SUKABUMIUPDATE.com - Tim KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) Kelompok 8 STKIP Bina Mutiara Sukabumi melaksanakan kegiatan sosialisasi anti bullying di SDN Margawangi, Desa Sukamaju, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Rabu 28 Agustus 2024.
Sosialisasi ini dilakukan mengacu pada pasal 76c dan pasal 69 ayat (1A) UU No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak yang memberikan perlindungan bagi anak dari kekerasan, termasuk kekerasan di lingkungan pendidikan. Menurut mereka, maraknya aksi bullying atau perundungan yang ada di lingkungan sekolah menjadi salah satu keresahan yang dirasakan oleh beberapa pihak.
Anggota Tim KKM Kelompok 8 STKIP Bina Mutiara Sukabumi, Nuzul Khoeriyah mengatakan, pelaksanaan sosialisasi ini memfokuskan pada jenis bullying secara verbal yang sering marak terjadi di berbagai lingkungan sekolah. Ia menyebut perlakuan bullying ini sering terjadi secara tidak langsung karena anak-anak menganggap hal tersebut sebagia candaan antar teman.
"Perlakuan bullying secara verbal marak terjadi di lingkungan sekolah, hal ini disebabkan karena kebiasaan mereka dalam bercanda di kegiatan sehari-hari. Sosialisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap diri siswa mengenai dampak negatif bullying yang dilakukan dari hal kecil secara tidak sadar," ujar Nuzul.
Baca Juga: Literasi Keuangan untuk Anak Usia Dini, KKM STKIP Bina Mutiara Sukabumi Menyongsong Era Society 5.0
Dalam kesempatan tersebut, Nuzul Khoeriyah membagikan tips tentang bagaimana pencegahan maupun penanganan bullying di lingkungan sekolah. Anggota KKM lainnya, Silvia Pebriani menambahkan, bahwa pengawasan dari orang tua dan pihak sekolah sangat penting. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan positif seperti ekstrakurikuler.
"Sosialisasi yang dilakukan oleh KKM kelompok 8 dengan harapan bahwa perlakuan bullying atau perundungan tidak akan terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan untuk menjadikan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perlakuan bullying," kata dia.
"Lingkungan yang aman menjadi kunci sukses sebuah satuan Pendidikan. Cegah bullying untuk Pendidikan yang lebih cerah," tambahnya.
Sementara itu, pembimbing lapangan KKM Kelompok 8 STKIP Bina Mutiara Sukabumi, Anisa Alawiyyah S.S.,M.Pd menjelaskan bahwa bullying di sekolah terjadi karena tidak adanya pertahanan diri dari korban. Serta adanya rasa ingin menunjukan sifat superioritas kepada korban yang dilakukan oleh si pelaku.
"Bullying sering terjadi antara siswa laki-laki maupun siswa perempuan. Dimulai dari saling ejek, saling membanggakan kepunyaan yang mungkin tidak dimiliki oleh yang lain. Sehingga muncul aksi bullying untuk melampiaskan kekesalan kepada korban,” jelasnya.
Kegiatan sosialisasi ini kemudian mendapat apresiasi dari orang tua siswa dan guru SDN Margawangi.
“Dengan adanya kegiatan sosialisasi mengenai pencegahan bullying yang di akukan oleh kakak-kakak KKM menjadi lebih optimal untuk menangani pencegahan bullying yang ada di lingkungan sekolah, sosialisasi ini juga di harapkan anak anak bisa mengerti mengenai dampak dari perlakuan bullying” ujar Ibu Elah Sumilah.
Ibu Eneng Susi mengatakan bahwa kehawatiran yang dirasakan oleh orang tua adalah ketika anak nya mengalami perlakuan bullying secara tidak langsung. Dengan adanya sosialisasi ini, ia selaku orang tua berharap bahwa perlakuan perundungan tidak akan pernah terjadi baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Penulis: Tim KKM Kelompok 8 STKIP Bina Mutiara Sukabumi