8 Penyebab Orang Stres Menyakiti Diri Sendiri, Mengalihkan Rasa Sakit Emosional!

Senin 02 September 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi. Self harm adalah tanda dari masalah emosional yang serius dan kompleks. (Sumber : Freepik/freepik)

Ilustrasi. Self harm adalah tanda dari masalah emosional yang serius dan kompleks. (Sumber : Freepik/freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Orang yang menyakiti diri sendiri saat stres atau menghadapi tekanan emosional biasanya melakukannya sebagai cara untuk mengatasi atau mengalihkan perhatian dari perasaan yang sangat menyakitkan atau tak tertahankan.

Perilaku menyakiti diri sendiri disebut juga "self harm", yang kerap dilakukan sebagaian orang ketika mengalami stres dan tekanan mental.

Berikut beberapa penyebab umum mengapa seseorang mungkin menyakiti diri sendiri ketika sedang stres. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya:

Penyebab Orang Stres Menyakiti Diri Sendiri

1. Pengalihan Rasa Sakit Emosional

Mengatasi Emosi Intens: Ketika seseorang merasa kewalahan oleh emosi seperti kesedihan, marah, atau cemas, mereka mungkin merasa tidak tahu bagaimana mengatasinya, sehingga memilih self harm.

Ya, menyakiti diri sendiri bisa menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit emosional dengan fokus pada rasa sakit fisik.

Merasakan Kendali: Beberapa orang yang suka self harm merasa bahwa mereka tidak bisa mengendalikan emosi mereka, sehingga mereka mencari kendali melalui tindakan fisik seperti menyakiti diri sendiri.

Baca Juga: 7 Gaya Hidup Sederhana Orang Sunda yang Membuatnya Bahagia

2. Perasaan Mati Rasa atau Kehampaan

Mencari Sensasi: Ada kalanya seseorang merasa mati rasa atau kehilangan perasaan akibat stres atau trauma.

Dalam kasus ini, menyakiti diri sendiri mungkin dilakukan untuk "merasakan sesuatu" atau mencoba mengisi kehampaan tersebut.

Mencoba Menghubungkan dengan Realitas: Beberapa orang yang melakukan self harm mungkin merasa sangat terputus dari realitas atau diri mereka sendiri. Rasa sakit fisik bisa membuat mereka merasa lebih terhubung atau lebih "nyata."

3. Pelepasan Ketegangan

Menurunkan Tegangan: Menyakiti diri sendiri bisa menjadi cara untuk melepaskan ketegangan emosional yang terpendam. Rasa sakit fisik bisa memberi rasa lega sementara dari tekanan internal yang dirasakan.

Melampiaskan Rasa Marah atau Frustrasi: Jika seseorang merasa sangat marah atau frustrasi dan tidak bisa mengekspresikannya dengan cara yang sehat, mereka mungkin melampiaskannya pada diri sendiri.

4. Menyampaikan Rasa Sakit

Mencari Bantuan atau Perhatian: Meskipun tidak selalu terjadi, beberapa orang mungkin menyakiti diri sebagai cara untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka sedang kesulitan atau membutuhkan bantuan.

Perilaku menyakiti diri sendiri bisa menjadi cara untuk mengekspresikan rasa sakit yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Mengkomunikasikan Rasa Tidak Berharga: Seseorang mungkin merasa sangat tidak berharga atau bersalah, dan menyakiti diri sendiri bisa menjadi cara untuk "menghukum" diri mereka atau mengekspresikan perasaan ini secara fisik.

Baca Juga: 7 Manfaat Rutin Mencuci Muka Setiap Pagi, Wajah Cantik Bersih Berseri!

5. Pengaruh Trauma Masa Lalu

Pengalaman Trauma: Orang yang melakukan self harm yang memiliki riwayat trauma, seperti kekerasan fisik atau emosional, mungkin mengembangkan perilaku menyakiti diri sebagai cara untuk mengatasi atau menanggapi trauma tersebut.

Mengulang Pola Lama: Beberapa orang yang pernah mengalami kekerasan atau penyiksaan di masa lalu mungkin mengulang pola menyakiti diri karena ini adalah satu-satunya cara mereka tahu untuk merespon stres atau rasa sakit emosional.

6. Gangguan Mental Tertentu

Gangguan Kepribadian Borderline (BPD): Self harm sering dikaitkan dengan BPD, di mana individu memiliki kesulitan besar dalam mengatur emosi dan mungkin menggunakan self-harm sebagai cara untuk mengatasi emosi yang sangat intens.

Depresi dan Kecemasan: Orang dengan depresi berat atau kecemasan mungkin merasa sangat kewalahan dan tidak tahu cara lain untuk mengatasi rasa sakit emosional mereka selain melalui self-harm.

Gangguan Makan: Self-harm kadang-kadang dikaitkan dengan gangguan makan, di mana kontrol atas tubuh (melalui kelaparan atau cedera) digunakan sebagai cara untuk mengatasi perasaan yang sangat kuat.

7. Pengaruh Sosial atau Budaya

Pengaruh Teman Sebaya: Dalam beberapa kasus, perilaku menyakiti diri sendiri bisa dipengaruhi oleh teman sebaya yang juga melakukan hal yang sama.

Perilaku menyakiti diri sendiri ini bisa menjadi cara untuk "cocok" atau untuk meniru perilaku orang lain yang dekat dengan mereka.

