan berhasil yang membuat mereka ingin terus bermain untuk merasakan hal yang sama.
Baca Juga: 8 Manfaat Concealer untuk Make Up Wajah, Tampil Lebih PD Tanpa Noda Gelap!
5. Kurangnya Aktivitas Alternatif
Anak yang tidak memiliki aktivitas atau hobi lain di luar game cenderung lebih mudah kecanduan. Jika anak tidak diajak bermain di luar, melakukan kegiatan kreatif, atau bersosialisasi, game bisa menjadi satu-satunya kegiatan yang mereka nikmati.
6. Pengaruh Lingkungan dan Teman
Teman sebaya yang juga suka bermain game dapat mempengaruhi anak untuk lebih sering bermain. Kompetisi antar teman atau keinginan untuk bermain bersama secara online dapat memperkuat kebiasaan bermain game.
7. Pelarian dari Stres atau Masalah
Anak mungkin menggunakan game sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah di dunia nyata, seperti tekanan sekolah, konflik keluarga, atau kesulitan sosial. Game memberikan mereka ruang untuk melupakan masalah dan merasa lebih terkendali.
8. Pola Tidur dan Waktu yang Tidak Teratur
Jika anak dibiarkan bermain game hingga larut malam, hal ini bisa merusak pola tidur dan membuat mereka kelelahan. Kelelahan ini sering kali diisi dengan bermain game lebih lama lagi, menciptakan siklus yang sulit dihentikan.
Baca Juga: Profil Muhamad Alfiana, Atlet Sukabumi Tim Hoki Jabar yang Raih Emas di PON 2024
9. Minimnya Interaksi Sosial di Dunia Nyata
Anak yang kurang mendapatkan interaksi sosial di kehidupan sehari-hari lebih mungkin mencari pengganti dalam game. Game multiplayer online, misalnya, memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkomunikasi dengan pemain lain, meskipun secara virtual.
10. Kurangnya Kesadaran Orang Tua tentang Bahaya Game Berlebihan
Banyak orang tua yang belum menyadari bahaya kecanduan game pada anak. Orang tua mungkin menganggap game hanya sebagai hiburan tanpa menyadari dampak jangka panjang pada perkembangan mental, fisik, dan sosial anak.
Solusi untuk Mengatasi Kecanduan Game pada Anak
- Tetapkan batas waktu bermain game.
- Ajak anak melakukan aktivitas fisik atau kegiatan kreatif.
- Dorong interaksi sosial yang nyata dengan teman sebaya.
- Jadilah contoh yang baik dengan mengurangi penggunaan gadget di depan anak.
- Diskusikan dengan anak tentang dampak negatif bermain game secara berlebihan.
Dengan pemahaman dan pendekatan yang tepat, kecanduan game pada anak bisa dicegah atau diatasi.
Baca Juga: Silih Asih, Ini 10 Sikap Orang Sunda yang Penyayang dan Jadi Idaman!