SUKABUMIUPDATE.com - Orang Sunda dikenal dengan sikapnya yang lemah lembut, ramah, dan penuh kasih sayang. Akan tetapi, sama seperti semua orang, orang Sunda juga bisa marah dalam situasi tertentu.
Ketika marah, ekspresi atau cara orang Sunda mengekspresikan emosinya bisa berbeda-beda tergantung kepribadian masing-masing.
Berikut beberapa macam cara orang Sunda mengekspresikan kemarahan. Dirangkum dari berbagai sumber, yuk simak!
Macam-Macam Orang Sunda Ketika Marah
1. Marah Terselubung (Kalem Tapi Sinis)
Ciri-ciri: Orang Sunda yang marah tapi tetap berusaha menjaga kesopanan dan tidak meledak-ledak biasanya mengekspresikan kemarahan secara halus.
Orang Sunda yang marah mungkin mengeluarkan sindiran-sindiran yang halus dan terlihat tenang di luar, tetapi kata-kata mereka bisa cukup menusuk.
Contoh: Orang Sunda bisa mengatakan sesuatu dengan nada kalem tapi dengan maksud yang jelas untuk menunjukkan ketidakpuasan, seperti "Wah, kalau gitu kamu memang hebat ya, sampai lupa janji."
Baca Juga: Selamat! Politisi Sukabumi Desy Ratnasari Lulus S3 Gelar Doktor Psikologi
2. Marah tapi Cepat Tenang (Emosi Sesaat)
Ciri-ciri: Orang Sunda yang mudah marah tetapi cepat reda sering kali hanya meluapkan kemarahan sesaat.
Setelah mengungkapkan emosi mereka, biasanya mereka cepat meminta maaf atau menenangkan diri. Ini adalah ciri khas banyak orang Sunda yang enggan berlama-lama dalam konflik.
Contoh: Setelah marah atau meninggikan suara, mereka akan segera berkata, "Aduh, abdi teh tadi kesel, hampura ya."
3. Marah Terpendam (Menyimpan Dendam Kecil)
Ciri-ciri: Beberapa orang Sunda mungkin tidak langsung mengekspresikan kemarahan mereka secara terbuka, melainkan menyimpannya di dalam hati.
Orang Sunda yang marah cenderung pasif-agresif dan mungkin menunjukkan sikap dingin atau enggan berkomunikasi.
Contoh: Orang Sunda mungkin akan menunda-nunda atau menghindari interaksi dengan orang yang membuat mereka marah tanpa menjelaskan apa masalahnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Berkibarlah Bendera Negeriku Cipt. Gombloh yang Dinyanyikan Raisa di GBK
4. Marah secara Ekspresif tapi Terukur
Ciri-ciri: Ada juga yang lebih ekspresif dalam mengekspresikan kemarahan, tapi tetap terukur. Orang Sunda yang marah mungkin menaikkan suara atau menunjukkan ekspresi kesal, tapi tidak sampai meledak-ledak.
Biasanya ini adalah bentuk kemarahan yang tetap menjaga batas-batas kesopanan.
Contoh: Nada suara bisa terdengar lebih tinggi, "Kumaha ieu? Abdi geus ngomong tiheula!", tetapi tetap dalam batas-batas kendali.
5. Marah dalam Bentuk Humor
Ciri-ciri: Ada tipe orang Sunda yang menyampaikan rasa marah atau kesalnya dengan cara yang humoris atau sedikit bercanda. Ini dilakukan agar situasi tetap ringan, meskipun mereka sebenarnya kesal.
Contoh: Orang Sunda yang marah mungkin berkata dengan nada setengah bercanda, "Wah, bener-bener ya, kamu teh suka bikin urang kesel, tapi sok lucu wae!"
6. Marah dalam Diam
Ciri-ciri: Tipe orang Sunda ini cenderung diam saat marah. Mereka memilih untuk tidak berbicara atau merespon secara langsung ketika merasa kesal.
Orang Sunda yang marah lebih memilih untuk menyendiri sampai emosi mereka reda.
Contoh: Alih-alih bertengkar, Orang Sunda akan diam atau menghindari percakapan hingga mereka merasa siap untuk berbicara kembali.
Baca Juga: Profil Muhamad Alfiana, Atlet Sukabumi Tim Hoki Jabar yang Raih Emas di PON 2024
7. Marah dengan Menunjukkan Kekecewaan
Ciri-ciri: Orang Sunda sering kali lebih menunjukkan kekecewaan daripada marah yang meledak-ledak.
Orang Sunda yang marah bisa mengungkapkan ketidakpuasan mereka dengan nada kecewa, yang terkadang lebih menyentuh daripada kemarahan verbal.
Contoh: "Hadeeuh, padahal abdi teh geus ngarepkeun pisan, tapi ternyata teu saperti nu diharepkeun."
Meskipun cara mengekspresikan kemarahan bervariasi, banyak Orang Sunda tetap berusaha menjaga kesopanan dan menghindari konflik yang berlebihan, sesuai dengan budaya mereka yang dikenal damai dan penuh tenggang rasa.