Eksposur Media atau Konten Online: Paparan terhadap media atau konten online yang menggambarkan self-harm bisa membuat perilaku ini tampak seperti cara yang layak atau "normal" untuk mengatasi stres, meskipun sebenarnya berbahaya.

Baca Juga: Ada Nyi Mas Suradewi, Konon Ini 3 Asal Usul Nama Surade Sukabumi

8. Merasa Tidak Didengar atau Dipahami

Putus Asa terhadap Dukungan: Seseorang mungkin merasa bahwa tidak ada yang mendengarkan atau memahami rasa sakit mereka, dan self-harm menjadi satu-satunya cara untuk mengekspresikan perasaan tersebut.

Self harm adalah tanda dari masalah emosional yang serius dan kompleks.

Orang yang melakukan self harm biasanya membutuhkan dukungan dan bantuan profesional untuk mengatasi masalah mendasar dan menemukan cara yang lebih sehat untuk mengelola stres dan emosi mereka.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi19 September 2024, 21:47 WIB

Sepakat Damai Cabut Laporan Usai Bentrok, PP dan Garis Sukabumi Saling Memaafkan

Pasca insiden yang melibatkan dua kelompok ormas PP Kota Sukabumi dan ormas Garis Sukabumi Raya pada Jumat 13 September 2024 lalu, kedua belah pihak bersepakat untuk islah atau berdamai.
Para Pimpinan kedua ormas usai tandatangani nota perdamaian di MWC Pemuda Pancasila (PP) Kota Sukabumi. Kamis (19/9/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi19 September 2024, 21:18 WIB

Puluhan Perahu Wisata Terparkir Sepi Imbas Keringnya Curug Cikaso Sukabumi

Puluhan perahu angkutan wisata yang biasa mengantar jemput wisatawan ke Curug Cikaso kini terparkir sepi di dermaga apung Sungai Cikaso, Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi.
Puluhan perahu wisata terparkir di sungai cikaso imbas keringany curug Cikaso di Sukabum | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi Memilih19 September 2024, 20:58 WIB

KPU Kabupaten Sukabumi Tetapkan DPT Pilkada 2024, Terjadi Penurunan Jumlah Pemilih

Jumlah DPT Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 terdiri dari 1.001.764 pemilih laki-laki dan 981.642 perempuan.
Rapat pleno terbuka rekapitulasi DPSHP dan penetapan DPT yang diselenggarakan KPU Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi19 September 2024, 20:42 WIB

Tepergok Curi Helm, Pria Cianjur Babak Belur Diamuk Massa di Dago Sukabumi

Berikut kronologi pria Cianjur nyaris tewas diamuk massa di Dago Sukabumi karena tepergok curi helm.
Tangkapan layar video viral pria babak belur diamuk massa karena tepergok curi helm di Dago Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih19 September 2024, 20:40 WIB

Panwaslu Sukaraja Sosialisasi Netralitas ASN, TNI/Polri dan Perangkat Desa di Pilkada Sukabumi

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Sukaraja mengadakan kegiatan sosialisasi pengawasan netralitas ASN, TNI, Polri, Kepala Desa, dan perangkat desa dalam Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Sukaraja saat melakukan sosialisasi netralitas ASN, TNI/Polri dan Aparat Desa, Kamis (19/9/2024) | Foto : SU
Sukabumi Memilih19 September 2024, 20:19 WIB

Tak Ada Tanggapan Masuk, KPU Menuju Tahap Penetapan Paslon Pilbup Sukabumi 2024

Nihin tanggapan dan masukan dari masyarakat terkait 2 bapaslon Pilbup Sukabumi 2024. KPU bersiap menuju tahapan berikutnya.
Ketua Divisi Teknis dan Penyelenggara KPU Kabupaten Sukabumi, Abdullah Ahmad Mulya. (Sumber : SU/Ibnu)
Life19 September 2024, 20:00 WIB

Usir Muda Mudi yang Meresahkan, Kota di Finlandia Ini Putar Musik Klasik untuk Atasinya!

Kota di Finlandia ini punya cara unik mengusir pemuda yang selalu meresahkan di daerahnya.
Ilustrasi - Kota di Finlandia ini punya cara unik mengusir pemuda yang selalu meresahkan di daerahnya. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi19 September 2024, 19:26 WIB

Hindari Jalan Bergelombang, Kronologi Truk Tabrak Pemotor Hingga Tewas di Tanjakan Baeud

Berikut keterangan polisi terkait kronologi kecelakaan maut di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi, Truk ekspedisi tabrak pemotor hingga tewas.
Kecelakaan maut Truk boks ekspedisi tabrak pemotor di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life19 September 2024, 19:00 WIB

5 Kisah Urban Legend yang Menyeramkan di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Kelima kisah ini adalah bagian dari urban legend yang terus berkembang dan menakutkan banyak orang, terlepas dari zaman atau tempat.
Ilustrasi - Kelima kisah ini adalah bagian dari urban legend yang terus berkembang dan menakutkan banyak orang, terlepas dari zaman atau tempat. (Sumber : Instagram/@noraalexandra/@Freepik.com).
Sukabumi19 September 2024, 18:55 WIB

Viral Geng Motor Bersajam Mengamuk di Pasar Cibadak Sukabumi, Ini Kata Saksi

Berikut kesaksian petugas parkir terkait serangan geng motor bersajam di Pasar Cibadak Sukabumi yang viral terekam CCTV.
Tangkapan layar video CCTV yang merekam momen penyerangan sekelompok orang diduga geng motor di area parkiran Pasar Cibadak Sukabumi. (Sumber : CCTV)