SUKABUMIUPDATE.com - Wayang Golek adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional khas Sunda, Jawa Barat, yang menggunakan boneka kayu sebagai tokoh-tokohnya.
Kesenian wayang sendiri diakui oleh UNESCO sebagai karya agung dunia sekaligus warisan budaya tak benda atau WBTB sejak tahun 2003. Wayang memiliki berbagai macam ragam, yaitu wayang beber, wayang wong, wayang klitik, wayang kulit, dan wayang golek.
Wayang Golek dimainkan oleh seorang dalang yang menggerakkan boneka kayu tersebut sambil menceritakan berbagai kisah, biasanya diiringi oleh musik gamelan.
Baca Juga: Silih Asih, Ini 10 Sikap Orang Sunda yang Penyayang dan Jadi Idaman!
Pertunjukan Wayang Golek mengandung unsur seni teater, musik, dan sastra yang kental dengan nilai-nilai budaya dan tradisi lokal.
Wayang Golek adalah bagian penting dari kesenian dan kebudayaan Sunda, dan terus dilestarikan hingga saat ini melalui berbagai pementasan, baik dalam acara adat maupun festival budaya.
Menyadur penelitian Andrew Limelta, Sinta Paramit dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara di Jurnal Untar Vol. 4, No. 1, Maret 2020, ada makna Wayang Golek di mata Gen Z dan Millenial. Riset itu bertajuk "Makna Wayang Golek si Cepot pada Masyarakat Sunda Milenial dan Generasi Z".
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Wayang Golek bukan merupakan konsumsi utama bagi masyarakat Sunda Milenial dan Generasi Z.
Baca Juga: 7 Perbedaan Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa, Segi Aksara hingga Kesopanan
Meski Wayang Golek penting bagi masyarakat Sunda terutama generasi milenial dan generasi Z, namun, urgensi kesenian ini faktanya tidak membuat kesenian Wayang Golek menjadi konsumsi utama di zaman sekarang.
Seiring perkembangan zaman dengan masuknya budaya-budaya luar dan teknologi yang semakin canggih, ditambah dengan adanya gadget sehingga membuat peralihan fokus menjadi berubah.
Riset mengungkap, masyarakat Sunda millenial dan gen Z memiliki fokus terhadap gadget sebagai bagian dari peradaban zaman. Meski begitu, secara umum Wayang Golek merupakan kesenian yang berkembang di wilayah Jawa Barat atau Sunda.
Baca Juga: 7 Gaya Hidup Sederhana Orang Sunda yang Membuatnya Bahagia
Tokoh Wayang Golek yang populer di masyarakat Sunda salah satunya Si Cepot.
Si Cepot memiliki ciri khas dengan warnanya yang merah, giginya yang maju dan bibir yang tebal memiliki makna, nilai, dan gambaran yang bersifat berani.
Biasanya, masyarakat Sunda menganggap tokoh si Cepot sebagai karakter yang konyol dan lucu.
Sumber: Jurnal Untar